Sejarah Indonesia
21 Mei 1998 Soeharto Tumbang Oleh Reformasi, Mahasiswa Kuasai DPR, Soeharto Ditinggal Sendiri
Tanggal 21 Mei 1998 tepat pada hari ini gerakan mahasiswa dan masyarakat mampu menumbangkan kekeuasaan Soeharto yang sudah 32 tahun memerintah
Habibie kemudian bercerita bahwa informasi di internal kabinet memang simpang-siur.
Dalam bukunya, Habibie menyatakan bahwa pada pukul 17.45 WIB Menteri Keuangan Fuad Bawazier menelpon.
Fuad bertanya seputar isu mundurnya Habibie sebagai wapres.

"Saya jawab, 'Isu tersebut tidak benar. Presiden yang sedang menghadapi masalah yang multikompleks, tidak mungkin saya tinggalkan. Saya bukan pengecut!'," jawab Habibie kepada Fuad.
Habibie kemudian bertanya balik kepada Fuad mengenai rapat 14 menteri di Bappenas.
Namun, Fuad saat itu tidak hadir.
Sehingga Habibie meminta Fuad bertanya kepada Ginandjar Kartasasmita.
Berdiskusi dengan Soeharto
Malam harinya, Habibie kemudian bertemu Presiden Soeharto sekitar pukul 19.30 WIB di Jalan Cendana, Jakarta Pusat.
Habibie baru bertemu Soeharto beberapa saat kemudian, sebab sebelumnya Soeharto bertemu dengan Soedharmono.
Menurut Habibie, pembicaraan dengan Soeharto saat itu terkait nama-nama yang akan ditempatkan dalam Kabinet Reformasi.
"Karena ada perbedaan pandangan menyangkut beberapa nama, maka terjadilah perdebatan yang cukup hangat," tulis Habibie.
Karena tidak ada titik temu, Habibie menyerahkannya kepada Soeharto.
Setelah itu, Soeharto segera meminta Menteri Sekretaris Negara Saadilah Mursyid untuk membuat keputusan presiden terkait pembentukan kabinet yang diharapkan jadi solusi terhadap krisis politik saat itu.
Rencananya, pada 21 Mei 1998 Soeharto mengumumkan kabinet itu dan melantiknya pada 22 Mei 1998.