Kisah Militer

Sejarah Loreng Darah Mengalir Kopassus Dirintis Kolonel Moeng Danjen Garang Pernah Telan Telur Sanca

Kolonel Moeng merupakan satu diantara Komandan Jenderal Kopassus yang namanya melegenda.

Editor: bandot
antara
Kopassus 

Setelah dikuliti, ternyata terdapat sekira 20 telur di dalam perut ular sanca itu.

Telur sanca berbentuk untaian seperti batang rokok berderet memanjang itu masih terbungkus balutan lemak yang tebal.

Kolonel Moeng lalu mengambil enam untaian telur sanca dan lemaknya, lalu menelannya mentah-mentah dalam sekejap.

Semua siswa komando dan para instrukturnya hanya bisa terbelalak melihat ‘keganasan’ Kolonel Moeng saat menelan untaian telur sanca.

Para siswa dan pelatih hanya bisa menjawab, ‘Siap...!’, ketika diperintahkan untuk menelan telur-telur sanca yang masih terbalut lemak dengan cara seperti dilakukan oleh Kolonel Moeng.

Anak kecil nyaris kena bom pesawat

Letnan Jenderal TNI (Purn) Sintong Hamonangan Panjaitan atau biasa dirujuk Sintong Panjaitan lahir di Sumatera Utara, 4 September 1940.

Minat Sintong pada bidang militer muncul saat berumur tujuh tahun yang pada saat itu rumahnya kerap terkena bom P-51 Mustang Angkatan Udara Kerajaan Belanda. Itu membuatnya ingin masuk angkatan udara.

Sintong Pandjaitan memimpin RPKAD merebut kembali gedung RRI
Sintong Pandjaitan. (kolase/ist)

Dia merupakan TNI lulusan Akademi Militer Nasional (kini Akademi Militer) tahun 1963.

Karier di militer:

  • Penasihat Militer Presiden BJ Habibie
  • Sesdalopbang (Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan)
  • Pangdam IX/Udayana
  • Danjen Kopassus

Sintong Pandjaitan menerima 20 perintah operasi/penugasan di dalam dan luar negeri selama karier militernya. Dia tersandung lantaran peristiwa Santa CruZ di Dili.

Pada 1969, Sintong dikutsertakan dalam upaya membujuk kepala-kepala suku di Irian Baratuntuk memilih bergabung bersama Indonesia dalam Penentu an Pendapat Rakyat.

Berbagai prestasi Sintong di kesatuan khusus TNI-AD ini mengantarkannya ke kursi Komandan Kopassandha di periode 1985-1987, menggantikan Brigjen Wismoyo Arismunandar.

Sintong Panjaitan merupakan pemimpin Grup-1 Para Komando yang terjun dalam operasi pembebasan kontra terorisme dalam peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla, 31 Maret 1981.

Saat itu pangkatnya letnan kolonel. Walaupun terdapat dua korban jiwa (satu pilot dan satu anggota Para Komando), operasi tersebut dinilai sukses oleh pemerintah Indonesia karena selamatnya seluruh awak dan penumpang pesawat yang lain, sehingga ia beserta tim-nya dianugerahi Bintang Sakti dan dinaikkan pangkatnya satu tingkat.

Berikut ini nama-nama Danjen Kopassus :

1. Mayor Inf Idjon Djanbi 
1952-1956
Memimpin saat masih bernama Kesko TT III/Siliwangi
hingga bernama RPKAD

2. Mayor Inf R. E. Djailani 
1956-1956 
Sebelumnya menjabat Wadan RPKAD

3. Mayor Inf Kaharuddin Nasution 
1956-1958

4. Mayor Inf Mung Parahadimulyo 
1958-1964

5. Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo
1964-1967
RPKAD hingga menjadi Puspassus AD

6. Brigjen TNI Widjoyo Suyono 
1967-1970

7. Brigjen TNI Witarmin
1970-1975 
Sebelumnya menjabat Komandan Brigif Linud 18/Trisula

8. Brigjen TNI Yogie Suardi Memet 
Mei 1975 April 1983
Sebelumnya menjabat Wakil Komandan Kopassandha

Sumber: Wikipedia
Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar Sumber: Wikipedia ()
9. Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar 
April 1983-Mei 1985
Sebelumnya menjabat Wakil Komandan Kopassandha

10. Brigjen TNI Sintong Panjaitan
Mei 1985-Agustus 1987
Sebelumnya menjabat Komandan Pusat Sandhi Yudha & Lintas Udara

11. Brigjen TNI Kuntara
Agustus 1987-Juli 1992
Sebelumnya menjabat Wakil Komandan Kopassus

12. Brigjen TNI Tarub
Juli 1992-Juli 1993
Sebelumnya menjabat Wakil Komandan Kopassus

13. Brigjen TNI Agum Gumelar
Juli 1993-September 1994
Sebelumnya menjabat Direktorat A BAIS ABRI

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (net)
14. Brigjen TNI Subagyo HS
September 1994-Desember 1995
Sebelumnya menjabat Komandan Grup A Paspampres

15. Mayjen TNI Prabowo Subianto
Desember 1995-Maret 1998
Sebelumnya menjabat Wakil Komandan Kopassus

16. Mayjen TNI Muchdi Purwoprandjono 
Maret 1998-Mei 1998
Sebelumnya menjabat Pangdam VI/Tanjungpura

17. Mayjen TNI Syahrir MS
1998-2000
Sebelumnya menjabat Pangdam IX/Udayana

18. Mayjen TNI Amirul Isnaini
1 Juni 2000-2002
Sebelumnya menjabat Waaspam KSAD

19. Mayjen TNI Sriyanto Muntasram
2002-15 Februari 2005
Sebelumnya menjabat Wadanjen Kopassus

20. Mayjen TNI Syaiful Rizal
15 Februari 2005-1 September 2006
Sebelumnya menjabat Kasdam VI/Tanjungpura

21. Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary
1 September 2006-12 September 2007
Sebelumnya menjabat Pangdivif-1/Kostrad

22. Mayjen TNI Soenarko
12 September 2007-1 Juli 2008
Sebelumnya menjabat Kasdivif-1/Kostrad

23. Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo 
1 Juli 2008-4 Desember 2009
Sebelumnya menjabat Kasdam IV/Diponegoro

24. Mayjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus
4 Desember 2009-8 September 2011
Sebelumnya menjabat Dirlat Kodiklatad

25. Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya
8 September 2011-15 Juni 2012
Sebelumnya menjabat Danpussenif Kodiklatad

26. Mayjen TNI Agus Sutomo
15 Juni 2012-5 September 2014
Sebelumnya menjabat Komandan Paspampres

27. Mayjen TNI Doni Monardo
5 September 2014-25 Juli 2015
Sebelumnya menjabat Komandan Paspampres

28. Mayjen TNI Muhammad Herindra
25 Juli 2015-16 September 2016
Sebelumnya menjabat Kasdam III/Siliwangi

29. Mayjen TNI Madsuni
16 September 2016-2 Maret 2018
Sebelumnya menjabat Wadanjen Kopassus

30. Mayjen TNI Eko Margiyono 
2 Maret 2018-sekarang
Sebelumnya menjabat Gubernur Akmil

Baca kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di tribunjambi.com. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved