Editorial
Netralitas dan Menciptakan Pemilu Damai
Tudingan aparat polisi tidak netral sempat muncul ke permukaan. Maka Netralitas dan Menciptakan Pemilu Damai diperlukan
SUASANA menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 17 April 2019 makin menghangat. Tudingan aparat polisi tidak netral sempat muncul ke permukaan.
Namun sebelum tudingan menjadi bola liar, eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz akhirnya menarik ucapannya.
Sebelumnya, Sulman Aziz menyebutkan, Kapolres Garut AKBP Budi menggalang dukungan untuk Jokowi.
Sulman mengaku emosi sehingga melakukan kesalahan. Sulman, yang pernah menjadi Kasat Lantas Polres Garut ini menjabarkan, kala melakukan tudingan ke Kapolres Garut, dia tengah kalut.
AKP Sulman Aziz juga menganulir soal ucapannya yang menyebut mendapat perintah dari Kapolres Garut untuk melakukan mapping dan pendataan kekuatan kedua pasangan capres - cawapres di Garut.
"Pendataan tersebut digunakan hanya untuk mengantisipasi keamanan yang ada di wilayah tersebut agar bisa diantisipasi, apa yang akan kemungkinan terjadi dan untuk memperkirakan berapa kekuatan yang disiapkan," ujar Sulman.
Posisi netral TNI dan Polri aktif dalam pesta demokrasi Pemilu sudah tentu menjadi keharusan.
Dengan kenetralan TNI/Polri, maka pemilu aman dan damai bakal bisa diwujudkan secara nyata.
Kenetralan TNI/Polri akan membawa rasa rasa nyaman dan damai di hati segenap warga Indonesia.
baca juga
Baca: Puluhan Massa Mendesak Masuk Kantor KPU Sarolangun, Bakar Ban dan Lempari Personel Polres Sarolangun
Baca: Hutan Radah Air di Jambi Rusak, Massa Tuntut BPHP Provinsi Jambi Lakukan Tindakan Tegas
Ketidakberpihakan aparat keamanan terhadap salah satu calon pasangan presiden, pada gilirannya akan membuat semua warga terayomi.

Jika terjadi perselisihan diantara para pendukung calon presiden, aparat kemanan bisa berdiri di tengah-tengah untuk mendamaikan warga yang berselisih.
Membuat mereka rukun kembali dan menjaga keutuhan berbangsa.
TNI dan Polri harus menjalankan tugas dan tanggungjawab konstitusional sebagai penjaga keamanan Pemilu 2019 secara profesional. Dengan begitu, Pemilu 2019 benar-benar bisa berjalan secara jujur dan adil.
Secara profesional, tugas aparat keamanan dalam Pemilu adalah ikut mengawasi praktik politik uang serta potensi intimidasi fisik maupun nonfisik terhadap calon pemilih.