Darah Berceceran di Lantai, Agus (39) Bunuh Istri dan Sandera Anak Kandung untuk Melarikan Diri

Agus (39) tega membunuh istrinya pakai pisau, bahkan menyandera anak kandungnya saat melarikan diri. Darah berceceran di mana-mana.

Editor: Duanto AS
IST/Dinas Penerangan Korps Marinir
Ilustrasi melumpuhkan pelaku penyanderaan. 

Berlangsung dramatis

Proses penyelamatan balita yang disandera ayah kandungnya itu pun berlangsung dramatis.

Kapolsek Rawajitu Selatan Iptu Mahbub Junaidi mengatakan, pihaknya butuh waktu hampir satu jam untuk membebaskan KA dari cengkraman Agus.

Pelaku mengalungkan sebilah pisau di leher anak kandungnya.

Polisi berupaya keras untuk membujuk Agus agar menyerahkan diri kepada polisi dan menyerahkan anaknya.

Ketika itu, posisi Agus bersama KA berada di pinggir kanal.

Kanal berjarak sekitar 30 meter dari rumah tempat Agus menghabisi nyawa istrinya

Salah satu dari dua tersangka pelaku pembunuhan sadis di Pulomas yang ditangkap polisi pada Rabu (28/12/2016).
Ilustrasi penangkapan pelaku pembunuhan. (Kompas.com)

Junaidi mengatakan, di tengah situasi yang tak menentu lantaran banyaknya warga yang mengepung Agus, polisi berupaya meyakinkan Agus agar mau menyerahkan diri kepada polisi.

"Kami berupaya keras meyakinkan dia bahwa polisi akan menjamin keamanan dia, asal dia mau menyerahkan diri dan membebaskan anaknya," kata Junaidi kepada Tribunlampung.co.id.

 Kivlan Zen Tuding SBY Licik, Paparkan Persaingan SBY dan Prabowo tentang Jendral jadi Presiden

 Luna Maya Berikan Janji Kepada Suami Syahrini, Ternyata Dipenuhi Oleh Reino Barack

 Wajah Anak Nikita Mirzani Akhirnya Muncul di Instagram, Lihat Ronanya Mirip Siapa?

"Karena saat itu, tersangka menyandera anaknya karena takut dikepung warga," kata Junaidi menambahkan.

Upaya polisi pun membuahkan hasil.

Agus ketika itu bersedia ikut ke kantor polisi. Petugas kemudian merebut pisau yang ketika itu masih melingkar di leher KA.

"Anggota berhasil menjatuhkan pisau yang digenggam tersangka dengan sedikit teknik bela diri. Setelah pisau jatuh tersangka mau ikut kami," papar Junaidi.

Namun, saat itu tersangka belum melepas KA. KA masih dalam gendongan tersangka.

"Begitu sudah duduk dalam mobil di bangku tengah, anggota melihat tersangka ini masih mencekik leher KA." Dua anggota polisi memegang dan menarik tangan kanan dan kiri tersangka secara bersamaan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved