Seputar Ramadan
Tata Cara, Niat, dan Hal yang Dilarang Saat Itikaf Ramadan di Masjid Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Satu diantara keutamaan di Ramadan yang pahalanya dilipatgandakan adalah itikaf di masjid, sudahkah anda melakukannya?
"Para ulama sepakat bahwa disyaratkan melakukan i’tikaf di masjid."
Adab Itikaf
Ketika beriktikaf, seseorang menyibukkan diri dengan berdoa, zikir, bersholawat, mengaji, serta mengkaji hadis-hadis.
Dan dimakruhkan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan yang tidak bermanfaat.
Waktu Melaksanakan Itikaf
Beriktikaf dilakukan selama 10 hari terakhir di bulan Ramadan sehingga seseorang yang beriktikaf mulai memasuki masjid setelah melaksanakan salat subuh pada hari ke-21 dan kemudian keluar setelah salat subuh pada hari Idul Fitri menuju lapangan.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis Aisyah, ia berkata:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa beriktikaf pada bulan Ramadan. Apabila selesai dari salat shubuh, beliau masuk ke tempat khusus iktikaf beliau. Dia (Yahya bin Sa’id) berkata: Kemudian Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin untuk bisa beriktikaf bersama beliau, maka beliau mengizinkannya."
Namun para ulama madzhab menganjurkan untuk memasuki masjid menjelang matahari tenggelam pada hari ke-20 Ramadan.
Mereka mengatakan bahwa yang namanya 10 hari yang dimaksudkan adalah jumlah bilangan malam sehingga seharusnya dimulai dari awal malam.
Para ulama sepakat bahwa itikaf tidak ada batasan waktu maksimalnya.
Namun mereka berselisih pendapat berapa waktu minimal untuk dikatakan sudah beritikaf.
Bagi ulama yang mensyaratkan itikaf harus disertai dengan puasa, maka waktu minimalnya adalah sehari.
Ulama lainnya mengatakan, dibolehkan kurang dari sehari, namun tetap disyaratkan puasa.
Imam Malik mensyaratkan minimal sepuluh hari.