Isra Miraj 2019
3 April Diperingati Isra Miraj, Apa Arti, Kisah dari Naiknya Nabi Muhammad Itu ke Langit ke-7
3 April Diperingati Isra Miraj, Apa Arti, Kisah dari Naiknya Nabi Muhammad Itu ke Langit ke-7
1. Setelah cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.
2. Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.
3. Shalat Rasulullah bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi.
4. Sesungguhnya Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram.
Masjid Al Aqsha merupakan tempat isra’ Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam.
Karenanya umat Islam harus mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.
5. Urgensi shalat dan kedudukannya yang agung.
Jika perintah lain cukup dengan wahyu melalui Malaikat Jibril, perintah shalat langsung diturunkan Allah kepada Rasulullah tanpa perantara Jibril. Shalat ini pula yang menjadi inti tasliyah (hiburan) bagi hambaNya.
Baca: Dicoret dari DCT, KPU Beri Waktu 3 Hari untuk Zamzami, Upayakan Sengketa ke Bawaslu
Baca: 89 CPNS Tanjab Timur, Ikuti Pelatihan Dasar Selama Satu Bulan ke Depan
6. Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj.
Orang-orang yang tidak kuat aqidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah diberitahu tentang isra miraj. Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin kuat imannya.
7. Keberanian Rasulullah SAW sangat tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan isra miraj kepada mereka.
Meskipun mereka tidak akan percaya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, Rasulullah tetap menyampaikan.
Beliau bahkan memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.
8. Keimanan umat yang paling sempurna adalah imannya Abu Bakar.
Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah isra miraj, beliau langsung mempercayainya.
“Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar sehingga beliau mendapat gelar Ash Shiddiq.