Pemilu 2019
Sengkuni Dalang Ricuh Aksi 22 Mei 2019, Ganjar Pranowo Ungkap Ciri & Sosok yang Sebut 'People Power'
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung penuh langkah aparat keamanan menangkap para perusuh di Jakarta.
Dari sifat-sifat tokoh pewayangan yang diambil, ada yang memiliki sifat suka menghasut, memprovokasi, fitnah, ngeyel, yang saat ini ada di panggung perpolitikan negeri ini.
"Sengkuni siapa silahkan di tafsirkan sendiri. Kami tidak perlu mengulang secara verbal, itu menjadi kewenangan polisi. Kalau di Kurawa ada 100 antagonis, ini perwakilan, ada yang suka hasut, fitnah , ngeyel, sosok itu ada di panggung politik."
"Untuk simbolnya kita masukan ke dalam kurungan, dimana kita memintanya aparat untuk memproses secara hukum," terangnya di Lobby Kantor DPRD DIY pada Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, dalam aksi yang dilakukan kemarin, sudah ada yang mendesain dan menyeting agar aksi yang dilakukan menjadi rusuh.
Yang mana kemudian elit politik tersebut membangun framing adanya kemenangan palsu.
"Tuntutan masyarakat meminta TNI-Polri menangkap dalang otak penyangga dana. Memang di sana ditemukan batu, ada yang dibayar, senjata dan yang lainnya. Ada narasi politik untuk menggerakkan massa, memang di dorong terjadinya korban untuk membangun keprihatinan massa," ungkapnya.
Catur Benyek Kuncoro, yang merupakan Dalang Muda menerangkan jika tokoh Sengkuni sendiri bagi dalang bukan lagi orang yang jahat, tapi sang maha julik.
Sengkuni menurutnya tidak berpikir tentang kemanusiaan, yang terpenting adalah cita-citanya bisa tercapai.
"Sengkuni ini haus akan kekuasaan, dari negara Gandara. Dalam cerita pewayangan berpasangan dengan Pendeta Durna, yang punya misi khusus tidak murni mengajarkan kebaikan tapi bernegosiasi," terangnya.
Nana Ke Justina, dari Je Justina, Ketua ASYB yang membacakan pernyataan mengungkapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban yang meninggal dan meminta aparat untuk bisa menyusut tuntas penyebab kematian.
Selain itu, pihaknya juga mengecam keras sebagian elit politik yang tidak bertanggungjawab dan tidak punya jiwa kesatria dalam menerima hasil Pemilu dan justru memprovokasi atau menggerakkan massa untuk melakukan aksi kiat yang inskonstitusional.
"Kami mendukung sepenuhnya langkah-langkah pemerintah bersama TNI dan Polri dalam rangka menjaga serta memulihkan ketentraman umum."
"Mengajak semua komponen bangsa untuk bersikap tenang, tidak terpancing situasi dan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa," terangnya.
Baca: MASKAPAI Pecat Oknum Pramugari, Ketahuan Hubungan Intim di Toilet: 1X Layanan Spesial Rp 32 Juta
Baca: Sudjiwo Tedjo Sebut Pilpres Sudah Selesai, Kalau yang Kalah Tak Mau Merapat yang Menang Merangkul
Polri Siap Umumkan ke Publik
Di bagian lain, Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo siap mengungkap aktor yang membayar para perusuh 22 Mei 2019.