Kemana Langkah Demokrat Selanjutnya? Dahnil Anzal Yakin AHY Tak Goyah Ferdinand Sebut Demokrat Bebas

Ia menegaskan bahwa partai politik koalisi pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini tetap solid dan tak akan goyah.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
VIDEO: Sikap Tak Terduga Jokowi Terekam Kamera saat Melintas di Belakang AHY yang sedang Diwawancara 

Kemana Langkah Demokrat Selanjutnya? Dahnil Anzal Yakin AHY Tak Goyah, Ferdinand Sebut Demokrat Bebas

TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah pihak memberikan tanggapan mengenai pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Diketahui sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan ada kemungkinan Demokrat akan belok ke kubu 01 dengan bertemunya AHY dan Jokowi.

Baca: 4 Tips Ampuh Mencegah Asam Lambung Naik Saat Puasa Ramadhan!

Baca: Kapan THR & Gaji ke-13 PNS Cair? Catat Tanggalnya!

Baca: Real Count Terbaru Pilpres 2019 Suara Masuk 65 Persen, Kekalahan Tragis Jokowi dan Prabowo

Koordinator juru bicara Badan Kemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak merespons kabar tersebut.

Ia menegaskan bahwa partai politik koalisi pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini tetap solid dan tak akan goyah.

"Jadi tidak ada keretakan sama sekali, meski TKN dan Pak Jokowi berusaha dengan sangat sungguh-sungguh untuk memecah belah. Insyaallah semua anggota koalisi tidak goyah dengan upaya itu," ujar Dahnil dikutip dari Kompas.com.

AHY Diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan, Materi Pembahasan hingga Harapan Usai Pilpres 2019, Langkah Usai 22 Mei?
AHY Diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan, Materi Pembahasan hingga Harapan Usai Pilpres 2019, Langkah Usai 22 Mei? (Instagram)

Dahnil pun mengatakan percaya sepenuhnya kepada Partai Demokrat dan parpol koalisi lainnya.

"Kami percaya penuh dengan Demokrat. Mas AHY diundang Pak Jokowi, etika kalau diundang, Fardhu Ain untuk hadir memenuhi undangan. Jadi, kami sangat percaya dengan mitra koalisi kami," kata Dahnil.

Sementara itu, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menegaskan partainya akan setia dengan koalisi Adil Makmur, kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Disebutkannya, apabila Prabowo nantinya terpilih menjadi pemenang dalam pilpres, maka Demokrat akan tetap melanjutkan koalisi.

"Jika Prabowo yang ditetapkan oleh KPU, maka tentu Demokrat akan melanjutkan koalisinya dengan Prabowo memimpin negeri ini," ucapnya.

Namun, Ferdinand menyatakan, apabila Jokowi yang ditetapkan sebagai pemenang, maka Demokrat bebas untuk memilih sikap politiknya.

Baca: Live Streaming & Jadwal Semifinal New Zealand Open 2019 - 4 Wakil Indonesia Berebut Masuk Final

Baca: Pengelola Karaoke di Bangko Mengeluh Sepi, Ramadhan, Bupati Al Haris Izinkan Karaoke Beroperasi

"Jadi sekali lagi, pertemuan ini adalah silaturahmi untuk kepentingan bangsa. Menyejukkan situasi politik saat ini yang saat ini cenderung semakin memanas," katanya.

Sebelumnya, ia meminta agar pertemuan AHY dengan Jokowi tidak diartikan Demokrat meninggalkan koalisi.

"Pertemuan ini jangan diartikan bahwa seolah Demokrat meninggalkan koalisi Adil Makmur dan pindah ke koalisi Jokowi. Politik tidak seperti itu," kata Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).

Ditegaskannya, AHY hanya menjalin silaturahmi dengan Jokowi karena hal tersebut wajar mengingat Jokowi masih menjadi presiden.

"Agenda pertemuan adalah Silaturahmi karena sudah cukup lumayan lama tidak bertemu. Delapan bulan kampanye cukup lama. Dan wajar saja seorang Presiden mengundang AHY dan wajar AHY menemui Jokowi," ucap Ferdinand Hutahaean.

Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) sore.
Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) sore. ((Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden))

Ia menuturkan Demokrat sejak awal telah meletakkan kepentingan bangsa di atas semua kepentingan.

Pertemuan keduanya pun lantas untuk menyejukan suasana politik.

"Kita Partai Demokrat DNA politiknya adalah meletakkan kepentingan bangsa di atas semua kepentingan. Maka silaturahmi ini adalah silaturahmi untuk menyejukkan suasana politik," katanya.

AHY disebutkan telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019), dikutip dari Kompas.com.

Setelah melalui proses pertemuan tersebut, ia lantas mengatakan untuk menunggu KPU menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara dan diumumkan pada 22 Mei 2019.

AHY berharap, setelah KPU sebagai lembaga berwenang mengumumkan hasil Pemilu 2019, semuanya dapat menerima keputusan itu dengan baik.

"Mudah-mudahan yang paling akhir nanti, 22 Mei, kita bisa menerima apa pun hasil yang akan dijelaskan oleh KPU," ujar AHY.

Selain itu, AHY menyebut dalam pertemuan tersebut ia dan Jokowi saling bertukar pikiran untuk kemajuan Indonesia.

"Bersilaturahmi kembali setelah kesibukan Beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terakhir ini," ujar AHY.

"Yang jelas semangatnya adalah kita ingin melihat Indonesia ke depan ini semakin baik, kita juga harus bisa terus menyumbangkan pemikiran, gagasan karena tentunya sebagai semangat dari demokrasi dan keinginan mewujudkan Indonesia yang semakin baik ke depan."

Baca: Mulai Puasa 6 Mei, Ini Kumpulan Ucapan Menyambut Ramadhan 1440 H, Bisa Share di IG, WA atau FB

Baca: 4 Tips Ampuh Mencegah Asam Lambung Naik Saat Puasa Ramadhan!

"Tentunya kita bisa harus terus melakukan tukar pikiran dan memberikan masukan-masukan yang baik, yang positif," tutur AHY.

Sedangkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, mengungkapkan pertemuan Jokowi dengan AHY sebagai upaya merangkul Demokrat masuk dalam koalisi.

"Sepertinya yang terlihat seperti itu (merangkul Demokrat). Politik segitu dinamis, jadi menit-menit terakhir berubah sangat cepat, jadi bisa saja yang tadinya berada di sana (oposisi), sekarang berada di sini, itu sangat dinamis," Kata Moeldoko yang juga menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf.

Ia menuturkan untuk menjalankan roda pemerintahan yang efektif, dibutuhkan partai koalisi yang kuat.

"Sebenarnya sudah di atas 60 (persen), cukup ya. Tapi kalau bisa di atas 80 (persen), kenapa harus 60 kan, sehingga nanti semua hal-hal yang jadi kebijakan itu lebih mudah," tutur Moeldoko.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Tiffany)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dahnil Anzar Percaya AHY Tak Goyah, Ferdinand Sebut Demokrat Bebas Berkoalisi jika Jokowi Menang, 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved