Seputar Pemilu
PSI Gagal Telak Parlemen Versi Quick Count, Tsamara Amani Bikin Video, Cak Imin: Ayo masuk PKB aja
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengajak Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
"Bro dan Sis sekalian, selain pemilihan presiden, kita tahu bahwa pada tahun 2019 ini ada Pileg. Hasil quick count juga menunjukka bahwa PSI mendapatkan dua persen," ujar Tsamara Amany.
"Dan karena itu kita harus menyatakan dengan jujur bahwa PSI belum bisa lolos ke Senayan (lokasi gedung DPR RI)."
"Dua persen berarti ada sekitar tiga juta orang yang menaruh harapan kepada PSI, yang memberikan dukungan pada PSI."
"Saya ingin ucapkan kepada Bro dan Sis semuanya, terima kasih telah percaya kepada kami. Kami tidak akan berhenti di sini, kami akan terus berjuang untuk bro dan sis dengan cara kami di luar parlemen," ungkap Tsamara Amany.
Tsamara Amany juga mengatakan tidak ada perjuangan yang sia-sia.
"Saya tahu bahwa kita semua ingin perubahan di DPR. Tidak ada yang berubah, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Suara kalian berharga," kata Tsamara Amany.
"Suara kalian adalah bentuk protes terhadap para anggota dewan yang selama ini tidak bekerja dengan baik."
"Bro dan Sis, sekali lagi saya ucapkan terima kasih."
"Kita akan terus berjuang. Kekalahan di pileg kali ini bukan berarti hentian atas perjuangan kita. Kita akan kembali lebih kuat, kita akan terus berjuang di luar parlemen, dan terus membawa nilai toleransi dan membawa nilai anti korupsi."
"Jangan khawatir, kita terus bersama. Terimakasih sekali lagi dari lubuk hati yang paling dalam," pungkas Tsamara Amany.
Menanggapi hal itu, Cak Imin memberikan komentar berisi ajakan agar Tsamara Amany bergabung ke PKB.
"Ayo masuk PKB aja @TsamaraDKI," tulis Cak Imin.
Tak hanya itu, dalam postingan selanjutnya, Cak Imin juga mengaku mendapat saran agar memprioritaskan Tsamara menjadi wakil ketua umum (Waketum).
"Prioritaskan @ TsamaraDKI untuk waketum kata @ kang_maman72 setuju ? Aku sih setuju," cuitnya.
Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data 100 persen masuk di Lembaga Survei Indonesia (LSI), ada 6 parpol yang tak lolos ambang batas parlemen, sebesar 4 persen.