AYAH Cabuli 5 Putri Kandungnya 10 Tahun, Ada yang Hamil: Istri Ungkap Tabiat Aneh Suami

TRIBUNJAMBI.COM - Tim Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) turun

Editor: ridwan
ist
Ilustrasi 

"Dan yang kita khawatirkan lagi, saat ini keluarga korban tidak ingin lagi pelaku kembali ke rumah, karena mereka takut dengan ancaman. Jadi nanti persiapannya itu panjang, karena pelaku akan kembali ke rumah usai menjalani hukuman. Persiapan keluarga ini memang harus difasilitasi oleh pemerintah daerah, baik pemerintah kota Pontianak maupun Kubu Raya," jelasnya.

Pihaknya, kata dia, masih mempelajari kembali tentang proses hukum terhadap pelaku, dan akan terus mengawal agar hukuman yang diterima oleh pelaku dapat maksimal. Dan sambil berjalan, pihak keluarga korban dapat dipulihkan.

"Kita bisa lihat saat kita datang tadi, mereka pada bertaburan ke sana kemari melihat orang-orang datang apalagi ada polisi. Itu bagian dari traumatik yang mereka alami termasuk ibunya. Dan itu belum tersentuh dan belum terpulihkan. Karena ini tidak bisa dibiarkan, stress dalam waktu berkepanjangan tanpa penanganan akan berdampak pada depresi, Depresi dapat melukai orang, melukai diri sendiri bahkan bisa bunuh diri," ungkapnya.

Baca: Asri Welas Disuruh Melahirkan Lebih Cepat Gara-gara Diare dan Air Ketuban Kurang, Begini Kondisinya

Sebelumnya, pemerintah memang masih berupaya memberikan bantuan perlindungan kepada para anak-anak atau korban tindak pencabulan YM (49), ayah kandung di Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, tak cuma bantuan hukum namun berupa tindakan bantuan lainnya.

Gangguan Psikologis

Tim Kemen PPPA, Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara, beserta Bhabinkamtibmas Polsek Sungai Kakap, dan warga setempat menyambangi rumah korban.

Meski sang ayah tersangka pencabulan ini sudah mendekam di tahanan Mapolresta Pontianak, namun traumatik dan gangguan psikologis para korban masih tampak jelas.

Hal itu terlihat saat rombongan mendatangi rumah korban di Kecamatan Sungai Kakap.

Baca: VIDEO: Cuma 1 Jam Buat Parang & Pisau, Abdul Halim Si Pandai Besi yang Tak Mau Kalah dengan Usianya

Lokasi rumah korban yang berada di pelosok, mengharuskan tim hanya bisa menggunakan sepeda motor karena jalan yang dilalui sangat sempit, dan memakan waktu sekitar 30 menit menggunakan sepeda motor dari pusat Kecamatan Sungai Kakap.

Saat tiba di rumah, tampak dua anak yang jadi korban dan ibunya sempat ketakutan melihat orang ramai berkunjung. karena didampingi Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara, Bhabinkamtibmas Polsek Sungai Kakap, dan warga setempat.

Setelah dibujuk dan diberikan pemahaman, akhirnya sang ibu juga anaknya mau menerima kunjungan tim.

Tim juga membawakan sedikit bantuan berupa perlengkapan sekolah, dan sembako.

Saat membuka pembicaraan, ibu korban langsung menceritakan tentang peristiwa yang dialami oleh anak-anaknya.

Baca: Sinopsis Drama Korea SKY Castle Episode 1 TransTV Hari Ini, Para Pemeran Drakor Terlaris di Korea!

Ia mengaku sudah menikah dengan tersangka yaitu suaminya sudah 25 tahun.

Sejak tahun awal pernikahan, ia sudah kerap kali mendapat perlakuan kasar oleh sang suami.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved