Keluarga Terkejut dan Tak Menyangka, Tewasnya Mahasiwi Undiksha Ni Made Serli Mahardika

Kasus pembunuhan Ni Made Serli Mahardika menimbulkan tanda tanya dan mengejutkan keluarga, bagaimana bisa terjadi

Editor:
Facebook
Ni Made Ayu Serli Mahardika semasa hidup. 

TRIBUNJAMBI.COM - Suasana rumah duka korban dugaan pembunuhan, Ni Made Serli Mahardika di Banjar Senganan Kanginan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan, tampak sepi, hanya beberapa anggota keluarga terlihat beraktivitas, Jumat (12/4/2019).

Sebab, orang tua korban sedang berada di RSUP Sanglah untuk kepengurusan otopsi Mahasiswi Undiksha itu.

Namun, meskipun rumah korban sepi, sejumlah kerabat masih beraktivitas di lingkungan rumahnya karena rumah tinggal Ni Made Serli Mahardika berada di dalam satu pekarangan keluarga besar yang terdiri 6 KK.

"Jenazah korban masih belum di rumah duka, masih di Sanglah mungkin nanti malam baru diajak pulang," kata seorang kerabat korban, Ni Wayan Suciasih saat dijumpai.

Ni Made Ayu Serli Mahardika semasa hidup.
Ni Made Ayu Serli Mahardika semasa hidup. (Facebook)

Selain Suciasih, sejumlah kerabat lainnya juga merasa terkejut dengan kabar Made Serli diduga menjadi korban pembunuhan.

"Sangat terkejut kami di sini, kemarin baru dengar kabarnya," ucapnya.

Ia menuturkan, korban dikenal sebagai sosok yang sangat ramah, pintar, dan aktif dalam kegiatan Sekaa Truna setempat.

"Aktif di Sekaa Truna juga dia (korban), terus jika biasanya pulang dari Singaraja pasti menyambangi kerabat-kerabat lainnya di sini," kenangnya.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswi semester IV Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Ni Made Ayu Serli Mahardika (20), ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Jalan Wijaya Kusuma, Kabupaten Buleleng, Kamis (11/4/2019) siang.

Diduga wanita asal Banjar Dinas Senganan Kanginan, Desa Penebel, Kabupaten Tabanan, tersebut tewas dibunuh pacarnya berinisial KI yang saat ini telah diamankan di Mapolsek Kota Singaraja.

Jenazah Serli pertama kali ditemukan teman kuliahnya bernama Meda (20) dan Albert (20) sekira pukul 10.00 Wita.

Sebelumnya, orangtua Serli meminta kepada Meda untuk mengecek keberadaan sang anak, sebab sudah beberapa hari nomor teleponnya tidak aktif.

Baca: Kaesang Pengarep Pakai Kemeja Gambar Prabowo saat Launching Ternakopi, Ini Faktanya

Baca: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Budi Hartanto, Dua Orang Diciduk di Jakarta dan Kediri

Baca: Video Viral Cewek Cantik Ompong Ini Jago Balap Motor, Lihat Hasilnya dari Balap

Baca: Adu Tangguh Renault Samsung XM3 dan Xiaomi Redmi Car, Spesifikasi Mobil Keluaran Produsen Smartphone

Baca: Jadwal Misa Gereja Katolik di Jambi, Minggu Palma, Kamis Putih Jumat Agung s/d Hari Raya Paskah

Atas permintaan itulah, Meda mengajak Albert serta dua rekan kuliah mereka untuk mencari Serli di kosnya.

"Kami dapat kunci kosnya berada di sela-sela jendela kamar. Pintu kamar kosnya baru kami buka setengah, sudah tercium aroma busuk. Akhirnya kami tidak berani masuk dan langsung mencari keluarga Serli di daerah Banyuning. Keluarga Serli itulah yang menghubungi polisi," kata Albert saat ditemui di Mapolsek Kota Singaraja.

Menurut Albert, Serli terakhir kali mengikuti perkuliahan pada Senin (8/4/2019) pagi.

"Saya tidak tahu apakah Serli bertengkar dengan pacarnya atau tidak. Serli orangnya sangat tertutup," kata Albert.

Wakapolres Buleleng, Kompol Ronny Riantoko, membenarkan jika Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja telah menciduk kekasih Serli berinisial KI.

Pria asal Kabupaten Tabanan itu diduga terlibat dengan kematian korban.

Ia diciduk di Kota Singaraja tiga jam setelah polisi menerima laporan penemuan mayat Serli.

Kompol Ronny masih enggan membeberkan penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Sanglah.

"Ya korban ditemukan tewas di atas kasur. Diduga korban meninggal hari Senin (8/4/2019). Kami juga masih menggali keterangan dari teman dekat korban (KI, red). Dan yang bisa kami jadikan petunjuk baru hasil olah TKP," tuturnya.

Didengar Bertengkar

Sementara itu, hingga pukul 18.00 Wita, Kamis (11/4/2019), suasana kos tempat korban Serli ditemukan tewas tampak sepi.

Hanya terlihat satu unit motor Honda Scoopy DK 2495 HC milik korban yang terparkir di halaman kos tersebut.

Menurut pemilik kos, Kadek Sura Nugraha, Serli tinggal di kamar kos nomor 2.5 sejak Juli 2018.

Wanita itu agak tertutup dalam pergaulan, jarang berinteraksi dengan tetangga kos lainnya.

Sekitar satu bulan yang lalu, tetangga kos sempat melaporkan kepada Nugraha jika Serli terlibat pertengkaran dengan kekasihnya, KI.

"Pernah sekali saya dengar dari anak kos yang kamarnya di bawah, katanya ada ribut. Saya tidak tahu pasti ributnya itu seperti, apa hanya dibilang ribut saja," kata Nugraha.

KI pun diakui Nugraha beberapa kali terlihat mendatangi kamar kos korban.

Sebagai pemilik kos, Nugraha bertindak wajar, seperti menanyakan maksud kedatangan KI di kos-kosan dengan jumlah kamar sebanyak 9 unit tersebut.

"Saya pernah berpapasan, ngomong dengan pacarnya. Kebetulan saya juga dimintai tolong oleh ibu korban untuk melihat anaknya. Mungkin karena ibunya agak protektif. Saya datangi kamarnya, ngobrol dengan pacarnya, saya tanya ada perlu apa. Biasalah," ungkapnya.

Pascakejadian ini, Nugraha akan menggelar upacara pecaruan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban.

"Ini kan masih ada police line. Nanti ketika sudah dibuka, saya akan gelar upacara, pasti akan berkoordinasi dengan keluarganya," demikian Nugraha.

Sementara kakek korban, Ketut Pujawan, menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.

Serli, menurut dia, merupakan cucu yang baik.

"Dia hanya satu tahun tinggal di rumah saya, setelah itu dia memutuskan untuk kos. Anaknya baik sekali. Hanya setelah ngekos itu kami jarang bertemu. Serli cucu jauh saya," kata Pujawan sembari bergegas meninggalkan awak media.

Sementara Kelian Banjar Dinas Senganan Kangin, I Made Sukarmayasa menyatakan, Serli adalah anak kedua dari pasangan I Nyoman Suastika dan Ni Nyoman Sarini.

Ayahnya merupakan Kepala SMPN 1 Baturiti.

Sukarmayasa melanjutkan, Serli memiliki seorang kakak laki-laki yang baru saja menikah.

"Itu warga saya, dan dia orangnya biasa-biasa saja sih tidak ada yang aneh. Tidak pernahlah," kenangnya.

Sukarmayasa mendengar informasi orangtua Serli sudah ke Singaraja, Buleleng, kemarin, setelah mengetahui anaknya meninggal.

"Untuk proses upacara pengabenannya belum diketahui karena akan rembug dulu dengan keluarga dan prajuru desa adat. Kemungkinan besok (hari ini) ada kepastian kapan akan dilaksanakan upacara," tandasnya.

Baca: Usai Check In di Hotel, Mahasiswi Tewas Dengan 27 Tusukan Tusukan, Polisi Ungkap Identitas Korban

Baca: Nasib Ribuan Bekicot Berserakan di Jalan Setelah Truk Pengangkut Terguling Akibat Pecah Ban

Baca: Kasus Mayat di Kebun Teh Kayu Aro Kerinci Mulai Terungkap, Polres Kerinci Tangkap Seorang Lelaki

Baca: FOTO-FOTO Akhirnya Kepala Budi Hartanto Ditemukan di Dam Sungai Kras, Lihat Karungnya!

Baca: 5 Fakta Kepala Budi Hartanto Ditemukan Dibungkus Plastik Dihanyutkan ke Sungai, 2 Pelaku Ditangkap

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Made Serli di Mata Keluarga: Sosok Ramah dan Pintar, 'Setiap Pulang Pasti Mengunjungi Kami', http://bali.tribunnews.com/2019/04/12/made-serli-di-mata-keluarga-sosok-ramah-dan-pintar-setiap-pulang-pasti-mengunjungi-kami?page=all.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved