Gadis 16 Tahun Diperkosa Ayah Tiri di Sawah, Setelah Puas Gadis Malang Itu Dicekik dan Dibunuh

Rupanya, anak di bawah umur tersebut meminta pertanggungjawaban ayah tiri yang memaksa berhubungan intim sampai terjadi keributan diantara mereka.

Editor:
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Gadis 16 tahun tewas dibunuh oleh ayah tiri setelah sebelumnya diperkosa di persawahan.

Rupanya, anak di bawah umur tersebut meminta pertanggungjawaban ayah tiri yang memaksa berhubungan intim sampai terjadi keributan diantara mereka.

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kapolres Sanggau AKBP Imam Riyadi menceritakan kejadian pemerkosaan berujung pembunuhan yang dilakukan RW kepada anak tirinya berinisial AT (16) di Sanggau.

Baca: 2 Terduga Teroris Kabur Bawa Bahan Peledak, Setelah Rekan Mereka Ditembak Mati Densus 88 di Bekasi

Baca: Kisah Hermanto Wijaya, Konglomeret dan Taipan Palembang Jadi Mualaf Setelah Alami Hal Ini

Baca: LIMA Aktor Ini Dulunya Tentara Militer dan Polisi, No 2 Jenderal Bintang Satu: Begini Kabarnya

Baca: VIDEO: Tribun Honda Vaganza Sapa Poltekes Kemkes Kota Baru, Ada Belanja Gratis Rp 1,5 Juta

Baca: TERBARU Sinopsis Sinetron Cinta Buta di SCTV Sabtu (4/5/2019) Pukul 18.25 WIB, Cinta Segitiga

Baca: DAFTAR Caleg Artis yang Diprediksi Lolos Sebagai Anggota Dewan, 2 Diantaranya Seorang Penyanyi

Imam mengatakan, pada Sabtu (28/4/2019) siang, pelaku menjemput korban di salah satu SMP di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau.

Pelaku kemudian membawa korban ke sawah lalu dan memperkosanya.

“Sempat terjadi cekcok mulut antara korban dan pelaku, karena korban merasa masa depannya sudah hancur sehingga menuntut pertanggungjawaban," kata Imam kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2019).

Ilustrasi pemerkosaan. Gadis asal Pontianak dirudapaksa di hotel selama lima hari
Ilustrasi pemerkosaan. Gadis asal Pontianak dirudapaksa di hotel selama lima hari (The Clinical Advisor)

Merasa tak terima dan marah, pelaku mendorong korban ke parit hingga tersungkur dan mencekiknya.
Pelaku juga memukul kepala korban dengan batu besar lalu dikubur dalam galian tanah yang dibuat dengan menggunakan kayu.

Berdasarkan pengakuan pelaku, dia telah menyetubuhi korban sebanyak tiga kali. Sebelumnya dilakukan di rumahnya pada tahun 2018.

Kasus itu terungkap saat seorang warga mencium bau busuk menyengat saat hendak ke ladang, Selasa (30/4/2019).

Setelah dicari, didapati sesosok tubuh mayat tertimbun tanah. Dari temuan itu, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, mengumpulkan barang bukti, dan melakukan autopsi.

Setelah dilakukan serangkain penyelidikan, diketahui jenazah tersebut adalah siswi SMP di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, berinisial AT.

Sebelum ditemukan, korban dikabarkan sudah tiga hari menghilang. Dari hasil penyelidikan, polisi kemudian menangkap RW dan menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan AT.

Kapolres menegaskan, setelah berkoordinasi dengan Biddokes Polda Kalbar, serta berdasarkan pengumpulan barang bukti dan keterangan saksi, kepolisian menetapkan Robertus Wandi sebagai tersangka.

Berdasarkan pengakuannya, aksi nekat itu bermula saat korban meminta pertanggungjawaban pelaku yang telah menyetubuhi korban sebanyak tiga kali.

"Yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Karena dia sering mengantar dan menjemput korban ke sekolah," ucapnya.

Saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik kepolisian dan dijerat Undang-undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Ungkap Pemerkosaan, Seorang Pelajar Dibakar

Seorang pelajar perempuan yang menjadi korban pemerkosaan meninggal dunia akibat perlakuan keji yang dialaminya.

Pelajar di Bangladesh bernama Nusrat Jahan Femi (18) yang tidak tahan lagi dengan pelecehan yang ia alami di sekolah, buka mulut tentang perbuatan asusila yang ia alami.

Ia menuduh sejumlah orang telah melakukan pelecehan dan berbuat asusila kepadanya, termasuk menuduh kepala sekolah telah turut serta memperkosanya.

 

Tak lama setelah ia mengungkapkan pelecehan yang dialaminya itu, Nusrat Jahan Femi dibakar oleh sekelompok orang, di atas atas ruang ujian di sekolahnya.

Laporan media setempat mengatakan, Nusrat Jahan Femi disiram dengan minyak tanah lalu dibakar orang-orang yang diduga terkait dengan pelaku.

Kasus pembunuhan itu menciptakan kemarahan dan gelombang unjuk rasa di Bangladesh.

Polisi setempat telah menangkap delapan orang terkait dengan kasus itu, setelah Menteri Kehakiman pemerintah akan merespon desakan keluarga Nusrat.

Ketua Biro Investitas Polisi Banglades, Banaj Kanti Majumdar, saat konferensi pers di Dhaka menyebut, 13 orang termasuk 2 gadis remaja, terlibat dalam pembunuhan keji itu.

Seorang guru juga ditahan dalam kasus tersebut.

Sementara Kepala Sekolah tempat Nusrat belajar, Siraj-ud-Daula, sudah ditahan sejak 27 Maret lalu, terkait dengan tuduhan korban.

Hasil investigasi polisi juga mengungkapkan kepala sekolah memang menyetujui rencana pembunuhan.

Pada 4 April lalu, dua hari sebelum Nusrat dibakar, beberapa orang termasuk seorang terdakwa menemui kepala sekolah yang dituduh Nusrat mencoba memperkosana di kantor.

“Siraj-ud-Daulah mengarahkan mereka membunuh Nusrat,” kata Majumdar.

Sebelum meninggal di Rumah Sakit Kolej Perubatan Dhaka pada 10 April akibat dibakar, Nusrat menceritakan semua kekejaman yang dia alami kepada saudara laki lakinya.

"Nusrat Jahan Femi akan mengikuti ujian bahasa Arab sebelum empat orang memberi tahu temannya agar diserang di atap," kata saudara korban dikutip Tribun dari Daily Star.

 

"Para penyerang itu meminta kepada Nusrat untuk menarik perkara yang dituduhkan terhadap kepala sekolah," ucapanya.

Karena Nurat menolak, terangnya, seorang dari pelaku menyiramkan minyak tanah dan membakar korban di sekolah itu.

Nusrat Jahan Femi mengalami luka bakar yang sangat parah.

Sekitar 80 persen tubuhnya terbakar, hanya tersisa wajahnya yang utuh.

Sebelumnya pada (6/4/2019), Nusrat juga telah dibully oleh para teman-temannya.

Bahkan disinyalir, empat pelaku yang membakar Nusrat kerap melakukan kekerasan seksual pada Nusrat.

Gadis itu telah dimakamkan pada Kamis (11/4/2019) di kota kelahirannya, Uttar Charsandia.

Keluarganya sekarang menuntut keadilan.

"Kami puas dengan kemajuan penyelidikan, tetapi pengadilan yang cepat adalah suatu keharusan," kata Ayah Nusrat, Musa Manik dikutip Tribun Jambi dari express.co.uk

Pada Sabtu lalu, di pagi hari, di luar rumah perdana menteri negara itu, Sheikh Hasina, sekelompok aktivis feminis melakukan aksi unjuk rasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://regional.kompas.com/read/2019/05/03/23005371/kronologi-pemerkosaan-berujung-pembunuhan-gadis-16-tahun-oleh-ayah-tirinya

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved