Terungkap 13 Penyakit Penyebab Ratusan Petugas KPPS Meninggal Dunia, Prabowo Subianto Minta Diusut
Penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam Pemilu 2019 pada 17 April lalu memancing perhatian sejumlah pihak
Menurutnya hal itu perlu dilakukan supaya lebih jelas apa yang terjadi sebenarnya, apakah ada unsur lain terkait itu.
"Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah pemilihan umum Republik Indonesia," ujar Prabowo.
"Kami sangat prihatin, kami bela sungkawa, dan kami mohon pihak yang berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya," sambungnya.
Bahkan Prabowo menyampaikan, BPN merasa perlu adanya visum dan pemeriksaan medis lebih lanjut terhadap ratusan petugas KPPS yang meninggal.
"Perlu ada, kami rasa suatu visum dan pemeriksaan medis mungkin kepada petugas-petugas tersebut yang meninggal,"
Simak dari menit 1.20.
Sementara diberitakan dari Kompas.com, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Aziz mengaku pihaknya telah melakukan audit medis terhadap meninggalnya petugas KPPS, Rabu (8/5/2019).
Hal itu disampaikan Viryan lantaran adanya desakan dari sejumlah pihak supaya KPU segera menginvestigasi penyebab terjadinya peristiwa tersebut.
"Tim investigasi saya pikir tidak relevan, yang relevan sekarang adalah kita ingin mengetahui dan sudah berjalan sejak awal," ujar Viryan di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
"Kami sudah komunikasi dengan Kemenkes, selain dukungan kesehatan, saat rekap kecamatan sudah mulai berjalan proses audit medis," tambahnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melalui rumah sakit yang ada di setiap daerah.
"Jadi lewat jajaran Kemenkes di rumah sakit, di layanan kesahatan sudah bisa juga mendapatkan informasi sebab-sebab dari jajaran kami yang meninggal dunia," papar Viryan.
Kendati demikian, Viryan mengaku tidak mengatahui secara pasti apakah seluruh petugas KPPS yang meninggal lantaran kelelahan atau sebab lainnya.
Viryan mengatakan yang terpenting dalam mengahadapi beban pemilu ini dengan mencari solusi yang solutif kedepannya.
"Yang tahu yang di bawah, yang akan rapat, yang lebih punya kompetensi membahas dan kemudian mengetahui lebih dalam sebab-sebabnya," jelas Viryan.