Pilpres 2019
Banyak Kecurangan di Pilpres, Mahfud MD Pastikan Kemenangan Jokowi Sulit Dibalik dengan Cara Apapun!
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut menanggapi soal adanya kecurangan-kecurangan dalam Pilpres 2019. Mahfud MD mengatakan bahwa
"Mungkin tidak mudah, tetapi tidak akan menimbulkan masalah yang tragis ya menurut saya," tegas Mahfud MD.
Dijelaskan oleh Mahfud MD, baik pihak Jokowi maupun Prabowo sama-sama mempunyai pendapat besar soal kemenangan mereka dalam Pilpres.
"Dalam pandangan saya Pak Prabowo itu sekarang ingin membuat kebanggaan pada pendukungnya, sehingga tidak langsung menyerah, ya tidak apa-apa juga, seperti halnya Pak Jokowi juga melakukan itu, hal yang sama," kata Mahfud MD.
Terkait hasil kemenangan yang berbeda itulah, Mahfud MD kemudian menjelaskan bahwa semuanya akan terjawab melalui aturan yang ada dalam konstitusi.
"Cuma caranya (menunjukkan kemenangan) berbeda, tetapi pada saatnya menurut saya, tidak akan ada seorangpun yang akan bisa melawan konstitusi, karena di dalam hukum bernegara itu ada dalil, yang di atas konstitusi yang lebih tinggi dari konstistusi," kata Mahfud MD.
"Yang bunyinya, 'keselamatan bangsa dan negara itu di atas konstitusi', sehingga kalau ada orang melanggar konstitusi itu setiap tindakan bisa diambil oleh negara untuk menertibkan kembali negara ini menjadi aman," kata Mahfud MD.
Pemilu 2019 (TribunWow.com/Rusintha Mahayu)
Meski mengaku tidak mudah untuk saling bertemu, Mahfud MD tetap berharap agar Jokowi mapun Prabowo bisa memberi contoh baik bagi masyarakat.
Ditambahkannya, dalam pertemuannya bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah ormas Islam, mengharapkan Jokowi dan Prabowo bisa saling bertemu.
"Tadi malam hadir 18 pimpinan ormas Islam yang pada intinya sampai pada kesimpulan bersama bahwa pemilu 2019 sudah berlangsung dengan baik dengan aman dan lancar, tentu dengan segala kekurangan yang tidak bisa dihindarkan," cerita Mahfud MD.
"Jadi yang inti semua pimpinan ormas Islam itu mengatakan bahwa pemilu sudah usai dan sesuai dengan konstitusi selesai aman dan lancar, adapun masalah yang timbul yang sifatnya politis," tambahnya.
Terkait masalah-masalah itu, ormas Islam kemudian berharap agar keduanya bersikap negarawan dengan saling bertemu.
"Kemudian ada usulan agar dilakukan semacam pemberian signal oleh Pak Prabowo dan Pak Jokowi bahwa mereka berdua akan bersikap negarawan untuk menenangkan massanya masing-masing agar menunggu keputusan KPU tanggal 22 Mei," jelas Mahfud MD.
"Nah signal yang perlu diberikan itu ya diusahakan agar mereka berdua itu bisa bertemu gitu ya gitu ya, minum kopi, tidak usah bicara soal politik yang terlalu serius," tambahnya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Joko Widodo sempat menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Prabowo Subianto setelah pemilu.