Jokowi Sebut Sandiaga Uno dan AHY Bisa Masuk Daftar Calon Menteri, Ini Kriterianya

Jokowi beri isyarat langsung, ketika nama AHY dan Sandiaga Uno disebut masuk radar calon menteri. Jawabannya tak diduga

Editor: Nani Rachmaini
kolase Politik Viral/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sandiaga Uno | Presiden Jokowi 

Mulanya, pembawa acara bertanya soal adakah gambaran dari Jokowi dalam membangun Kabinet Kerja Jilid II mendatang.

"Pak Jokowi membangun bangsa tentu membutuhkan tim yang solid, bagi seorang presiden ini bisa diwujudkan melalui kabinet kerja yang baik, sudah ada gambaran profil kabinet kerja jilid II seperti apa?," tanya pembawa acara.

Jokowi lalu mengisyaratkan bahwa kabinetnya di periode mendatang berbeda dengan lima tahun lalu.

Dikarenakan 5 tahun mendatang, Jokowi akan fokus untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Jadi setiap periode itu membutuhkan karakter menteri yang berbeda karena tantangannya berbeda, kalau kemarin infrastruktur sekarang SDM," jawab Jokowi.

"Seperti apa kriteria menteri Kabinet Kerja Jilid II?," tanya pembawa acara lagi.

"Dia harus ekesekutor kuat, mengerti menejemen dan memiliki menejerial yang baik."

"Integritasnya juga tidak diragukan, yang muda-muda ini juga kita akan berikan ruang yang ada di kementerian, ya nanti dilihatlah yang muda-muda, mungkin bisa saja umur 20-25 mungkin bisa saja," jawab Jokowi.

"Bisa saja umur 30an, saya kira yang muda-muda karena sesuai dengan tantangan yang ada sekarang lah, digital ekonomi, industri kreatif ya ini kan milik anak-anak muda," tambahnya.

Pembawa acara lalu menyinggung nama Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan lawan Jokowi di Pilpres, calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno yang santer diisukan bergabung dengan Kabiner Kerja Jilid II.

"Katanya Ketua Kogasma AHY dan juga cawapres kubu seberang Mas Sandiaga Uno masuk katanya pak dalam kabinet jilid II ini upaya rekonsiliasi dengan kubu sebrang atau bagaimana ni pak?," tanya pembawa acara lagi.

Jokowi lalu menjawab bahwa dirinya belum bisa memastikan hal tersebut karena masih banyak urusan pilpres yang belum selesai.

"Kita ini belum belum berbicara sampai sedetail itu, belum sejauh itulah, yang pertama kita masih menunggu proses di Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Jokowi.

"Lembaganya sendiri juga masih kita pikirkan apakah perlu kementerian baru, kemudian siapa yang mengisi ini masih dalam proses. Tapi yang jelas sebelum 20 Oktober itu bayangannya sudah ada," tambah Jokowi.

"Saya terbuka untuk siapapun bersama-sama bekerja sama membangun negara ini, memajukan negara ini, siapapun, partai di luar koalisi ya saya terbuka asal memiliki visi yang sama."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved