Pilpres 2019
Ribuan Form C1 Palsu Ditemukan, BPN Merasa Bingung dengan Itu, Andre Rosiade: Publik Harus Kritis
Ribuan Form C1 Palsu Ditemukan, BPN Merasa Bingung dengan Itu, Andre Rosiade: Publik Harus Kritis
"Yang kedua, begitu cepat disampaikan bahwa C1 ini C1 palsu. Jadi begitu hebatnya tiba-tiba bisa kita mngetahui tanda tangan-tanda tangan KPPS ini palsu. Kan hebat itu dalam dua hari semuanya bisa diketahui."
Baca Juga:
TNI AD Tanggapi Cuitan Rizal Ramli Soal Tentara Pangkat Letkol Sebut Laporan Babinsa Prabowo Menang
Kaltim Disebut Jokowi Cocok Jadi Lokasi Ibu Kota yang Baru, Kelebihannya Dibandingkan Daerah Lain
Andi Malarangeng Beberkan Maksud Setan Gundul Andi Arief yang Sampai Gegerkan Koalisi Kubu 02
Atas keanehan tersebut, Andre menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat dapat menilai dan mengawasi proses ini.
"Dan yang pasti yang ketiga, sekali lagi, kami tidak terlibat kasus ini. Dan kami tidak mengetahui," ujarnya lagi.
Andre kemudian menyinggung soal kasus lain, di mana sejumlah caleg dari Partai Gerindra ditangkap sesaat sebelum pemilu karena diduga melakukan serangan fajar.
"Dan ini agak menarik ya rasa-rasanya hampir sama dengan kejadian kasus penangkapan-penangkapan terhadap kader Gerindra, sesaat sebelum pemilu," papar Andre.
"Yang disebutkan merupakan melakukan serangan fajar."
"Ternyata setelah ditelusuri kan itu merupakan uang saksi yang dibagikan, sehingga sekali lagi, kami tegaskan, kami akan mengikuti proses di Bawaslu."
"Dan kami tegaskan, C1 yang ditemukan di Menteng itu tidak ada hubungannya dengan pihak kami," tandas dia.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, ribuan formulir C1 salinan ditemukan di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Dijelaskan oleh anggota Bawaslu DKI, Puadi, formulir tersebut ditemukan oleh pihak kepolisian, pada Sabtu (3/5/2019), pukul 10.30 WIB.
Awalnya, Polres Jakarta Pusat melakukan operasi lalu lintas dan memberhentikan sebuah mobil yang ternyata membawa dua kardus berisi formulir C1 tersebut.
"Kalau polisi kan kalau operasi lihat-lihat nomor plat dari mana, kemudian diberhentikan lah mobil Daihatsu Sigra itu. Begitu dibuka kan ada dua kardus, nah di luar kardusnya ada tulisan C1 Kabupaten Boyolali," kata Puadi, Senin (6/5/2019).
Puadi memaparkan, saat ini Bawaslu tengah mengumpulkan alat bukti untuk memastikan keaslian formulir C1 tersebut.
"Kalau nanti sudah cukup buat alat bukti diregistrasi temuan, baru nanti punya waktu 14 hari, nanti akan ketahuan ini C1-nya apa, C1 presiden apa C1 partai. Nanti kita perjelas ini tujuannya mau kemana, untuk kepentingan apa," jelas Puadi.
Baca: Pleno Usai, Ini Nama-nama Caleg yang Duduk di DPRD Kerinci Periode 2019 - 2024
Sementara itu, Kordiv SDM Bawaslu Jakarta Pusat, Roy Sofia Patra Sinaga menyebutkan, formulir tersebut diduga memiliki catatan perolehan suara yang berbeda dari hasil rekapitulasi di TPS.
Diduga, formulir itu menguntungkan bagi paslon 02, Prabowo-Sandiaga.
Disebutkan, ada 3.677 formulir yang ditemukan.
Komisioner KPU Hasyim Asyari juga menyebutkan bahwa formulir tersebut harus dipastikan dulu keasliannya.