Kisah Militer

Jenderal TNI Dibentak-bentak Bintara, kalau Pakai Seragam yang Terjadi Mungkin Lain

Tak peduli apa pangkatnya, bila tidak tertib maka akan dibentak-bentak. Seorang bintara berani melakukan ini pada Jenderal TNI

Editor: Duanto AS
Benny Moerdani saat Operasi Seroja di Timor Timur 

Tanpa pikir panjang, seorang penjaga berpangkat bintara yang berasal dari satuan marinir menghardiknya.

Kopassus dan peralatan perangnya
Kopassus dan peralatan perangnya (Jejaktapak.com)

Sang Jenderal TNI dibentak-bentak bintara.

Penjaga itu meminta Benny Moerdani memindahkan mobilnya ke lokasi parkir lain.

Namun, Benny Moerdani diam saja.

Dia tidak marah dan hanya diam, lalu mengikuti perintah marinir tersebut.

"Mungkin memang salah saya sendiri, kok waktu itu pakai pakaian preman," ujar Benny.

Sampai peristiwa itu berakhir, Benny Moerdani tidak menunjukkan dirinya seorang perwira tinggi militer, kepada marinir itu.

Ahli menyamar 

Intelijen ahli menyamar lainnya adalah Kolonel Zulkifli Lubis.

Jauh sebelum Benny Moerdani, Kolonel Zulkifli Lubis telah ditunjuk sebagai komandan intelijen pertama di Badan Istimewa (BI).

BI merupakan badan intelijen pertama yang didirikan pemerintah pada Agustus 1945, di bawah Badan Keamanan Rakyat (BKR). 

Kemudian BI bertransformasi menjadi Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani), pada 1946.

Harian Kompas pernah menulis sosok kontroversial itu pada 28 Juni 1992, beberapa hari setelah ia wafat akibat sakit.

Sebagaimana layaknya sosok seorang intelijen, perjalanan kariernya menyulut penilaian pro-kontra.

Zulkifli Lubis dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kota Bogor dengan sebuah upacara kemiliteran secara layak, sebagai penghargaan yang diberikan negara.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved