Sejarah Indonesia
Kisah 2 Jenderal TNI yang Nurut Ditilang Polantas, Hingga Cerita Intelijen Sangar Dibentak Bintara
Kisah 2 Jenderal TNI yang Nurut Ditilang Polantas, Hingga Cerita Intelijen Sangar Dibentak Bintara
Dia menanyakan kepada Poniman kebenaran telah ditilang oleh anak buahnya.
Baca Juga:
Tengku Zulkarnain Bantah Negoisasi Politik Karena Unggah Foto dengan Maruf Amin, Tegaskan Posisinya
Sedang Tanding! Live Streaming Inter Milan vs Juventus di Pekan 34 Liga Italia, Skor Sementara 1-0
Kapolda waktu itu Mayjen Widodo sampai meminta maaf karena anak buahnya tak mengenalinya.
Widodo juga memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan uang tilang kepada Mayjen Poniman.
Poniman yang menganggap masalah tersebut telah selesai mengatakan dirinya juga bersalah waktu kena tilang karena tidak membawa surat-surat lengkap.
Widodo yang tetap tidak enak memerintahkan Kepala Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya datang ke Kodam Jaya untuk mengembalikan uang tilang.
Baca Juga:
Foto Bareng Jokowi, Kredibelitasnya Dipertanyakan, Yunarto Wijaya Serang Balik Soal Foto Fadli Zon
Soal BPN Minta C1 ke Bawaslu, Mahfud MD: Kan Bisa Ketahuan kalau Ada yang Palsu, Adil Kan?
Tak bisa bertemu dengan Mayjen Poniman, uang tersebut akhirnya ditipkan kepada ajudannya.
Di saat menjabat Poniman dan Widodo memang terkenal sebagai sosok yang sangat dekat.
Poniman lahir di Surakarta, 18 Juli 1926 dan meninggal di Jakarta, 30 April 2010.
Sementara itu Widodo Budidarmo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 September 1927 meninggal di Jakarta, 5 Mei 2017.
Baca Juga:
AKHIR Tragis 32 Bintang Film Dewasa Dunia, Mengerikan Mereka Mati Muda Diserang HIV dan Narkoba
Ramalan Zodiak Minggu, 28 April 2019, Taurus Akan Banyak Belanja, Virgo Kendalikan Emosimu
Widodo Budidarmo juga merupakan mantan Kapolri periode 1974 - 1978.
2. Mayor Jenderal Bambang Sugeng
Kisah jenderal TNI ditilang polisi selanjutnya dialami Mayor Jenderal Bambang Sugeng, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD)
Bambang Sugeng yang waktu itu berpangkat Mayor Jenderal menurut saja saat diberhentikan seorang anggota polisi.
Dilansir dari buku 'Panglima Bambang Sugeng, Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949' karya Edi Hartoto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2012.
Baca: Bengkulu Dilanda Banjir dan Longsor Disusul Gempa Bumi, Warga Berhamburan ke Luar Rumah
Berawal dari Bambang Sugeng yang berkendara sepeda motor di jalanan Yogyakarta pada tahun 1952.
Saat itu Bambang yang getol naik sepeda motor sedang berkunjung ke Yogyakarta, Ia pun meminjam sepeda motor milik Haryadi seorang pelukis di Jogja.
Tanpa menggunakan seragam dan hanya berpakaian sipil Bambang lalu jalan-jalan melaju menggunakan sepeda motor pinjaman tersebut.
Sampai di Perempatan Tugu, di sekitaran Jalan Malioboro Bambang tak sengaja melanggar lampu lalu lintas.
Waktu itu lampu lalu lintas menyala kuning, disangkanya sehabis kuning lampu hijau yang akan menyala.
Baca: Sudah 38 Kabupaten/Kota Selesai 100% Input Data ke KPU, Ini Lokasi Kemenangan Suara Jokowi & Prabowo
Bambang pun melajukan kendaraannya, namun bukannya lampu hijau yang menyala ternyata malah lampu merah.