Mangkuk Suci Ditemukan di Percandian Muaro Jambi, Temuan Terbaru Arkeologi di Jambi

Tayang: Kamis, 11 April 2019 08:42 WIB

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Duanto AS

Mangkuk Suci Ditemukan di Percandian Muaro Jambi, Temuan Terbaru Arkeologi di Jambi

Tribunjambi/Samsul Bahri

Tim arkeolog Balai Arkeologi Sumatera Selatan melakukan pemnggalian di kompleks Percandian Muarojambi, Jambi, Rabu (9/3/2019). Tim itu menemukan beberapa benda kuno, di antaranya mangkuk suci. Diduga lokasi itu untuk permukiman.

Baca Selanjutnya:

Kapolres Muaro Jambi Ungkap Motif Perkelahian Hingga Nyawa Hendri Melayang di Tangan Keluarga

Dalam 16 hari penelitian di Menapo Ujung Tanjung II, kompleks Percandian Muaro Jambi, Jambi, Arkeolog Balar Sumsel menemukan mangkuk suci.

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Kawasan yang diduga merupakan permukiman masa lalu di kompleks Percandian Muarajambi, Kabupaten Muarojambi, Jambi, ditemukan para ahli.

Dugaan itu berdasarkan sejumlah hal termasuk temuan fragmen dalam ekskavasi yang dilakukan oleh Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Selatan di Menapo Ujung Tanjung, Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Tim yang diketuai oleh arkeolog Retno Purwanti tersebut melakukan penelitian dari 26 Maret 2019 hingga 10 April 2019.

"Bangunan sekarang yang kami temukan di sebelah barat Candi Kedaton itu kemungkinan masih terkait juga dengan keberadaan wihara. Kemungkinan itu ada dua tempat pemukiman biksu," kata Retno saat dibincangi Tribun Jambi di lokasi, Rabu (10/4).

Akhirnya Terjawab Penyebab Luna Maya Putus dengan Reino Barack, Beda Jawaban dengan Syahrini

Disebut-sebut Anak Pejabat Penting, Terungkap Pengakuan 7 Siswi SMA yang Keroyok Siswi SMP

Mayor Umar Berdoa Lalu Minum Air Aneh, Perwira Kopassus Ambil Risiko karena Hormati Tuan Rumah

Retno menyampaikan mulanya mengacu penelitian pada 2018 lalu, di kawasan tersebut mereka menduga temuan dengan bentuk struktural bebatuan tersebut berkaitan dengan bangunan air.

Namun, temuan terbaru dari petak ekskavasi di sekitar Candi Kedaton membuat dugaan itu berubah.

“Di awal kita lakukan penelitian, kita menduga itu struktur bangunan air. Bangunan air ini kan macam-macam, ada irigasi, bendungan, kolam pemandian,atau parit. Tapi saya tidak menyimpulkan apa, hanya secara umum kita duga itu bangunan air,” jelasnya.

Memang, saat penelitian awal itu pihaknya belum melakukan pengalian sampai dasar.

Dugaan bangunan air itu salah satunya didasari adanya lempung lano tipis-tipis dan lumut di antara bata.

Dalam 16 hari penelitian di Menapo Ujung Tanjung II tersebut arekolog Balar Sumsel juga menemukan dua keramik utuh berbentuk mangkuk kecil.

Temuan lain adalah botol berukuran kecil, yang disebut oleh Retno berupa bulih-bulih sebanyak satu buah.

"Keramik yang utuh yang kami temukan itu dua mangkok terus satu bulih-bulih. Bulih-bulih itu seperti botol kecil. Kalau tidak untuk wadah obat, itu wadah wangi-wangian," jelasnya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa untuk mangkuk sendiri itu ada dua kemungkinan kegunaannya di masa lampau.

Tim Arkeologi menemukan adanya tempat baru yang diduga masih bagian dari komplek situs percandian Muarajambi. (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Dikatakan oleh Retno bisa digunakan sebagai tempat untuk makan atau sebagai wadah air suci.

"Kalau mangkuk bisa untuk makan, bisa juga untuk wadah upacara, kalau biksu itu kan biasanya kalau sembahyang atau penyucian arca di mangkok itu sebagai wadah air suci yang kemudian dipercikkan," sebutnya.

Dia menduga dengan demikian, mangkuk yang ditemukan tersebut tidak difungsikan sebagai tempat makan namun bisa digunakan sebagai wadah air suci.

Percakapan Yusril Ihza Mahendra - Habib Rizieq Bahas Prabowo Subianto Bikin Heboh, Dipanggil Ulama

Bandingkan Harga Tiket, Penerbangan Jakarta-Medan Rp 1.547.300, Jakarta-Kuala Lumpur Rp 745.000

Mampukah Hellboy Selamatkan Dunia dari Kehancuran, Tonton Hellboy Tayang di WTC XXI Hari Ini

Detik-detik Pramugari Tumpahkan Minuman Pada CEO American Airlines, Begini Nasibnya Kini

Masih menurut Retno, mereka juga menemukan barang yang sama dengan ditemukan pada penelitian 2018 silam. Yakni berupa benda logam yang ia sebut seperti obeng.

"Tahun kemarin ketemu logam juga yang bentuknya pahat yang lebih panjang. Yang sekarang itu kita ketemu logam juga yang bentuknya pahat sama kayak lancipan gitu, kayak obeng dua sisi itu, sisi kanan itu gepeng, sisi kiri itu runcing," ungkapnya.

Benda-benda itu ditemukan ketika tim arkeologi melakukan penggalian sedalam lebih kurang dua meter. Kini dari hasil penggalian terlihat struktur bata. Bata tersebut menurutnya jalur tambahan dari penelitian tahun lalu.

"Di awal kita temukan ada 4 jalur kemudian sekarang total kita temukan 14 jalur," paparnya. Bebatuan itu diperkirakan berasal dari sekitar abad 12 dan 13.

Sebelas lapis bata

Temuan struktur bara tersebut memiliki beberapa lapis susunan. Ada yang hanya dua lapis dan terbanyak 11 lapis.

Candi Muaro Jambi, di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten MuarojJambi, berada di pinggir aliran Sungai Batanghari. (Tribun Jambi)

“Dan di bawah ada bata lagi, yang susunannya berbeda," jelas Retno Purwanti.

Penelitian tim Balar Sumsel ini bertema Fungsi Struktur Bata Menapo Ujung Tanjung II Situs Kawasan Percandian Muarojambi.

Kini dari sejumlah temuan di lapangan, Retno mengkaitkan penemuan struktur bebatuan itu dengan Candi Kedaton.

"Sekarang ini kami kaitkan penelitiannya justru dikaitkan dengan Candi Kedaton,” kata arkeolog yang sudah lima tahun ini intensif meneliti Candi Kedaton.

Kata dia, jika dikaitkan dengan Candi Kedaton, maka struktur bebatuan tersebut berkaitan dengan Wihara.

Hal ini juga berhubungan dengan penelitian yang dilakukannya pada 2013 silam.

Ketika itu ia menyimpulkan bahwa Candi Kedaton itu adalah wihara dari abad 9- 11.

Subscribe Youtube