SAAT Panen Jagung Digigit Ular Kobra, Lalu Pria Ini Balas Menggigit King Kobra hingga Keduanya Tewas
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang petani di Gujarat, India, membalas dendam pada seekor ular yang menggigitnya
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang petani di Gujarat, India, membalas dendam pada seekor ular yang menggigitnya dengan menggigitnya kembali sampai ular itu mati.
Dikutip dari Asia One, korban adalah Barwath Kalabariya yang berumur 60 tahun.
Kronologi kejadian berawal ketika Barwath sedang memantau panen jagung di tanahnya.
Sementara pekerjanya melarikan diri dalam ketakutan, Barwath berusaha mengusir ular itu tetapi malah mendapatkan perlawanan.
Baca: Hamili Siswi SMK, Saat Diminta Tanggung Jawab Pria Ini Justru Minta Uang Rp 7 Juta dan Motor Ninja
Baca: LIMA Artis Tajir yang Masa Lalunya Sangat Memprihatinkan, No 5 Pernah Jadi Pembatu Rumah Tangga
Baca: Kenali Virus Demam Menyerang Anak dan Tanda Penyakit Kawasaki Berpotensi Menyerang Jantung Anak
Dia kemudian mencoba menangkap ular itu tetapi dia menggigit lengan dan wajahnya.
Tak terima, Barwath menangkap ular itu dan membunuhnya dengan menggigitnya sebelum dia pingsan.
Barwath yang tak sadarkan diri pun sempat dilarikan ke rumah sakit.
Namun petani itu meninggal tidak lama setelah tiba di rumah sakit.
Baca: Apa Saja e Commerce yang Paling Sering Digunakan Orang Indonesia, Tokopedia di Urutan Pertama
Baca: Benarkah Kekasih Sebagai Pembunuh Vera Oktaria, Orangtua Prada DP Percaya Anaknya Bukan Pelaku
Baca: PARTAI Demokrat Ambil Tindakan Usai Pilpres, Diasingkan dari Koalisi, Ferdinand: Tunggu Sikap Kami
Masih ingat kisah romantis antara Romeo dan Juliet?
Nah, kasus di India ini mirip seperti kasus Romeo dan Juliet.
Dilansir dari health.com pada Minggu (17/2/2019), seorang pria bernama Shankar Rai diketahui sedang tertidur di rumahnya pada Sabtu (9/2/2019) malam.
Lalu tiba-tiba, seekor ular mematikan menggigitnya.
Baca: PARTAI Demokrat Ambil Tindakan Usai Pilpres, Diasingkan dari Koalisi, Ferdinand: Tunggu Sikap Kami
Baca: Luna Maya Ancam BCL! Netizen Sebut Sosok Pria Korea Ini Mirip Ariel Noah: Jangan di Tag Orangnya!
Baca: Jadwal dan Ketentuan Larangan Angkutan Barang Melintas Pada Saat Arus Mudik dan Arus Balik
Di pagi hari, ketika dia tahu bahwa hidupnya tak akan lama lagi, dia mengatakan isi hatinya kepada istrinya.
Keinginan terakhirnya adalah agar mereka mati bersama.
Ketika sang istri setuju, Rai lalu menggigit pergelangan tangan istrinya. Setelah itu, mereka berdua menjadi tidak sadar.
Tak lama, keduanya ditemukan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Rai meninggal dunia. Namun istrinya selamat.
Baca: Mencari Solusi Dibalik Tragedi Pemilu Serentak 2019 Bersama 4 Pakar dari 2 Negara
Baca: Alami Kenaikan, Ini Daftar Harga Kebutuhan Pokok di Kerinci, Pemkab Bakal Gelar Operasi Pasar
Menurut Profil Kesehatan Nasional India tahun 2018, gigitan ular menyebabkan hampir 1.000 kematian di negara ini pada tahun 2017.
Sementara penanganan kasus gigitan ular di Indonesia ternyata masih menjadi permasalahan yang patut disoroti.
Tak sedikit pihak yang melakukan kesalahan prosedur penanganan sehingga mengakibatkan efek buruk bagi korban gigitan ular.
Meski belum ada jumlah pasti korban gigitan ular di Indonesia, namun perkiraan korbannya mencapai 135.000 orang per tahun.
Baca: Terungkap Ini Sosok yang Ancam Penggal Kepala Jokowi, Pasca Ditangkap tak Segalak Saat Beri Ancaman
Baca: Info BMKG - Prakiraan Cuaca 33 Kota Senin 13 Mei, Sejumlah Wilayah Ini Cerah dan Berawan
Baca: Deretan Artis Film dan Drama Korea yang Cocok Perankan Para Superhero di Avengers: Endgame
Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 348 jenis ular dan 76 di antaranya berbisa.
Pada tingkat global, gigitan ular menelan korban hingga 4,5 juta orang setiap tahunnya dengan korban luka serius sebanyak 2,7 juta orang baik dewasa maupun anak, dan korban jiwa sebanyak 125 ribu orang.
Minimnya pemahaman penanganan korban gigitan ular bahkan membuat Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM berkeliling Indonesia untuk membantu para korban.
Ini empat tahapan penanganan jika terkena gigitan ular seperti dilansir dari kompas.com pada Oktober 2018.
Baca: Sebut Buku Nikah Anaknya Sengaja Dihilangkan Oleh Ibunda Hilda Vitria, Ibunda Kriss Hatta Tuding Ini
1. Membuat bagian yang tergigit tidak bergerak
Kita tak memerlukan peralatan yang terlalu canggih. Benda seperti kayu, gedebog pisang, kulit kayu, kardus, dan benda rigid lainnya bisa dimanfaatkan.
Caranya, ambil dua bilah benda tersebut untuk menahan bagian yang tergigit dari ujung jari hingga ujung sendi.
“Jika kaki, berarti dari ujung kaki sampai pangkal paha karena kita ingin membuat kelenjar getah bening yang ada pada otot-otot tidak bergerak karena ototnya gerak,” kata Maharani.
Jika kesulitan menemukan benda keras dan korban memiliki kain atau selendang, maka benda tersebut bisa dipergunakan.
Baca: 21 Jam Hilang di Sungai Tembesi, Jambi, Badril Si Bocah Malang Akhirnya Ditemukan Tewas Mengapung
Baca: Polisi Temukan Minyak Tanah, Petunjuk Pembunuhan Vera Oktaria Selain Dimutilasi Juga Akan Dibakar
Jika gigitan ular terjadi pada tangan, ikat tangan seperti menangani patah tulang tangan.
“Yang penting tidak bergerak. Mulai ujung jari hingga sendi,” kata dia.

2. Ikat
Gabungkan dua bilah benda tersebut menggunakan kain, perban atau elastic band aid agar dua bidang tersebut menopang bagian tubuh yang tergigit dengan baik.
Jika kejadian berada di tengah hutan dan korban tak bisa menemukan peralatan penanganan apapun, tetaplah diam di tempat dan tidak bergerak selama dua hari.
Apalagi jika gigitan terjadi pada bagian kaki. Sebab, pergerakan otot akan membuat kelenjar getah bening menyebarkan bisa ular ke seluruh tubuh.
Baca: Apa Saja e Commerce yang Paling Sering Digunakan Orang Indonesia, Tokopedia di Urutan Pertama
“Diam di situ dua hari. Kalau Anda berjalan nanti jadi sistemik dan justru meninggal. Karena antivenom hanya ada di saya.”
“Tapi kalau (yang digigit) tangan, bisa berjalan dan kalau (tubuh) diangkat boleh,” ujar Maharani.
3. Beri sinyal darurat
Jika memungkinkan, buatlah sinyal darurat agar orang lain mengetahui keberadaan kita. Terutama jika peristiwa gigitan ular terjadi di tengah hutan atau daerah terpencil lainnya.
“Bagi yang suka berpetualang, sinyal belum tentu ada. Saya sarankan bawa alat emergency seperti peluit,” kata dia.

4. Pergi ke pelayanan kesehatan
Pergilah ke rumah sakit atau jika Anda menangani korban, bawalah korban tersebut ke pelayanan kesehatan terdekat.
Di sana akan dilakukan observasi selama 48 jam (dua hari). Jika fisik korban tidak menunjukan adanya tanda-tanda fase yang lebih berat atau fase sistemik, maka korban boleh pulang.
Adapun gejala fase sistemik berbeda-beda untuk setiap jenis gigitan ular.
Gejala pada korban gigitan ular hijau, misalnya, seperti pendarahan, pendarahan gusi, mimisan, muntah darah, atau kencing darah.
Baca: Hamili Siswi SMK, Saat Diminta Tanggung Jawab Pria Ini Justru Minta Uang Rp 7 Juta dan Motor Ninja
Sementara jika ular yang menyerang memiliki jenis bisa neurotoksin (racun bereaksi di sel saraf) seperti kobra, maka gejala yang mungkin timbul di antaranya mata tidak bisa terbuka, sesak, gagal nafas, hingga gagal jantung.
“Jika tidak seperti itu maka dalam 48 jam bisa pulang. Bisa pakai obat analgesic, jangan asam mefenamat karena akan menimbulkan pendarahan."
"Pokoknya golongan yang bukan NSAID,” tutup Maharani.
(Tribun-Video/Alfin Wahyu Yulianto)
Berita ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul Suami Digigit Ular Berbisa, Lalu Gigit Istrinya Untuk Mati Bersama: Ini 4 Tahapan Penanganan Jika Terkena Gigitan Ular
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ada Kasus Suami Tewas Digigit Ular Berbisa, Ini 4 Cara Penanganan Jika Terkena Gigitan Ular