Pesawat Ini Pernah Terjun Bebas ke Sungai Musi Hingga hancur, Pilot Diduga Ajak Penumpang Bunuh Diri
Tanpa cuaca buruk atau laporan tentang kerusakan mesin, pesawat komersil Singapura ini menukik tajam dan jatuh ke Sungai Musi, Palembang hingga hancur
Kondisi mesin pesawat disinyalir dalam keadan normal dan berfungsi dengan baik.
Laporan yang didasari oleh investigasi agen Amerika Serikat menyebut bahwa kecelakaan diduga tindakan sengaja oleh pilot (bunuh diri).
Dikutip dari New York Times, pilot Tsu Way Ming tengah menderita kerugian besar di pasar saham sebelum kecelakaan terjadi.
Berdasarkan laporan polisi Singapura, Tsu juga tengah diterpa masalah keuangan.
Ia menderita kerugian dari perdagangan saham di Singapura senilai 2,25 juta dolar Singapura dan 15 hari sebelum kecelakaan, Tsu kena sanksi utang sebesar 118 ribu dolar Singapura.
Lalu ada catatan Tsu membuat polis asuransi untuk istri dan anaknya jika ia mengalami kematian atau cacat permanen.
Polis pertama dibayar pada 16 Desember dan mulai berlaku pada 19 Desember, tepat saat hari kecelakaan.
Pihak Silk Air membantah hasil investigasi ini dan mengatakan bahwa Silk Air 185 jatuh murni karena gangguan listrik pada mesin pesawat.
Almarhum Prof Oetarjo Diran, mantan ketua Komite Nasional Keselamatan Transsportasi (KNKT) pada tahun kecelakaan itu memiliki dugaan lain.
Menurutnya, ada cacat bawaan dari komponen rudder PCU yang mengalami keadaan rudder lock atau terkunci.
Rudder yang terkunci menyebabkan pesawat tidak dapat diarahkan dan menukik tajam dengan kecepatan penuh.
Namun hal ini tidak sepenuhnya terbukti karena pihak NTSB (National Transportation Safety Board) Amerika gagal membaca black box pesawat yang juga mengalami kerusakan.
(*)