PASUKAN Kopassus Dikepung Suku Pedalaman Papua, Sintong Siap Kokang AK 47, Lalu Muncul Sosok Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Rumor mengenai keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman rimba Irian Barat
TRIBUNJAMBI.COM - Rumor mengenai keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman rimba Irian Barat (Papua) masih santer terdengar.
Bahkan keberadaan suku pemakan manusia ini membuat para arkeolog dunia penasaran akan kebenaran tersebut.
Memang, rimba Papua yang masih perawan menyimpan begitu banyak misteri belum terpecahkan.
Baca: Cara Mudah Kunci Chat Whatsapp Agar Tak Dibaca Orang Lain, Berlaku Perorangan atau Grup
Lantas untuk membuktikannya dilaksanakanlah sebuah misi penjelajahan dan kemanusiaan.
Tentu misi ini bakal melibatkan satuan TNI karena diprediksi bakal berbahaya.
Mengutip Sintong Panjaitan : Perjalanan Prajurit Para Komando, pada 5 Mei 1969, dibentuk tim terdiri dari 7 anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD/Kopassus) ditambah 5 anggota Kodam XVII/Cenderawasih dan 3 warga asing dari televisi NBC.
Baca: Terjebak 5 Hari Tanpa Asupan Makanan di Kamar Mandi Tetangga, Begini Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Itu
Ikut pula 1 wartawan perang TVRI Hendro Subroto.
Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Sasaran dari ekspedisi itu dinamai Lembah X yang berada di lereng utara pegunungan Jayawijaya.
Baca: SETELAH Dimutilasi Daging Korban Diberi ke Anak Gadis 12 Tahun, Pria Kanibal Akhirnya Bunuh Diri
Disebut Lembah X karena memang belum pernah terjamah dan tentunya liar.
Sedangkan dari pantauan udara sebelumnya, di sekitar lembah ada sebuah desa yang dihuni oleh suku pedalaman yang belum diketahui kebiasaan maupun adat istiadatnya.
Mengingat hal itu, Pangdam Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap untuk hadapi situasi terburuk.
Baca: Sempat Janji Berhenti Nakal, Terungkap Alasan Vanessa Angel Diam-diam Coba Layani Pelanggan
Bahkan tim sampai dibekali oleh senapan serbu AK-47 untuk menjaga diri dari kemungkinan terburuk.
Tim akan diterjunkan menggunakan pesawat C-47 Dakota.
Lokasi penerjunan dilakukan sebanyak 3 Stick dimana salah satu tim akan terjun di padang ilalang yang diperkirakan dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.
Baca: Dalam Seminggu 3 Video Mesum Beredar dan Viral di Media Sosial, 17 Anak Diperiksa Polisi
Maka pada 2 Oktober 1969 penerjunan dilakukan.
Cuaca di area Drop Zone bisa dibilang cerah, tim berhasil terjun dengan selamat walaupun lokasi mereka terpencar-pencar.
Nasib apes dialami oleh Lettu Sintong Panjaitan.
Baca: Hampir Sebulan Setelah Kebakaran, Pedagang Pasar Keramat Tinggi Tak Juga Dapat Lapak Ganti
Ia yang harusnya mendarat di padang ilalang malah nyusruk tepat ke tengah kampung suku etnis pedalaman Papua.
Sontak saja, warga suku pedalaman dengan mengenakan koteka langsung mengepung Sintong.
Warga suku pedalaman juga menghunus tombak, mengacungkan panah dan kapak ke arah
"Snai'e snai'e" teriak orang-orang suku pedalaman kepada Sintong.
Baca: Berawal dari Iseng, Kue Buatan Indah Kini Banyak Peminat
Sintong tak tahu apa maksud dari kata-kata itu, namun satu yang pasti mereka marah!
Secara reflek Sintong langsung mengambil senapan serbu AK-47 nya.
Namun sial, magasen peluru senapannya terjatuh entah kemana, habis sudah pikirnya.
Baca: Perempuan Sebaiknya Selalu Perhatikan Penampilan
Magasen itu rupanya terjatuh didekat orang-orang suku dan untungnya ada salah satu dari mereka yang melemparkan magasen itu ke Sintong dengan maksud untuk melukainya.
Cepat-cepat Sintong memasang magasen, mengokang senapan dan siap menembak.
Namun ia ingat kata-kata dari kru televisi NBC jika sudah menemui anggota suku pedalaman angkat kedua tangan keatas sambil tersenyum.
Baca: Diduga Miliki Oknum Polisi, Dewan Desak Polres Batanghari Usut Tuntas Pengolahan Minyak Ilegal
Sintong tak jadi menembak, ia kemudian mengikuti saran kru NBC itu.
Tiba-tiba saja muncullah seorang kepala suku membawa daging babi berlemak yang diberikan kepada Sintong.
Sintong bingung dengan pemberian kepala suku itu, sembari was-was ia akhirnya melahap daging babi tersebut.
Usai tandas dimakan, orang-orang suku berteriak girang.
Baca: KPU Sarolangun Sebut Pemungutan Suara Ulang di Teluk Kecibung Tak Memenuhi Syarat
Rupanya pemberian daging babi oleh kepala suku tadi bermakna jika Sintong adalah tamu yang harus disambut.
Selamatlah nyawa Sintong dari kepungan suku pedalaman Papua. (Seto Aji/Gridhot.ID)
Artikel ini telah tayang di gridhot.id dengan judul Cari Keberadaan Suku Pemakan Manusia, Personil Kopassus Pernah Dikepung Etnis Pedalaman Papua dengan Tombak Terhunus
Baca: Mahasiswa di Medan Bunuh Diri Saat Video Call Dengan Pacar Sambil Kalungkan Tali di Leher
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Cari Keberadaan Suku Kanibal, Personil Kopassus Pernah Dikepung Etnis Pedalaman Papua,