6 Tokoh Selain La Nyalla yang Pernah Janji Potong Tangan Potong Kuping, Begini Akhirnya
Banyak politikus yang ngomong sadis di media. Ada yang ngomong "potong tangan saya, potong kuping saya, potong lidah saya," dan lain-lain.
"Buat nyantel ya, Cak," sahut Najwa.
"Kecuali kalau nanti sudah mau beralih pakai softlens, saya tidak tahu," lanjut Cak Lontong.
2. Haji Lulung

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung pernah mengatakan akan memotong telinganya jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnam (Ahok) berani menggugat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke pengadilan terkait hasil audit pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras.
"Mana? Gue kasih waktu dua hari ke Ahok kok. Kalau lewat dua hari, ya enggak bisa," kata Haji Lulung.
Haji Lulung mengungkapkan nazarnya itu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2016 silam.
Janji ini pun direspon dengan tantangan Ahok.
Ahok menanyakan mau dipotong sampai seberapa.
Namun saat ditagih, ia bilang waktu kesepakatannya sudah habis
BPK menegaskan telah melaksanakan audit terhadap pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI pada 2014 secara profesional dan sesuai dengan standar pedoman yang berlaku.
BPK menyatakan, audit itu bahkan dilakukan dua kali, yakni audit untuk pemeriksaan atas laporan hasil keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2014 dan pemeriksaan investigatif atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diajukan pada 6 Agustus 2015.
3. Nusron Wahid

Nusron Wahid menjamin setelah masa hukumannya berakhir, Ahok akan kembali berpolitik.
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia tersebut pernah berani menantang potong tangan jika Ahok tak kembali lagi di dunia politik.
Mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 itu mengatakan, "Sudahlah potong tangan saya, kalau Ahok kuat berhenti main politik, enggak bisa. Saya yakin orang seperti Ahok itu gatal kalau enggak main politik".