Kisah Militer

Sniper Kopassus Berangkat Bawa Tas Isi 50 Peluru, Bunuh 49 Musuh, Sisa 1 Peluru untuk Sendiri

Tas yang disandangnya berisi 50 peluru. Tatang menghabisi 49 orang dari 50 peluru dibawanya dan 1 peluru untuk dirinya sendiri.

Editor: Duanto AS
Istimewa
Tatang Koswara, sniper Kopassus yang legendaris. 

Sejak bergabung Kopassus pada 1996, I Nengah Tamat sudah digembleng menjadi penembak runduk.

Dia lolos dalam seleksi tes keahlian sebagai penembak runduk. Pelajaran demi pelajaran pun dia peroleh. Tes demi tes juga sudah dilewati.

Ada seleksi dan pelatihan untuk menghasilkan seorang sniper, karena tugasnya berat.

Penembak runduk vs penembak jitu

Beberapa doktrin membedakan antara penembak runduk (sniper) dengan penembak jitu (marksman, sharpshooter, atau designated marksman).

Sniper terlatih sebagai ahli stealth dan kamuflase, sedangkan penembak jitu tidak.

Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak
Kisah Operasi Kopassus di Papua, Misi Bebaskan 5 Anggota Koramil yang Seminggu Dikepung Pemberontak (IST)

Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.

Sedangkan peran penembak jitu intinya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu.

Sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi-otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.

Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan.

Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalion dan tingkat kompi.

Sniper menggunakan kamuflase dan membatasi gerakan mereka, agar tidak bisa dideteksi. Dia bisa bertahan berjam-jam dalam kondisi yang sulit.

Sniper modern juga harus memperhatikan kamuflase mereka jika dilihat dengan cahaya infra-merah, karena militer modern sudah menggunakan penglihatan suhu (thermal vision), menggantikan night vision, yang hanya meningkatkan intensitas cahaya.

Bahan pakaian dan peralatan bisa muncul bila dilihat dengan alat thermal vision. Maka sniper juga bisa memakai bahan lain seperti plastik, atau bahan khusus seperti selimut thermal, atau bahan lain yang tidak terdeteksi oleh thermal vision.

Bagaimana, bisa membayangkan kondisi seorang sniper Kopassus di lapangan kan?

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved