Cerita Lucu dan Berbahaya di Dalam Pesawat, Jangan Pernah Lakukan Itu!
Meski tak banyak kegiatan yang bisa kita lakukan selama perjalanan di dalam pesawat, namun nayatanya ada beberapa penumpang pesawat yang melakukan hal
Kejadian kecil di pesawat itu membangkitkan ingatan pada cerita-cerita lucu dan cerita-cerita lain yang dialami oleh para penumpang pesawat yang dikelola perusahaan penerbangan negara Cina, CAAC (Civil Aviation Authority of China).
Cerita-cerita itu, termasuk cerita tentang seekor kambing yang dibawa ke dalam pesawat sebagai "bagasi tentengan", sempat menjadi bahan pembicaraan orang-orang asing di Beijing dalam pesta-pesta cocktail, jamuan makan siang kalangan bisnis dan hampir setiap pertemuan.
Dilempari sandwich
RRC yang teknologinya sudah mencapai taraf peluncuran satelit, ternyata masih tertinggal jauh dari negara-negara lain dalam soal pelayanan dan hal-hal lain yang perlu diterapkan dalam perjalanan dengan menggunakan pesawat penumpang umum.

Kasus-kasus seperti penerimaan penumpang lebih banyak daripada tempat duduk yang tersedia, pembatalan penerbangan atau jam karet, barang-barang bawaan penumpang salah alamat, pelayanan kurang memuaskan, kondisi kebersihan yang kurang memenuhi syarat, baik di dalam pesawat maupun di kamar-kamar kecil di bandar udara termasuk dalam deretan keluhan dan ketidakpuasan yang ditujukan kepada pihak perusahaan penerbangan yang memonopoli penerbangan domestik di Cina.
CAAC sebenarnya merupakan singkatan dari Civil Aviation Authority of China.
Namun di kalangan orang-orang yang tak puas, CAAC lebih dikenal sebagai China Airways Always Cancelled (Penerbangan Cina yang selalu ditunda).
Baca: Gempa Bumi Banggai, Sulteng Satu Warga Meninggal Dunia, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami
Melalui surat kabar harian berbahasa Inggris, China Daily, seorang penumpang baru-baru ini mengeluh soal pelayanan buruk yang pernah diterimanya dalam perjalanannya dari New York ke Beijing dengan pesawat milik CAAC.
"Saya sangat terkejut atas pelayanan buruk yang saya terima dalam penerbangan itu," keluhnya.
"Selama bertahun-tahun saya naik pesawat, baru kali ini ada pramugari melemparkan sandwich yang saya pesan ke pangkuan saya. Pada umumnya pramugari menghidangkan makanan pesanan secara baik-baik, tidak melemparkannya begitu saja."
la juga mengeluhkan tentang pramugari yang menyita sebagian tempat duduk penumpang untuk dijadikan tempat tidur bagi mereka sendiri pada malam hari, atau untuk menumpuk barang-barang belanjaan yang baru mereka beli di luar negeri.
"Tak sekali pun saya menyaksikan seorang pramugari menunjukkan muka ramah kepada para penumpang. Mereka hanya ramah kepada kawan-kawan mereka sendiri," keluhnya kemudian.
"Juga para pramugari itu tak secuil pun mengerti bahasa Inggris kecuali menanyakan kepada penumpang minuman apa yang akan mereka pesan."
Para penumpang dalam suatu penerbangan dari Shanghai ke Beijing bulan Desember lalu saya -terkejut setengah mati ketika melihat api berkobar dalam pesawat. Ternyata awak pesawat memanggang chestnut.
"Saya melihat jilatan api di lantai pesawat di belakang tirai yang memisahkan ruang masak dan ruang kelas I," cerita seorang penumpang berkebangsaan Inggris yang menyaksikan kejadian itu.