SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janjinya’, Niat Sebenarnya Terbongkar Saat Ditanyakan Hal Ini
Dalam buku itu, SBY menuliskan pengalamannya itu saat dia sedang berdialog dengan masyarakat lokal yang ada di Yahukimo, Papua.
Mendengar pertanyaan SBY yang fokus dan tajam, pemuda itu kemudian berubah sikap.
Dia menurunkan nada suaranya.
"Ia kelihatan terdiam dan sedikit gugup. Tampaknya juga tidak bisa menjelaskan di mana saya berjanji, dalam rangka apa, dan siapa yang mendengarkan perkataan saya itu," tulis SBY.
Meski demikian, belakangan pemuda itu menyampaikan niatnya yang sebenarnya.
"Baik Pak, karena Bapak berada di sini, saya mohon Bapak berkenan memberikan bantuan kepada kami," ujar pemuda itu ditirukan oleh SBY.
Mendengar pengakuan pemuda itu, para menteri yang saat itu mendampingi SBY pun menjadi lega sekaligus agak kesal.
"Apalagi Seskab Sudi Silalahi yang selalu mencatat janji dan komitmen saya jika berkunjung ke daerah. Daripada pemuda tersebut menjadi lebih malu lagi, selanjutnya saya tanyakan saja apa yang diminta," ungkap SBY.
SBY pun pada akhirnya memenuhi permintaan pemuda itu.
Alasannya, SBY menganggap permintaan pemuda itu cukup realistis.
Meski demikian, SBY mengaku harus mendidik, dan memberikan pelajaran kepada pemuda tersebut.
"Baik. Lain kali tidak perlu dengan kata-kata menagih janji. Utarakan saja apa yang Anda minta," tandas SBY.
Mendengar jawaban SBY, sang pemuda akhirnya minta maaf.
Sifat Asli SBY Terbongkar Saat Ada Orang yang Mengundang Pakai Embel-embel: Hanyalah Manusia Biasa
SBY pun menceritakan sejumlah pengalamannya terkait interaksinya dengan berbagai masyarakat.
Cerita itu ditulisnya dalam buku berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014.