Pilpres 2019

Pakar Berkaca-kaca Dengar Debat Arteria Dahlan dan Dahnil Anzar, Sayang Nggak Dengan Bangsa Ini?

Perdebatan yang dilontarkan kubu TKN Jokowi-Maruf dan BPN Prabowo-Sandi membuat pakar hukum Tata Negara Margarito Kamis meneteskan air mata

Editor: bandot
Kompas.com / Dani Prabowo
Pakar hukum tata negara Margarito Kamis 

Namun menurut Margarito Kamis, semua pihak mustinya tahu mengenai permasalahan yang kini tengah dihadapi bangsa.

Margarito Kamis, Pakar Hukum Tata Negara
Margarito Kamis, Pakar Hukum Tata Negara (Youtube channel Indonesia Lawyers Club)

Sebab menurutnya, ada sebuah masalah di dalam bangsa Indonesia yang hampir sulit untuk didefinisikan.

"Tapi di atas itu semua saya kira kita musti kenal betul ada masalah dalam bangsa ini. Orang-orang yang belajar hukum akan menemukan sesuatu hal yang hampir sulit didefinisikan di hari-hari ini. Kita musti kenal betul," imbuh Margarito kamis.

Seolah ingin mengulas sejarah, Margarito Kamis pun mengemukakan cerita perihal pernyataan Soekarno.

Namun, belum selesai bercerita, ucapan Margarito Kamis tiba-tiba saja berhenti.

"Anda tahu ya tanggal 16 Juli 1945 itu Bung Karno menjawab gagasan dan pertanyaan Kiai Masykur dan Kiai Wahid Hasyim. Gagasan soal bagaimana orang-orang Islam...," ucap Margarito Kamis yang tiba-tiba ia hentikan.

Sambil menunduk, Margarito Kamis pun terlihat menghentikan ulasannya sambil menarik napas.

Melihat Margarito Kamis berhenti bicara, Dahnil Anzar pun langsung membantunya yakni dengan menyelesaikan ucapan sang Pakar.

"Orang Islam bisa memperjuangkan," pungkas Dahnil Anzar.

Usai menunduk beberapa detik, Margarito Kamis pun akhirnya kembali melanjutkan ceritanya.

Sambil terisak, Margarito Kamis lantas melanjutkan cerita perihal jawaban Soekarno dulu kepada para kiai.

"Ya. Itu. Bung Karno bilang apa ? Jangan bikin negara Islam tapi silahkan orang-orang Islam itu berjuang untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingannya. Loh kok sekarang jadi begini ?" tanya Margarito Kamis.

Melanjutkan pernyataannya, Margarito Kamis pun akhirnya meminta kepada semua pihak agar bisa mengelola bangsa dengan baik.

Ia pun mengaku heran dengan tingkah dan perilaku pelaku bangsa sekarang ini.

"Orang bicara kepentingan, bicara dalam track konstitusi, kok jatuhnya kayak begini. Saya kira kita musti kenal betul. Definisikan ulang bangsa ini. Tidak boleh begini cara kita mengelola bangsa ini. Kita sayang enggak bangsa ini ?" ulas Margarito Kamis.

Dengan mata berkaca-kaca, Margarito Kamis pun meminta kepada semua pihak agar bisa memperbaiki sejarah bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Tonton tayangan lengkapnya :

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved