Kisah Militer
Benny Moerdani Tak Tergoda Peti Harta, RPKAD Serbu Pekanbaru Hanya dengan 5 Personel
Lima orang prajurit RPKAD ini nekat menyerbu Pekanbaru, Riau, yang diduduki ratusan orang pemberontak. Di sana pasukan elite ini menemukan peti harta.
Lima orang prajurit RPKAD ini nekat menyerbu Pekanbaru, Riau, yang diduduki ratusan orang pemberontak. Di sana pasukan elite ini menemukan peti harta.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah yang terjadi pada 1960-an ini, merupakan satu di antara misi paling berbahaya RPKAD (sekarang Kopassus).
Saat itu, Kopassus yang saat itu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) mendapat tugas menumpas pemberontakan PRRI.
Beberapa kelompok pasukan elite TNI dikirim ke beberapa wilayah Indonesia untuk memadamkan pemberontakan.
Benny Moerdani dan prajurit RPKAD mendapat tugas ke Sumatera.
Mereka diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran. Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, mereka selamat sampai darat.
Baca Juga
Berangkat dari Indonesia Berpakaian Sipil, Kopassus Dikirim ke Thailand untuk Lumpuhkan Pembajak
Mayor Umar Berdoa Lalu Minum Air Aneh, Perwira Kopassus Ambil Risiko karena Hormati Tuan Rumah
Otak di Balik Kasus Mayat Tanpa Kepala di Koper Terungkap, Ini Sosok Sadis yang Bunuh Budi Hartanto
Viral 12 Siswi SMA Siksa 1 Siswi SMP di Pontianak hingga Organ Intim Bengkak, Pelaku Anak Pejabat
Alat Ini Diduga Dipakai untuk Mutilasi Kepala Budi Hartanto, Pelaku Buang Simpan di Mana?
Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani atau LB Moerdani, merupakan sosok misterius.
Perwira TNI ini merupakan satu di antara Kopassus legendaris yang menjadi panutan.
Benny Moerdani dijuluki 'Raja Intel' karena sosoknya dianggap misterius.
Moerdani lahir di Cepu, Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932 dan meninggal di Jakarta, 29 Agustus 2004.
Karier militer:
- - RPKAD, Kopassus
- - Berbagai operasi militer: pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 pada 1981
- - Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan
- - Asisten Intelijen Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
- - Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat)
- - Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin)
- - Pangkopkamtib.
- - Panglima ABRI
Karier pemerintahan:
- - Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.
- - Menteri Pertahanan dan Keamanan
- - Konsul Jenderal Indonesia di Korea Selatan
- - Misi serbu pemberontak di Pekanbaru
Serbu Pekanbaru
Kisah tentang Kopassus ini ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis.
Saat itu, Benny bersama pasukan yang dipimpinnya mendapat tugas mengambil alih bandar udara Pekanbaru yang dikuasai pemberontak.

Operasi penumpasan PRRI merupakan satu di antara misi berbahaya yang dilakukan RPKAD yag merupakan cikal bakal Kopassus.
Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani memimpin pasukan RPKAD yang diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.
Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani sukses terjun dengan selamat.
Dia bahkan mampu memimpin pasukannya, memukul pemberontak yang berada di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga Pekanbaru.
Pertempuran didahului dengan serangan udara ke daerah lawan.
Di atas langit Lapangan Udara Simpang Tiga yang dikuasai pasukan PRRI, satu per satu pesawat pemburu P-51 Mustang dan Bomber B-25 Mitchell menukik berurutan.
Pesawat pemburu itu menghamburkan rentetan peluru berkaliber 12,7 milimeter.
Aksi gabungan fighter dan bomber itu dimaksudkan untuk mengamankan Lapangan Udara Simpang Tiga, sebelum pasukan diterjunkan
Pasukan PRRI yang mengawasi senjata Arhanud di landasan, hanya sempat memberikan perlawanan sebentar, sebelum berhamburan melarikan diri.

Di antara pasukan penyerbu itu terdapat Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, Komandan Komp A RPKAD.
Sebagai Danki (komandan kompi), Benny agak resah.
Pasalnya, meski memiliki kualifikasi Komando, dia sama sekali belum pernah mengikuti latihan terjun.
Mendekati Simpang Tiga, jump master memberi isyarat bersiap.
Begitu lampu merah menyala pintu Dakota langsung terbuka.
Tiga kompi pasukan Lintas Udara berhasil mendarat dengan selamat tanpa kerugian apapun.
Para pemberontak tak mengira pasukan TNI telah mendarat.
Melihat pasukan Komando bergerak cepat sembari mengumbar tembakan, pasukan PRRI lari kocar kacir masuk hutan.
Pasukan pemberontak itu meninggalkan peralatan perang dan bantuan dari Amerika Serikat yang baru dikumpulkan di landasan.
Peti kayu penuh uang
Ada hal mengejutkan ditemukan RPKAD.
Saat di landasan, Letnan II Dading Kalbuadi, rekan Benny, menendang sebuah peti kayu.
Mereka terkejut saat melihat isi peti tersebut.

Ternyata, peti itu berisi uang berjumlah banyak.
Dading sempat bertanya kepada Benny, yang kemudian dijawab untuk ditinggalkan saja.
"Sudahlah jangan kau hiraukan. Tinggalkan saja, nanti kamu mati," kata Benny.
Selain uang, pasukan baret merah itu dikejutkan dengan persenjataan para pemberontak. Semuanya senjata modern.
Walau menerima bantuan senjata dari asing, rupanya, PRRI tak punya semangat juang yang tinggi.
Hanya dalam hitungan menit, Lapangan Udara Simpang Tiga jatuh ke tangan RPKAD.
Benny, dengan inisiatifnya, menyuruh seorang anggota PRRI yang menyerah untuk menyetir sebuah truk berkeliling beberapa kali di landasan.
Itu untuk memastikan tidak ada ranjau atau bobby trap yang dipasang PRRI di sekitar landasan.
Itulah satu di antara misi RPKAD saat menumpas pemberontakan di Indonesia.
Kisah-kisah Kopassus dan pasukan elite TNI dapat dibaca di tribunjambi.com.
Subscribe Youtube
Viral 12 Siswi SMA Siksa 1 Siswi SMP di Pontianak hingga Organ Intim Bengkak, Pelaku Anak Pejabat
Daud Raffles Terpancing Ejekan di WhatsApp, Bikin Video yang Picu Dugaan Penistaaan Agama
(VIDEO) Perut Buncit Syahrini saat Manggung di Medan itu Bikin Penasaran, Sudah Hamil?
Alat Ini Diduga Dipakai untuk Mutilasi Kepala Budi Hartanto, Pelaku Buang Simpan di Mana?