Mayat Tanpa Kepala di Koper

Begini Kondisi Potongan Kepala Budi Hartanto Guru Honorer Korban Mutilasi Ditemukan di Dam Sungai

Akhirnya potongan kepala korban mutilasi Budi Hartanto (28) ditemukan di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri

Editor:
instagram
Budi Hartanto 

TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya potongan kepala korban guru korban  mutilasi Budi Hartanto (28) ditemukan.

Setelah melakukan pencarian potongan kepala korban guru korban mutilasi,  guru honorer Budi Hartanto beberapa hari tim petugas gabungan Inafis Polda Jatim dan Polres Kediri di Sungai Kras, Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4/2019).

Penemuan potongan kepala korban menyusul ditemukan dua tersangka pelaku mutilasi guru honorer di Kediri. Dari pengakuan tersangka membuang potongan kepala korban guru korban mutilasi di Dam Sungai Bleber.

Selanjutnya gabungan petugas Inafis dari Polda Jatim dan Polres Kediri.

Setelah dilakukan pencarian dengan menyusuri tepian sungai akhirnya potongan kepala korban ditemukan di pinggir sungai.

Saat ditemukan potongan kepala terbungkus plastik serta karung. Setelah dilakukan identifikasi, selanjutnya potongan kepala korban dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

Penemuan potongan kepala korban ini mengundang penasaran ratusan warga yang melihat petugas melakukan pencarian.

Kapolres Kediri, AKBP Roni Faisal menyebutkan, potongan kepala korban ditemukan tim gabungan Inafis Polres Kediri dan Polda Jatim.

Postingan terakhir Instagram Budi Hartanto
Postingan terakhir Instagram Budi Hartanto (Instagram)

Polda Jatim masih berusaha melakukan pencarian. Begitu juga keluarga Budi Hartanto yang menggunakan jasa paranormal untuk mencari kepala yang dipotong. ( mayat dalam koper )

Karena bagian tubuh berupa kepala belum juga ditemukan, maka pada Kamis (4/4/2019) pagi, jenazah Budi Hartanto, guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, dimakamkan tanpa kepala.

Sebelumnya jasad Budi Hartanto ditemukan di dalam sebuah koper di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019). ( mayat dalam koper )

Mengapa kepala korban mutilasi dibuang, apa alasannya?

Polisi mengaku sudah mengantongi nama pelaku pembunuh Budi Hartanto (28), jasad pria yang ditemukan di dalam koper di Blitar pada Rabu (3/4/2019).

Polisi menyebut pelaku pembunuhan adalah orang dekat korban.

Foto kenangan almarhum Budi Hartanto. Motif Mutilasi Guru Honorer SD Asal Kediri yang Jasadnya Dimasukan Koper dan Dibuang di Blitar
Foto kenangan almarhum Budi Hartanto. Motif Mutilasi Guru Honorer SD Asal Kediri yang Jasadnya Dimasukan Koper dan Dibuang di Blitar (Didik Mashudi/Repro)

"Nama sudah dikantongi, pelaku adalah dari kelompok orang dekat atau komunitas korban," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera kepada wartawan, Minggu (7/4/2019).

Terduga pelaku kata Barung sedang berada di suatu tempat dan berpindah-pindah, karena gencarnya pemberitaan media atas kasus pembunuhan ini.

"Yang diburu ini adalah benda dinamis, bukan benda statis sehingga bisa kapan saja berpindah-pindah tempat," jelasnya.

Baca: BREAKING NEWS Pembunuh Budi Hartanto (28) Ditangkap, Ini Identitasnya

Baca: Wijaya Saputra Kena Sindir Nia Ramadhani, Baru sebulan cerai udah diembat, Gisel Diam

Baca: 6 Dokter Cantik Ini Bikin Pasien Nggak Mau Pulang & Betah, Rela di Suntik walau Enggak Sakit!

Baca: Era Globalisasi, Pemkab Bungo Jalin Kerjasama dengan Universitas Mercu Buana Ciptakan SDM Siap Saing

Baca: Kecupan di Bibir dan Leher Istri Pertama Anggota DPRD, Buat Istri Kedua Berang Sampai Berseteru

Mengarah ke motif asmara

Dalam kasus ini, polisi menyebut kemungkinan besar pembunuhan guru sanggar tari di Kediri itu bermotif asmara, meski ada fakta barang-barang pelaku seperti motor pelaku juga hilang saat kejadian.

Budi yang berprofesi sebagai tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orang tuanya sejak Selasa (2/4/2019) malam.

Penyebab kepala dipotong

Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik menduga ada dua penyebab pelaku memutilasi mayat guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan di dalam koper di Blitar.

Kemungkinan pertama, pelaku ingin menghilangkan jejak.

Sedangkan kemungkinan kedua, jika kepala tidak dipotong, maka tubuh korban tidak akan cukup jika dimasukkan dalam koper.

"Karena itu, pelaku harus memotong leher korbannya agar bisa dimasukkan dalam koper," katanya kepada wartawan, Senin (8/4/2019).

Sebelum korban meninggal dunia, kata Barung, korban sempat melawan dengan menangkis sabetan senjata tajam dengan tangan kanannya.

Itu dibuktikan dengan bekas luka yang ditemukan di tangan kanan korban.

Hasil pemeriksaan laboratorium forensik, sabetan itu tetap mengenai leher korban meski sempat ditangkis.

Terkait perlawanan dari korban, Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, mengatakan hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi.

Polisi masih mendalami semua bukti-bukti dan keterangan saksi terkait kasus itu. "Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.

Soal motif kasus itu, kata AKBP Adewira Negara Siregar masih belum bisa diketahui. Motif kasus itu baru bisa diketahui setelah pelaku terungkap.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat polisi mengungkap pelaku dengan begitu bisa diketahui motifnya dan di mana kepala korban," katanya.

Mayat tanpa busana

Mayat Budi ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana.

Budi yang berprofesi sebagai tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orangtuanya sejak Selasa (2/4/2019) malam.

Ponsel milik guru honorer di Kediri yang dibunuh ternyata masih aktif saat mayatnya yang tanpa kepala dimasukkan dalam koper dan ditemukan di Blitar.

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan dari hasil penyidikan diketahui ponsel milik guru Budi Hartanto teridentifikasi aktif saat mayat korban ditemukan, Rabu (3/4/2019) lalu.

"Kita melihat HP korban di suatu tempat di jam 4 dini hari di wilayah Kediri itu, on terakhir," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga, ponsel korban pada saat insiden pembunuhan itu terjadi, masih dikuasai oleh si pelaku.

"Karena HP nya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Dia mengatakan, Polda Jatim telah mengantongi dua orang yang diduga pelaku pembunuhan mayat tanpa kepala dalam koper yang ditemukan di Blitar.

Saat ini, penyidiknya sedang melakukan pengejaran terhadap dua orang yang menjadi terduga kuat sebagai pelaku pembunuhan disertai mutilasi pada guru honorer asal Kediri.

"Iya saat ini kami sedang kejar 2 orang sekarang," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera pada wartawan, Sabtu (6/4/2019).

"Kasubdit Jatrantas Polda Jatim masih di Kediri," tandasnya.
Pengejaran terhadap dua terduga itu, lanjut Frans Barung, didasari oleh beberapa temuan fakta penyidikan

Temuan itu antara lain ponsel korban yang terakhir kali aktif atau online pada pukul 04.00 WIB di kawasan Kediri saat koper berisi mayat korban ditemukan, Rabu (3/4/2019) lalu.

Saksi I dan asmara

Budi Hartanto (28) beralamat di Jalan Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri. Dia merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.

Polres Blitar Kota masih berusaha mengungkap pelaku pembunuhan itu. Sampai sekarang, polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus itu.

Ke-14 saksi yang diperiksa, tiga saksi dari Blitar dan 11 saksi lainnya merupakan teman dekat korban.

"Tiga saksi dari Blitar itu yang menemukan jasad korban di lokasi. Sedangkan 11 saksi lainnya semua teman dekat korban," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).

Adewira mengatakan polisi mendalami keterangan satu saksi yang diduga hendak bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan dalam koper di Blitar.

Saksi berinisial I sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Saat diperiksa. I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.

Saksi I merupakan orang yang terakhir hendak bertemu korban. Dia janjian akan bertemu korban pada Selasa (2/4/2019) malam.

Sedangkan, jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu (3/4/2019) pagi.

"Dari pemeriksaan percakapan di ponselnya, I ini mau bertemu dengan korban Selasa malamnya," ujar Adewira.

Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban. "Malam sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai, mereka mau ketemuan lagi. Untuk keperluan apa mereka bertemu, itu yang masih kami dalami," katanya.

Apakah I adalah pasangan korban?

Adewira belum bisa memastikan. Tetapi, menurutnya, I juga teman dekat korban.

"Saksi-saksi yang diperiksa rata-rata teman dekat korban," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ponsel Aktif saat Jasad Guru Budi Korban Mutilasi Ditemukan, Polisi Menduga HP Masih Dikuasai Pelaku

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Kepala Korban Mutilasi Mayat Dalam Koper Asal Kediri Ditemukan Di Sungai, http://suryamalang.tribunnews.com/2019/04/12/kepala-korban-mutilasi-mayat-dalam-koper-asal-kediri-ditemukan-di-sungai.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved