Prajurit TNI Gugur Ditembak

Pratu Kasnun Tewas Ditembak KKB, 'Mayor Jenderal' Musuh Ditangkap TNI saat akan Menyeberang

Ketika 12 orang prajurit sedang patroli rutin pembangunan Trans Papua, KKB melakukan serangan dari atas. Pratu Kasnun tertembak punggungnya.

Editor: Duanto AS
Akun YouTube Kompas TV
Ilustrasi TNI-Polri dan Anggota KPPS ditembaki KKB Papua saat pengawalan hasil hitung suara. 

Ketika 12 orang prajurit sedang patroli rutin pembangunan Jalan Trans Papua, KKB melakukan serangan dari atas. Pratu Kasnun tertembak punggungnya.

TRIBUNJAMBI.COM - Baku tembak tim gabungan TNI dengan KKB berlangsung selama lima jam.

Kabar terbaru dari pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, seorang anggota TNI meninggal dunia.

Melansir Kompas.com, seorang anggota TNI tewas dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (13/5/2019).

Prajurit TNI bernama Pratu Kasnun tewas akibat luka tembak di punggung.

Baca Juga

 Nekat, Gerombolan Remaja Tak Berpakaian Bangunkan Orang untuk Sahur, Ada Ceweknya Juga

 Tasya Kamila Si Gembala Sapi Akhirnya Melahirkan Anak Pertama, Ini Wajahnya

 Sosok Misterius Pacar Baru Luna Maya di Foto Instagram, Ini Alasan Tak Pernah Pamer ke Publik

 Pasukan Khusus AS Tak Berkutik saat Kopassus Keluarkan Ilmu Super, Cuma Bisa Terbelalak

 Pelatih Karate Kopassus Tumbang di Tangan Haji Umar, Jago Silat Bisa Putar Empat Golok Sekaligus

Pratu Kasnun dan prajurit TNI lainnya, di serang KKB saat melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga.

Kejadiannya berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar.

Pada pukul 11.15 WIT, saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Mugi, secara mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh KKB.

"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.

Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI merusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan.

Sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.

Situasi akhirnya berhasil dikuasai.

KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang dan bersenjata campuran, berhasil dipukul mundur dan hingga kabur ke arah hutan.

Pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB.

Namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.

Video TNI-Polri dan KPPS Ditembaki KKB Papua, T
Video TNI-Polri dan KPPS Ditembaki KKB Papua, T (afa)

"Hingga laporan ini diterima sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan, namun belum didapatkan laporan lebih lanjut," kata Aidi.

Proses evakuasi menggunakan helikopter.

Evakuasi Pratu Kasnun menggunakan helikopter.

Sementara itu, saat dilaksanakan pengeceken, baru diketahui bahwa Pratu Kasnum mengalami luka tembak di bagian punggung.

Namun yang bersangkutan gagal diselamatkan karena ketika hendak dievakuasi ke Mimika, Pratu Kasnum sudah menghembuskan nafas terakhir.

"Pada saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika, korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Charitas Timika, dan rencana besok akan di terbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis Senin (13/5/2019).

Tokoh separatis 'mayor jenderal' ditangkap

Melansir tniad.mil.id, tokoh kelompok separatis Matias Wenda berpangkat "mayor jenderal" diamankan beserta tujuh orang simpatisan Tentara Republik West Papua (TRWP) oleh Satgas Yonif Para Raider (PR) 328/DGH Kostrad.

Kapendam XVII/Cen, Kolonel Inf Muhammad Aidi, dalam rilisnya Senin (13/5/2019), mengungkapkan delapan orang tersebut tersebut diamankan pada Minggu (12/5/2019), ketika Danru Jaga Provoost di Pos Kotis melakukan pemeriksaan rutin terhadap para pelintas batas RI-PNG.

"Danru Provoost Satgas Yonif 328 yaitu Sertu Iwan yang saat itu bertugas, melaksanakan pemeriksaan identitas para pendatang. Demikian juga dengan mereka, kedelapannya datang dari arah PNG menuju Jayapura," ujar Aidi.

“Saat diperiksa, di antara mereka dalam tasnya ditemukan kartu identitas keanggotaan TRWP,” tambahnya

Dengan ditemukannya identitas kelompok yang berkeinginan untuk memerdekakan diri dari Indonesia itu, lanjut menurut Aidi, sesuai prosedur maka kedelapan orang tersebut dibawa ke Pos Satgas untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

kartu identitas KKB yang ditangkap TNI
kartu identitas KKB yang ditangkap TNI (tniad.mi.id)

"Setelah dilakukan pemeriksaan lebih mendalam, diketahui bahwa salah satu diantara simpatisan TRWP tersebut mengaku sebagai tokoh penting dan berpangkat Mayor Jenderal. Ini diperkuat dari Kartu Anggotanya yang ditandatangani oleh Matias Wenda," tegas Aidi.

"Selain itu, dia juga memiliki KTP selaku WNI yang berlaku sampai dengan tahun 2020 dan berasal dari Kecamatan Illugwa," imbuhnya.

Terpisah, saat dihubungi melalui telepon, Dansatgas Yonif PR 328 Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari, SSos, MTr (Han), mengatakan bahwa tokoh penting TRWP tersebut mengaku bertugas sebagai penggalang dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan organisasi mereka.

"Di dalam barang yang dibawanya terdapat laptop serta dokumen-dokumen penting kegiatan yang dilakukan di PNG. Adapun identitas mereka yaitu MW (50), YT (40), MW (27), EW (49), HT (40), FW (46) dan BU (46)," urai Erwin.

"MW, selaku pimpinan rombongan dan ketika ditanya tentang para pejabat TRWP, dia dapat mengenali semuanya," tandasnya.

Selama pemeriksaan, kata Erwin, mereka diperlakukan dengan baik dan diberikan penjelasan bahwa perbuatan yang mereka lakukan (sebagai anggota separatis) itu salah dan risikonya juga tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga keluarganya.

Delapan orang yang diamankan pasukan TNI
Delapan orang yang diamankan pasukan TNI (tniad.mil.id)

"Kita sampaikan ke mereka bahwa, Indonesia sudah merdeka dan Papua merupakan bagian dari Indonesia. Tidak ada dalam negara berdiri sebuah negara. Dan saat ini pemerintah pusat sudah berupaya untuk memajukan Papua," tutur Erwin.

Ditegaskan Erwin, sesuai perintah dari Pangdam XVII/Cen (Mayjen TNI Mayjen TNI Yosuha Pandit Sembiring), seluruh tersangka berikut barang buktinya telah diserahkan ke Polda Papua untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Termasuk seluruh dokumen dan barang bukti terkait lainnya seperti Laptop, KTP WNI maupun Kartu Anggota TRWP,”pungkasnya.(kompas.com/Dispenad/*)

Subscribe Youtube

 Tasya Kamila Si Gembala Sapi Akhirnya Melahirkan Anak Pertama, Ini Wajahnya

 Hasil Autopsi Kementerian Kesehatan, Penyebab Kematian 469 Anggota KPPS Akhirnya Terungkap

 Nekat, Gerombolan Remaja Tak Berpakaian Bangunkan Orang untuk Sahur, Ada Ceweknya Juga

 Siapa Sebenarnya Profesor Laode? Sosok di Balik Klaim Angka 62 Persen Prabowo-Sandiaga

 Pasukan Khusus AS Tak Berkutik saat Kopassus Keluarkan Ilmu Super, Cuma Bisa Terbelalak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved