Gatot Nurmantyo Ingatkan Jenderal Tak Terlibat Politik Praktis, Ungkap Ancaman Saat Jadi Panglima
Jenderal TNI Purnawiran Gatot Nurmantyo beberkan ancamannya kepada para Jenderal terkait politik praktis saat dirinya masih menjabat sebagai
Elite tersebut yakni Panglima TNI menjabat Marsekal Hadi, mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto, dan Jenderal TNI Purnawirawan Hendropriyono.
Hal ini disampaikan Gatot saat berada di acara e-Talkshow tv One, Jumat (3/5/2019) malam.
Mulanya, Gatot datang di acara yang dipandu oleh Wahyu Muryadi itu dengan salaman bersama.
Lalu Wahyu bertanya soal pertemuan para elite TNI di acara ulang tahun Kopassus yang digelar pada Selasa (16/4/2019) lalu.
"Pak Gatot kemarin kan di acara ulang tahun Kopassus, jenderal kan hadir di antara para sesepuh Kopassus ya, termasuk Panglima TNI Pak Marsekal Hadi, kemudian Pak Prabowo juga hadir, Pak Hendropriyono juga hadir. Itu yang dibicarakan apa sih bos?," tanya Wahyu.
Gatot lalu menjawab percakapan antara mereka cukup serius.
"Ada satu yang dibicarakan cukup serius yaitu ketika Danjen Kopassus menyampaikan ikrar prajurit Kopassus," jawab Gatot.
Mendengar hal itu, Wahyu tampak terkejut.
"Wow," celetuk Wahyu.
"Wow," sahut Gatot kembali.
Baca: Siapa Sebenarnya Jihan Fahira? Foto Cantiknya 25 Tahun Lalu Pernah Bikin Heboh
Baca: Ramadhan 2019 Hari Pertama Tak Bisa Buka Puasa dan Sahur Bareng Keluarga, Begini kata Zaskia Gotik
"Ikrar prajurit Kopassus?," tegas Wahyu
"Ikrar Prajurit Kopassus, di sini kita senior-senior membicarakan bahwa ini akan terjadi erosi, jadi prajurit-prajurit TNI pada umumnya, Kopassus pada khususnya adalah kumpulan orang-orang yang gila," jawab Gatot.
Ia lalu menerangkan yang ia maksudkan dengan istilah gila tersebut.
"Kumpulan orang-orang yang? Alias 'gendeng' ya?" tanya Wahyu.
"Kumpulan orang-orang yang gila. Iya, gila sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia," jawab Gatot yang disambut tepuk tangan.