SBY Akui Sering Disadap, Tak Pernah Telepon Lebih dari 3 Menit hingga Tahu Sosok Pelakunya

- Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan mengurangi aktivitasnya di dunia politik jelang Pilpres 2019.

Editor: andika arnoldy
TRIBUNNEWS.COM/ TRIBUN JOGJA
Kolase SBY dan ilustrasi penyadapan telepon 

Selama menjadi presiden, SBY memiliki sejumlah cerita soal kiprahnya.

Termasuk soal berbagai penyadapan yang dialaminya.

Penyadapan itu dialaminya saat dirinya sedang berbicara di telepon.

SBY mengungkapkan, sebenarnya penyadapan sudah pernah dialaminya jauh sebelum dirinya menjadi presiden.

Saat itu, dia sedang menjadai Kaster TNI antara 1998-1999.

"Tiba-tiba ada semacam transkripsi pembicaraan telepon saya yang disadap oleh 'kerja intelijen' itu", ungkap SBY dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan", terbitan Kompas tahun 2014 lalu.

Dalam buku itu, SBY mengaku tidak tahu apa yang dilaporkan kepada atasannya.

"Serta seperti apa transkripsi percakapan saya itu - ditambah atau dikurangi," terang SBY.

Oleh karena itu, SBY pun menjadi sangat hemat saat berbicara di telepon.

Kolase SBY dan ilustrasi SMS
Kolase SBY dan ilustrasi SMS ((TRIBUNNEWS/ TRIBUN TIMUR))

"Bisa satu menit, atau paling banyak tiga menit. Kalau lebih dari itu, biasanya saya memilih untuk bertemu secara langsung," ungkap SBY.

SBY berpendapat, seharusnya praktik semacam itu sudah ditinggalkan.

Alasannya, menyadap pembicaraan orang yang bukan penjahat, adalah sebuah tindak kejahatan.

Tidak hanya itu, SBY juga mengaku sebenarnya dia sudah tahu siapa yang menyadapnya.

"Sebenarnya saya mengerti siapa yang melakukan penyadapan telepon saya itu, tetapi biarlah sejarah yang mengadabikannya," tandas SBY.

Pengakuan SBY Soal Capres yang Menggebu-gebu Obral Janji di Bukunya, Berharap Rakyat Tak Terkecoh

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved