Pemilu 2019
Usai Debat Sengit, Rocky Gerung Tulis Cuitan Sindir Adian Napitupulu, Yunarto Wijaya; Ada yang Stres
Debat Rocky Gerung dengan Adian Napitupulu pada acara Catatan Demokrasi Kita, tayang Selasa malam, 7 Mei pengganti program Indonesia Lawyers Club (ILC
Penulis: andika arnoldy | Editor: andika arnoldy
"Barusan saya terangkan, you menghalangi keterangan alternatif dari dokter yang bekerja melampaui tugasnya dan hanya mendengar keterangan dari KPU," kata Rocky Gerung.
Belum selesai menyampaikan pernyataannya, Rocky Gerung kembali disanggah Adian Napitupulu.
"Beda dong, aduh. Saya sampaikan tadi ketika kalimat dibuka, saya tidak mau mengomentari persoalan analisa medis. Saya mengkritik bagaimana dia merendahi pekerjaan itu dengan mengatakan apa sih pekerjaan KPPShanya catat-mencatat. Kalau saya mengkritik itu dianggap menghalangi, maka cara berpikir bung yang tidak paham," terangnya.
Suasana makin panas, Adian Napitupulu terus menyanggah Rocky Gerung.
Andromeda Mercury yang menjadi moderator sekaligus presenter talkshow itu sempat juga terlihat menegur Adian Napitupulu yang terus-terusan ngotot karena jalannya diskusi menjadi tidak beraturan.
"Bung Adian, cukup sampai di situ. Kita habiskan pernyataan dari Bung Rocky Gerung. Saya sebagai tuan rumah yang mengatur seluruh narasi di sini. Boleh membantah, tapi kita berikan dulu kesempatan Bung Rocky Gerung sampai habis," pintanya.
Rocky Gerung melanjutkan pemikirannya, namun kembali dibantah Adian Napitupulu.
Haris Azhar yang melihat kelakuan Adian Napitupulu yang menyanggah terus pernyataan Rocky Gerung ketika baru beberapa detik berbicara, terlihat jengah
"Susah juga kalau orang mau menjelaskan gak diterima. Susah juga, gak bisa dialog," komentarnya.
Berikut cuplikan video Rocky Gerung terlibat debat sengit dengan Adian Napitupulu dan I Gusti Putu Artha :
440 Petugas KPPS Meninggal Dunia
Seperti diketahui, hingga Sabtu (4/5/2019) malam, 440 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia.
Ratusan petugas penyelenggara tersebut diduga mengalami kelelahan setelah menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Serentak pada 17 April lalu.
KPU juga telah memberikan santunan serentak secara simbolis kepada perwakilan keluarga petugas KPPS yang meninggal dunia kemarin.
Besaran santunan terbagi menjadi Rp 36 juta per orang untuk meninggal dunia, Rp 30,8 juta per orang untuk penderita cacat permanen, Rp 16,5 juta per orang untuk penderita luka berat, dan Rp 8,25 juta per orang untuk penderita luka sedang.