Kisah Ustadz Abdul Somad (UAS) Menolak Pemberian Tiga Mobil Pemberian Pengusaha Hingga Jenderal
Ustadz Abdul Somad menyampaika hal itu diakun instagramnya @ustadzabdulsomad memposting sebuah testimoni tentang penolakan UAS saat diberi mobil.
“Karena jika dekat dengan kekuasaan, mulut kita dibungkam, susah kita untuk berbicara,” kata Fadhil menirukan petuah Ustadz Abdul Somad.
Ia kemudian menyebut contoh, satu rekan mereka yang dekat dengan penguasa di salah satu provinsi.
Karena terlalu dekat dengan penguasa, sahabatnya itu kerap mengalami tekanan agar menghadirkan UAS ke provinsi yang dipimpinnya.
Hingga suatu kali, kata Fadhil, sahabatnya itu melakukan pendekatan melalui dirinya untuk menyampaikan permintaan penguasa itu kepada UAS.
“Lalu saya sampaikan kepada UAS. Beliau menjawab, itulah kalau kita sudah dekat dengan kekuasaan, jadi susah kita menolak,” kata Fadhil.
“Itu hanya contoh saja. Beliau (UAS) sangat menghindar untuk dekat dengan siapapun penguasa. Dekat saja dengan penguasa beliau riskan, apalagi sampai menerima gratifikasi,” kata Fadhil Rahmi.
Baca: (VIDEO) Gereja Katolik Notre-Dame de Paris Berusia 856 Tahun Terbakar, Nyaris Rubuh
“Saya rasa, penghasilan UAS selama ini sudah lebih dari cukup. Keterangan yang saya dapatkan dari para sahabat lain, beliau (UAS) tidak punya keinginan untuk menambah aset dengan penghasilan beliau selama ini,” imbuh dia.
Fadhil kembali bercerita bahwa UAS tidak pernah ingin menambah rumah.
“Saat ini, beliau kan sering ke Jakarta, tapi tidak pernah bercerita ingin membeli rumah. Beliau enjoy saja jika menumpang di rumah sahabatnya, atau menginap di hotel. Saya rasa, jika tingkat villa atau rumah untuk beristirahat di Jakarta, mampu lah beliau beli dengan penghasilannya saat ini,” ujarnya.
Ditanya tanggapannya tentang video yang menyebut bahwa tentang rumah UAS pemberian dari Prabowo, Fadhil Rahmi mengatakan itu sama sekali tidak mungkin.
“Tidak mungkin sama sekali. Dari perangai beliau dari sikap beliau, yang tidak suka kemewahan,” ujarnya.
Baca: Jelang Pemilu 2019, Masih Banyak Keliru Membedakan Exit Poll dan Quick Count Hasil Hitung Cepat
“Saya rasa pilihan beliau ke Prabowo itu murni, bukan karena ada transaksi atau imbalan lain,” tambah Fadhil Rahmi.
Namun, Fadhil mengaku tidak pernah datang langsung ke rumah UAS di Riau.
Menurutnya, selama tiga kali dia menemani UAS ke Riau, setiba di bandara, dia selalu meminta izin agar langsung ke kantor Tafaqquh.
“Saya tahu diri, beliau kemana-mana jalan bersama saya. Jadi ketika pulang ke Riau, saya langsung izin untuk menginap bersama teman-teman di kantor Tafaqquh. Biarlah beliau punya satu dua hari bersama dengan keluarganya, jangan lagi saya ikut ke rumah beliau,” ujar Fadhil Rahmi.
Baca: Video Mesum PNS Sleman Beredar, Pelaku Masih Pegawai Aktif dan Tinggal Menunggu Sanksi dari Pusat