PRAJURIT Kopassus Pakai Ilmu 'Sosok Berpakaian Putih' yang Bikin Kocar-kacir 3000 Milisi Kongo

TRIBUNJAMBI.COM - Ketika Kopassus taklukkan 3 ribu pemberontak di Kongo, modal jubah putih, bawang putih,

Editor: ridwan
Tribun Jakarta
Ilustrasi Kopassus TNI AD 

Kontingen pasukan perdamaian India merupakan yang terbesar dan terbanyak jumlahnya di UNOC dan terorganisir dengan baik.

Sedangkan pasukan Garuda hanya berkekuatan kecil akan tetapi mampu melakukan taktik perang gerilya dengan baik.

Bukan hanya soal perang melulu, Konga III juga mengajarkan masyarakat setempat untuk mengolah berbagai macam tumbuhan yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan makanan.

Seperti cara mengolah daun singkong sehingga enak dimakan.

Suatu hari terjadi serangan mendadak di markas Konga III yang dilakukan oleh para pemberontak yang diperkirakan berkekuatan 2 ribu orang.

Baca: Jadwal Imsakiyah Jumat 10 Mei 2019, Jakarta, Jambi, Medan, Pekanbaru, Bandung, Kota Besar Lainnya

Markas Konga III dikepung oleh para pemberontak tersebut.

Tembak menembak terjadi dari pukul 00.00, tidak ada pasukan Garuda yang tewas pada kejadian itu.

Namun, hanya beberapa luka ringan dan segera ditangani oleh tim medis.

Sedangkan para pemberontak setelah melakukan serangan langsung mundur ke wilayah gurun pasir yang gersang.

Tak mau berdiam diri saja seluruh pasukan perdamaian di Kongo dari semua negara peserta langsung melakukan rapat koordinasi untuk melakukan pengejaran terhadap gerombolan pemberontak.

Hasilnya dibentuk tim berkekuatan 30 orang yang berasal dari RPKAD/Koppasus untuk melakukan pengejaran hingga ke markas pemberontak sekalipun.

Baca: Server Samsat Rusak, Antrean di Mobil Samsat Keliling Menumpuk, Warga Was-was Kena Denda

Raut wajah bersemangat tinggi berkobar di tiap-tiap personel prajurit RPKAD yang terpilih untuk melakukan pengejaran.

Iringan doa dari semua pasukan perdamaian menyertai ke 30 prajurit terpilih karena mereka akan berada di wilayah yang disebut "no man's land".

Di mana "no man's land" adalah wilayah tak bertuan yang merupakan daerah terlarang bagi pasukan PBB karena di kawasan tersebut pasukan dari india pernah ditembaki sampai habis tak bersisa.

Ke-30 pasukan RPKAD yang menyusup ke sarang pemberontak dipimpin oleh seorang kapten dan 5 orang letnan, mereka menyamar layaknya penduduk setempat, badan dan wajah digosok arang sehingga hitam menyerupai kulit penduduk setempat.

Baca: NONTON Video Live Streaming Chelsea vs Eintracht Frankfurt, Prediksi Skor Hasil dan Susunan Pemain

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved