22 Mei 2019

Peringatan Polisi 22 Mei 2019 Warga Tak Turun ke Jalan, Iqbal: Ada Ancaman Teroris

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal mengatakan, imbauan ini disampaikan karena adanya terduga teroris yang diduga

Editor: Nani Rachmaini
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal. 

68 Teroris Dibekuk

Sebanyak 68 pelaku tindak pidana terorisme berhasil ditangkap Detasement Khusus 88 Antiteror dari berbagai wilayah di Indonesia.

Delapan orang diantaranya tewas saat dilakukan penangkapan.

Dimana, satu orang meledakkan diri di Sibolga dan 7 lainya ditembak karena mengancam keselamatan petugas.

Selaku Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menerangkan para pelaku terorisme ini berencana melakukan serangan bom.

BPN Akan Gelar Demo Damai Tiga Hari Berturut-turut, Tutup Opsi Pemilu Diulang

Heboh Pelajar Berjilbab SMP Lubuklinggau Ditemukan di Got, Ada 3 Luka Tusukan, Ini Pesan Terakhirnya

Andre Taulany Diistirahatkan di 2 Acara TV, Posting Kondisinya Kini Ditanggapi Sule

Titiek Soeharto Tanggapi Rumor Prabowo Lari Keluar Negeri: Kita Kan Menang, Kenapa Harus Takut

TERBARU, KKB Nyatakan Akan Tembak Pekerja Freeport, Nama Prabowo Disebut Pemimpinnya

Rencananya dilakukan saat ada kerumunan massa yang menggelar aksi demonstrasi terkait Pemilu pada 22 Mei mendatang.

"Mereka ini memanfaatkan momentum demokrasi untuk melakukan serangan atau amaliyah dengan bom di kerumuman massa saat 22 Mei mendatang."

"Sasaran mereka adalah semua massa termasuk aparat dengan menggunakan bom," kata Iqbal di Mabes Polri, Jumat (17/5/2019).

Sebab kata Iqbal para pelaku yang merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) dan terafiliasi ISIS ini, memiliki keyakinan bahwa demokrasi adalah syirik akbar yang membatalkan keislaman.

"Jadi mereka ini antidemokrasi, karena tidak sesuai dengan aliran atau keyakinan mereka," katanya.Sehingga katanya momentum demokrasi pada 22 Mei saat aksi massa terjadi, para pelaku berencana melakukan serangan.

Iqbal merinci ke 68 tersangka teroris itu, ditangkap pada bulan Januari 4 orang, Februari 1 orang, Maret 20 orang, pada bulan April 14 orang dan pada bulan Mei 29 orang.

Dari tangan mereka kata Iqbal diamankan lima bom rakitan, bahan kimia bom senyawa TATP atau mother of satan, empat pistol dan dua busur panah.

"Sembilan tersangka yang kami tangkap bulan Mei diketahui merupakan anggota aktif JAD dan pernah mengikuti pelatihan paramiliter di dalam negeri dan berangkat ke Suriah"

"Lalu ada dua orang lainnya yang juga kami tangkap Mei ini dan jaringan kelompok yang merupakan deportan dari Suriah. Kedua orang ini sempat hijrah ke Suriah dan belajar membuat bom di Camp Aleppo Suriah," kata Iqbal.

Dari data dan fakta ini katanya kelompok para pelaku terorisme ini benar-benar sudah merencanakan aksi pengeboman secara cermat.

Yakni, dengan memanfaatkan momentum demokrasi saat aksi massa 22 Mei datang.

"Tim Densus 88 masih dan akan terus melakukan pengembangan dan penyidikan untuk menangkap anggota jaringan mereka lainnya sebagai langkah preventif straight," kata Iqbal.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved