Pilpres 2019
Ricuh Pemilu 2019, Bentrok Massa TPS di Sampang Madura, Senapan Menyalak, Satu Korban Jatuh
Hal ini menyebabkan bentrok dua kelompok massa yang di antaranya membawa senjata tajam sampai senapan api.
Gerindra berharap, niat orang tersebut diurungkan.
"Jika mayoritas suara di Madura seperti ini, apa kabar yang janji potong leher ya?
Semoga saja diurungkan niatnya. #TheVictoryOfPrabowo," kicau Partai Gerindra.
Baca Juga:
Jumlah DPT di Eks Lokalisasi Payo Sigadung Didominasi Perempuan
Hasil Hitung Cepat, BPN Prabowo-Sandiaga: Sesuai Exit Poll Kita Unggul 55,04 Persen
Warga Masih Berdatangan ke TPS 24 Payo Selincah, Meski Gagal Mencoblos
Hingga Sore Hari, TPS 04 Kelurahan Sarkam, Sarolangun, Masih Kekurangan Kertas Suara
Terkait Rusuh di TPS Sampang, Ini Kata Bawaslu
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim telah menerima laporan bentrokan tersebut.
Bawaslu Jatim menyebut kasus tersebut tidak ada hubungannya dengan penyelenggara pemilu, tapi hanya peserta pemilu.
“Sepertinya tak ada hubungannya dengan penyelenggara. Sebab, sengketa saksi memang (ranahnya) di peserta,” kata M Amin, Ketua Bawaslu Jatim kepada SURYAMALANG.COM.
“Ini lebih ke pidana umum bukan karena petugas TPS atau karena kecurangan penyelenggara.”
“Info yang kami terima sejauh itu,” jelas Amin.
Pihaknya menyerahkan penyelesaian keputusan tersebut kepada pihak kepolisian.
“Kami menyerahkan ke kepolisian. Sebab, dari pihak penyelenggara juga tidak ada niat untuk menghalang-halangi peserta pemilu atau bentuk pelanggaran lain,” katanya.
“Ini lebih perselisihan antar saksi calon. Sehingga, penyelesaiannya di polisi saja kalau ada unsur pidananya,” katanya.
Bawaslu Jatim juga mengungkapkan bahwa pihak penyelenggara tak ada yang terluka.
“Pihak yang terluka ya dari pihak kelompok itu, kabarnya juga malah ada yang dari luar desa,” katanya.
Pihaknya menyebut proses pelaksanaan pemungutan suara tak terganggu pada umumnya.
“Proses pemungutan suara masih berlanjut,” terangnya.