Satgas Karhutla
Sinkronisasi Pencegahan Karhutla, Kodim dan Pemkab Tanjab Barat, Tatap Muka dengan Danrem
Sinkronisasi Pencegahan Karhutla, Kodim dan Pemkab Tanjab Barat, Tatap Muka dengan Danrem
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Sinkronisasi Pencegahan Karhutla, Kodim dan Pemkab Tanjab Barat, Tatap Muka dengan Danrem
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Sinkronisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Kodim 0419/Tanjab Barat tatap muka dengan instansi terkait.
Tatap Muka I Lat Posko 1 Satkorwil Dim 0419/Tanjab, digelar di Aula Makodim 0419/Tanjab, Rabu (24/4/2019).
Letkol Inf Yudha Nugraha, Kasi Ops Korem 042/Gapu mengatakan, tahun 2019 ini merupakan tahun awal dari gejala global el nino. Sehingga untuk kemarau panjang, akan dimulai tahun 2019 dan puncaknya tahun 2020.
Baca: Kebakaran di Desa Lambur Luar yang Renggut Nyawa Balita, Merupakan Kali Ke 5 Sejak Tahun 1979
Baca: BPBD Tanjab Timur Tak Tahu Titik Koordinat Sekat Kanal dan Sumur Bor Karhutla dari BRG
Baca: VIDEO: Perilaku Aneh Pelaku Pemboman Gereja di Srilanka, Firasat Bikin Seorang Pria Selamat
Berkaitan dengan hal tersebut, Gubernur Provinsi Jambi mengambil langkah untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Dan, menunjuk komandan Korem 042/Gapu sebagai komandan Satgas Karhutla di wilayah Provinsi Jambi.
"Tatap muka ini berkaitan dengan pelaksanaan operasi Karhutlah di wilayah Tanjung Jabung Barat dan Tanjab Timur," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri Dandim Batanghari, Subdenpom, Sekda Tanjab Barat, Kabag Ops Polres Tanjab Barat, BPBD, Damkar, dan Dinas Sosial.

Dandim 0419/Tanjab, Letkol Inf M Arry Yudistira SIp MIPol mengatakan tidak lama lagi akan dilaksanakan rapat koordinasi teknis dalam rangka menghadapi atau kesiapsiagaan menghadapi Karhutlah.
"Untuk mensikronisasi tugas dan kegiatan yang harus kami kerjakan dan koordinasi apa saja terhadap intansi lain, baik itu Manggala Agni, Kesehatan, BPBD, Kepolisian, Damkar dan Departemen Sosial," ujar Dandim 0419/Tanjab, menyebutkan tujuan tatap muka tersebut.
Menurut Dandim, dampak dari Karhutlah ini tidak hanya pada aktivitas masyarakat tetapi juga terhadap aktivitas nasional. Dan akan membawa nama bangsa Indonesia, apabila sampai ke negara ke tetangga.
Baca: TKW Indonesia Terancam Hukuman Mati, Bunuh Majikan 98 Tikaman saat Ambil Paspor yang Ditahan
Baca: Dibikin Babak Belur Kopassus, 3 Pasukan Elite Negara Asing yang Geleng-geleng Kalau Jumpa Lagi
Baca: Sejarawan Ungkap Misteri Pembantaian dan RudapaksaPerawat Australia di Pulau Bangka
"Ini yang harus kita jaga bersama, oleh sebab itu fokus latihan kali ini diutamakan pada Karhutlah yang akan kita hadapi," pungkasnya.
Darem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudi mengatakan kehadirannya sebagai komandan latihan (Danlat) untuk memberikan latihan kepada personil kodim jajaran.
"Bagaimana melakukan persiapan dan sinkronisasi kegiatan dan lain lain terkait Karhutlah," katanya.
Danrem mengatakan kebakaran hutan dalam ini merupakan ancaman yang potensial. Hal itu dikatakannya berkaca pada kejadian sebelumnya yang mengakibatkan kerugian negara hingga triliunan rupiah.
Baca: Pemkab Muarojambi Gelar Rakor Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Daerah, Ini Kata Bupati Masnah
Baca: VIDEO: Otak Pembakaran Kotak Suara di Kota Sungai Penuh, Resmi Jadi Tersangka
Baca: Diperiksa Bawaslu, Caleg Nasdem yang Diduga Terlibat Politik Uang, Bagikan 600 Amplop Saat Kampanye
"Kita berkaca di pengalaman di 2015 kerugian negara itu hampir Rp 300 triliun. Sangat besar kerugian kita," ungkapnya.
Kerugian tersebut dapat dilihat dari faktor ekonomi, kesehatan (obat dan lain lain) dan terkait penanggulangannya.
Untuk itu dibutuhkan sebuah upaya yang harus dilakukan untuk penanggulangan bencana tersebut. Dikatakannya segala upaya harus laksanakan dengan sebaik baiknya. Persiapan itu salah satunya adalah gladi posko ini.

Dalam gladi ini mempersiapkan mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pengakhiran, seperti koordinasi, persiapan alat pemadam dan sosialisasi. Karena 99,99 persen kebakaran itu akibat ulah manusia.
"Gladi posko begitu penting, kadang kadang kita mengabaikan koordinasi dan sinkronisasi dan pengambilan keputusan. Gladi posko kita akan melihat apa apa saja tahapannya, bagaimana prosedur komunikasi, koordinasi dan pelaksanaannya," ujarnya.
Dikatakannya danrem, kebakaran ini memiliki banyak ancaman, sehingga hal itu tidak boleh dibiarkan begitu saja. Disampaikan kita terdapat permasalahan dengan dua kelemahan utama.
Baca: Mimpi Pesawat Jatuh dan Takut Meninggal, Pesinetron Dinda Haw Memutuskan Pakai Hijab
Baca: Sumartini dan Warnah Bebas Dari Ancaman Hukuman Mati di Arab Saudi Setelah DItuduh Lakukan Sihir
Baca: Tak Hanya Punya Tubuh Indah, 7 Artis Ini Punya Bibir Sensual Paling Seksi, Nomor 5 Baru 20 Tahun!
"Pertama, kita sangat lemah di cegah dini, kalau kita lemah di cegah dini maka akan terjadi kebakaran. Kedua, alat pemadam kita terbatas," katanya.
Hal yang harus dilakukan adalah sosialisasi dan deteksi dini, cegah dini, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kebakaran.
Sinkronisasi Pencegahan Karhutla, Kodim dan Pemkab Tanjab Barat, Tatap Muka dengan Danrem (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com)