Ramadan 2019

Sejarah Kolak Pertama Kali Dikenalkan sebagai Takjil oleh Para Wali, Isinya Sarat Makna Mendalam

Kolak sudah sejak lama menjadi makanan favorit di saat berbuka puasa saat Ramadan Menjelang waktunya berbuka puasa, akan sangat banyak kamu temukan o

Editor: andika arnoldy
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM- Kolak sudah sejak lama menjadi makanan favorit di saat berbuka puasa saat Ramadan

Menjelang waktunya berbuka puasa, akan sangat banyak kamu temukan orang-orang yang berjualan kolak di pinggir jalan.

Rasanya yang manis dan berisi beraneka macam ini membuat kolak semakin digemari banyak orang.

Namun tak banyak yang tahu bahwa kolak memiliki filosofi atau makna yang sangat mendalam.

TribunStyle mengutip dari wartakotalive.com, inilah 5 makna mendalam dari kolak.

Baca: Video Viral Salat Tarawih Super Cepat Sah atau Tidak? Ini Penjelasan dari Ahli Hukum Islam

Baca: Serukan People Power, Eggi Sudjana Jadi Tersangka Kasus Dugaan Makar, Kuasa Hukum Sebut Eggi Ksatria

Baca: Hadiri Pengajian Ramadhan Terpadu BKMT, Fasha: Ibu-ibu Sebagai Agent of Changes

1. Mengosongkan Dosa
Menurut sejarah, menu buka puasa kolak pertama kali diperkenalakan oleh para Wali.

Dalam bahasa Arab, kolak berasal dari kata 'Khala' yang berarti kosong.

Dengan demikian, kolak bermakna bahwa sebagai manusia kita harus selalu kosong akan dosa.

2. Mendekatkan Diri Pada Allah.
Selain khala, ada pulan yang menyebutkan kolak berasal dari kata 'kholaqo dan bisa diturunkan menjadi 'kholiq' yang berarti mencipta.

Secara tidak langsung istilah tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus selalu mendekat kepada Allah.

3. Mengingatkan Pada Kematian

ubi jalar warna ungu
ubi jalar warna ungu (parade.com)

Makna ketiga dari kolak ini merujuk pada salah satu isian dalam kolak yaitu ubi.

Ubi adalah salah satu tumbuhan yang ditanam dan tumbuh di dalam tanah.

Orang Jawa menyebutnya dengan polo kependem atau tumbuh terpedam di dalam tanah.

Para Wali menginginkan agar manusia senantiasa mengingat bahwa hidup hanyalah sementara.

Pada akhirnya hidup kita akan sama seperti ubi tersebut yang terpendam di dalam tanah.

Selain itu, para Wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan.

Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.

4. Mengajarkan untuk Tidak berbuat Dosa

Kolak pisang
Kolak pisang (net)

Isian lain di dalam kolak selain ubi adalah pisang.

Dari berbagai macam pisang, pisang kepok-lah yang dinilai paling cocok untuk dibuat kolak.

Nama kepok dari pisang kepok ini dalam bahasa Jawa berarti kapok atau menyesal.
Para Wali ingin mengajak manusia agar selalu menyesal atau jera untuk berbuat dosa.

Sehingga setiap kita menikmati menu kolak, kita harus ingat dan berkomitmen untuk tidak mengulang lagi dosa yang telah diperbuat.

5. Mengajarkan untuk Meminta Maaf

Santan kelapa
Santan kelapa ()

Bahan yang tak terlupakan dalam membuat kolak adalah perasan kelapa atau santan.

Santan dalam bahasa jawa disebut santen yang merupakan kependekan dari 'pangapunten atau maaf.

Sekarang sudah tahu kan filosofi atau makna dari sebuah kolak yang hari-hari ini sering kamu santap.

Indah sekali bukan maknanya?

(TribunStyle/Octavia Monalisa)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved