Detik-detik Srikandi Korps Wanita Kopassus Patahkan Tumpukan Ratusan Balok Beton hanya Sekali Pukul
Serda Fauzia dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Komando Pasukan Khusus ( Kopassus) sempat menunjukkan keterampilannya saat HUT ke 67 Kopassus.
Kisah itu dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia, yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W.
Kopassus mampu mengimbangi kemampuan pasukan Komando Korea Selatan yang berlatih di dalam sungai es yang membeku.
Meski tinggal di daerah tropis yang notabene bersuhu panas, namun prajurit Kopassus sepertinya langsung bisa menyesuaikan diri dengan suhu udara dingin yang menusuk tulang.
Kedua pasukan dari Kopassus dan Korsel tersebut berlatih bersama di Training Site 47-Kwangju.
Area untuk latihan antiteror pemebasan sandera maupun pertempuran jarak dekat, yang dilengkapi pesawat Boeing 747, kereta api, bus, gedung perkantoran dan bank.
Meski ahli dalam perang hutan pasukan Kopassus juga harus mampu bertempur di daerah bersalju dan wilayah ekstrem lainnya.
Anggota Kopassus TNI AD meneriakkan yel-yel usai peringatan HUT TNI ke-67 di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012). Peringatan HUT TNI tersebut bertema Dilandasi Profesionalisme, Semangat Juang dan Soliditas TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah NKRI. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Cuaca dingin yang dirasakan di daerah tersebut tak lagi jadi halangan para prajurit Kopassus.
Bahkan, ketika ada latihan fisik berupa lomba lari menuju bukit dengan pasukan Korea, prajurit Kopassus bisa mencapai puncak lebih dulu.
Jadi "neraka" latihan Kopassus
Pasukan elite TNI AD Komando pasukan Khusus atau Kopassus, memang sudah terkenal kehebatannya. Namun, sebelum seorang prajurit mendapatkan baret merah dan brevet komando kebanggaan korps tersebut, prajurit harus melewati pelatihan khusus yang nyaris melewati kemampuan batas manusia.
Baca: Suwarto Bantah Tudingan Saksi Paslon 02, Tegaskan Tak Ada Kecurangan Rekapitulasi Pleno Kumpeh Ulu
Tahapan pertama yang harus dilalui adalah Tahap Basis, yaitu pemusatan pelatihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung.
Di sini, calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar. Seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat dan berbagai keterampilan lain.
Selesai latihan basis, dilanjutkan dengan Tahap Hutan Gunung yang diadakan di Citatah, Bandung.
Di sini, para calon prajurit komando berlatih untuk menjadi pendaki serbu, penjejakan, anti penjejakan, survival di tengah hutan. (YouTube)
Dalam Pelatihan Survival, calon Prajurit komando harus bisa hidup di hutan dengan makanan alami yang tersedia di hutan.
