Ramadan 2019

Tausiah Ustadz Abdul Somad Sebut 5 Amalan Penting di Bulan Ramadan ini Lebih Berat daripada Jihad

Ustaz Abdul Somad menyebut ada 5 amalan penting yang bisa dilakukan saat Ramadan. Bahkan, Ustaz Abdul Somad pun mengatakan bila amalan ini bisa lebi

Editor: andika arnoldy
Tribunjambi/Darwin
Ustaz Abdul Somad isi tausiyah di Merlung. 

TRIBUNJAMBI.COM- Ustaz Abdul Somad menyebut ada 5 amalan penting yang bisa dilakukan saat Ramadan

Bahkan, Ustaz Abdul Somad pun mengatakan bila amalan ini bisa lebih berat dari manusia yang melakukan jihad.

Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disebut UAS ini mengibaratkan Ramadan bak bazar murah.

Ketika seseorang diberi karung, kata UAS, maka semestinya karung yang dibawa ke tempat bazar itu kosong.

"Orang diberikan karung, maka ketika dia masuk ke tempat belanja murah tadi, karung kosong," kata UAS.

"Dia tengok. Mau beli beras bagus. Mau beli gula, bagus. Mau beli minyak bagus, Semua bagus sampai habis waktu satupun tak dia beli. Karena semua bagus," kata Ustadz Abdul Somad.

Agar jangan sampai seperti itu, maka kita ada skala priotitas.

"Apa saja barang yang mau kita beli supaya keluar dari tempat bazar penuh karung. Begitulah kurang lebih di Ramadan. Apa saja amal-amal yang akan kita bawa keluar Ramadan," lanjutnya.

Berikut lima amalan penting menurut Ustaz Abdul Somad dilansir dari kanal YouTube Tafaqquh.

1. Shiyam

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, amal pertama yang penting di bulan suci Ramadan adalah shiyam.

Shiyam artinya imsak. Imsak artinya menggenggam. Apa yang digenggam?

"Yang pertama digenggam, mulut. Tak masuk air tak masuk nasi, tak masuk sambal, tak masuk sayur, semua tak masuk," kata Ustadz Abdul Somad.

"Begitu juga tidak boleh keluar. Tak boleh keluar sumpah serapah, tak boleh keluar caci maki, kata-kata kotor, fasiq, tak boleh. Ini yang pertama kali digenggam," katanya.

Yang kedua yang digenggam adalah mata.

"Mata ini musti digenggam. Maksudnya jangan sampai melihat yang tidak diridhai Allah SWT," kata UAS.

Apalagi yang di-shiyam? kaki yang ditahan. Jangan melangkah ke tempat yang tak diridhai Allah SWT.

Apalagi ditahan? Tangan. Jangan lagi memukul, menempeleng, menampar, menyakiti hati orang. Apalagi ditahan? Otak.

Jangan lagi memikirkan yang tidak dihalalkan, tak dibenarkan Allah SWT.

"Mulut, mata, telinga, kaki, tangan," kata UAS.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, shiyam adalah ibadah yang tidak berkeringat. Karena dia tidak melakukan aktivitas.

"Shiyam, menahan. Tahan mata, tahan mulut, tahan telinga, kaki dan tangan. Tapi justru banyak orang lebih mau amal berkeringat daripada menahan," kata Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, banyak amal yang kita sangka berat, tapi justru ada yang lebih berat.

"Ada yang lebih berat dari pada Jihad. Tumpah, menetes darah, nyawa bisa ilang. Apa yang lebih berat daripada itu?," kata Ustadz Abdul Somad.

"Berat menahan mata, berat menahan lidah," lanjut UAS.

2. Qiyam

Qiyam adalah tegak. Kenapa disebut tegak? Karena kita sudah tegak dari jam delapan sampai jam sembilan.

Enam puluh menit kita sudah tegak. Itulah tadi disebut dengan Qiyam.

Qiyam artinya tegak. Apa yang ditegakkan? Kaki.

Maka ibadah ini yang paling afdhol di tengah malam adalah Qiyam. Menegakkan malam, bahasa Arabnya lail. Maka disebut Qiyamul Lail.

"Nabi Muhammad SAW satu malam itu Qiyamnya rakaat pertama surat Al Baqarah dua juz empat lembar. Kalau dibaca pelan, dua jam lebih kurang," kata UAS.

Makanya Nabi Muhammad Sholat Tarawihnya 11.

Pada masa Umar bin Khattab, orang tak sanggup tegak lama, dipanggillah imam namanya Ubay bin Ka'ab.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, Qiyam bukan hanya Sholat Tahajjud, Witir dan Tarawih.

Sholat Sunnat Wudhu, menurut UAS juga Qiyam. Kemudian Sholat Sunnat Taubat, Sholat Sunnat Hajat, Sholat Sunnat Tasbih .

Nabi Muhammad di bulan puasa tidurnya sedikit.

Baca: Tampil Cantik Dalam Balutan Hijab, Donita Istri Adi Nugroho Ini Mantap Berhijrah?

3. Sedekah

Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah inilah yang menolong di hadapan Allah SWT.

"Orang akan bernaung di bawah sodaqohnya samapi diputuskan pengadilan di padang mahsyar," katanya.

"Apa yang dimakan busuk, yang kau pakai lapuk, yang disedekahkan itulah yang dibawa mati menghadap Allah SWT," lanjut UAS.

UAS mengatakan, dirinya sudah banyak melihat orang kaya yang ada, akhirnya mati.

"Tak ada yang dibawa. Sawit sejauh mata memandang, ada toke sawit mati bawa berondol? Semua tinggal. yang dibawa mati sodakoh, itu yang dibawa mati," katanya.

Oleh karena itu bersedekahlah. Ustadz Abdul Somad mengatakan, sedekah yang paling bagus di bulan Ramadan ini adalah sedekah memberikan makanan untuk berbuka puasa.

"Siapa yang memberi buka puasa, untuk yang berpuasa mendapat pahala macam orang yang berpuasa," kata UAS.

UAS mengatakan, yang paling hebat memberikan makan berbuka puasa adalah orang Mesir.

"Saya di Mesir empat kali Ramadan. Di depan masjid ada tenda panjang, meja panjang, itu jam enam sore ayam. Ayamnya itu dipotong dua kali saja," kata UAS.

Hari kedua, daging. Daging itu, dipotong petak-petak.

"Dikasihnya bawang bombay, sama tomat, siramnya dengan jintan hitam. Tebal-tebal, bukan macam tempat kita," kata UAS.

Hari ketiga, ikan. Ikan itu di Mesir tak ada dipotong.

"Empat kali Ramadan di Mesir, tak pernah kami memasak. Mahasiswa Indonesia semuanya," kata UAS.

4. Baca Alquran

Itulah yang disebut dengan Tadarus.

Ustadz Abdul Somad mengatakan saat tadarus berkelompok tak perlu banyak orang. Cukup sepuluh saja.

"Jangan dibuat lebar-lebar. Apa gunanya sepuluh? Selembar (setiap kelompok), sepuluh lembar sama dengan satu juz," katanya.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, tadarus menggunakan mikropon luar tak perlu lama-lama.

"Jam sepuluh, stop. Kalaupun mau mengaji, dalam saja. Kalaupun mau ngaji, pakai mik dalam," jelas UAS.

Baca al Quran. Nanti di hari kiamat Quran akan datang memberikan syafaat pada orang yang membacanya.

"Ada waktu-waktu luang, baca. Buat target satu hari satu juz. kalau tak sanggup, satu hari satu halaman," kata UAS.

5. Zikir

Ustadz Abdul Somad mengatakan, orang yang berfikir adalah orang yang berzikir mengingat Allah, waktu tegak, waktu duduk dan waktu berbaring.

"Jangan putus zikir," kata Ustadz Abdul Somad.

UAS mengatakan, siapa yang banyak berzikir, maka mudah mati dalam khusnul khotimah.

Ceramah lengkap Ustadz Abdul Somad dalam video berikut:

Di bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. 

Kewajiban itu didasari pada Alquran, sunah dan ijma.

Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa ... (QS. Al-Baqarah: 185)

Kemudian dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

بُنِيَ الإسْلاَ مُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةُ أنْ لاَ إلَهَ إلا الله وَأنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإقَامِ الصَّلا ةَ وَإيْتاَءِ الزَّكَاةِ وَالحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam berasaskan lima perkara, yaitu bersaksi tidak ada zat yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan salat, membayar zakat, menunaikan haji dan puasa di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua dalil di atas menjadi dasar oleh ulama untuk berijma' bahwa puasa Ramadan adalah wajib bagi setiap muslim.

Doa-doa Puasa

Dalam menyambut bulan suci Ramadan, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh umat Islam yang ingin menunaikan ibadah puasa.

"Dengan melakukan amalan ini, mudah-mudahan ibadah puasa kita berjalan lancar hingga akhir Ramadan," ujar Ustad H Junaidi Qosim dikutip dari artikel 'Amalan dan Kumpulan Doa Malam Pertama Ramadan 2018 agar Puasa Lancar hingga Akhir'.

"Jadi kalo biasanya habis sholat Maghrib kita melakukan wirid, khusus malam pertama bulan Ramadan diganti dengan bacaan itu," jelas H Junaidi Qosim.

Berikut ini adalah beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan pada malam pertama bulan suci Ramadan:

Pertama, setelah salam kedua pada sholat Maghrib, jangan dulu mengubah posisi duduk.

Setelah salam kedua baca istighfar sebanyak 3 (tiga) kali yakni astaghfirullahal adzim.

Setelah itu baca surat Al Fatihah sebanyak 7 (tujuh) kali.

Bacaan Istighfar
Surah Al Fatihah
Surah Al Fatihah

1. Bismilla_hir rahma_nir rahim.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

2. Alhamdu lilla_hi rabbil 'a_lamin(a).

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

3. Ar rahma_nir rahim(i).

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

4. Ma_liki yaumid din(i).

Yang menguasai di Hari Pembalasan.

5. iyyaaka na’budu wa-iyyaaka nasta’iinu.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

6. ihdinaa alshshiraatha almustaqiima.

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

7. shiraathalladziina an’amta ‘alayhim ghayrilmaghdhuubi ‘alayhim walaaldhdhaalliina.

(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Surat Al-Fatihah disebut juga sebagai Ummul Quran. Oleh karena itu, surat Al-Fatihah selalu dibaca sebelum membaca ayat-ayat dalam Al-Quran.

Surat Al-Fatihah memiliki sejumlah manfaat atau khasiat bagi setiap pembacanya. Khasiat surat Al-Fatihah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Agar selamat dan bahagia di dunia.

2. Supaya rezeki lancar dan tercapai cita-cita.

3. Mengobati segala jenis penyakit.

4. Melepas tali atau membuka gembok.

5. Menghilangkan kebingungan dalam hati dan pikiran.

"Setelah walaaldhdhaalliina. Aamiin. Baca: alfaaatihah. Baru baca surat al fatihah lagi hingga 7 kali," jelas Ustad H Junaidi Qosim.

Setelah selesai baca surah al fatihah 7 kali, selanjutnya mengucapkan takbir sebanyak 7 (tujuh) kali yakni Allahu Akbar.

Kemudian membaca tasbih sebanyak 7 (tujuh) kali yakni Subhanallahi walhamdulillah, wala ila ha ilallahu, walauhu akbar.

"Setelah tujuh kali ditutup dengan mengucapkan La Haula Wala Quwwata Illa Billah," jelas Ustad H Junaidi Qosim.

"Setelah selesai, kalau mau wirid silahkan. Atau langsung doa juga silakan. Setelah itu pulang dulu ke rumah. Makan dulu. Setelah itu baru ke masjid atau ke musola lagi untuk melaksanakan sholat tarawih," ujar Ustad H Junaidi Qosim.

"Ini waktunya hanya antara sesudah Maghrib dan Isya'. Setelah itu dak bisa lagi. Jadi fadilahnya, mudah-mudahan dengan membaca amalan itu, Allah SWT akan melancarkan puasa kita hingga akhir Ramadan," tambah Ustad H Junaidi Qosim.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jambi dengan judul 5 Amalan yang Sangat Penting Selama Bulan Ramadan, UAS: Lebih Berat dari Jihad, Nyawa pun Hilang

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved