Selebritis
Chef Juna, Pernah Jadi Berandalan Hingga Hijrah ke AS Perbaiki Diri dan Miliki Lisensi Pilot
Chef Juna, Pernah Jadi Berandalan Hingga Hijrah ke AS Perbaiki Diri dan Miliki Lisensi Pilot
Chef Juna, Pernah Jadi Berandalan Hingga Hijrah ke AS Perbaiki Diri dan Miliki Lisensi Pilot
TRIBUNJAMBI.COM - Namanya kini sudah sangat dikenal lewat ajang pencarian bakat memasak. Bukan sebagai kontestan, sosok ini terkenal karena parasnya, sikapnya serta gayanya sebagai juri.
Ya dia salah satu juri di Masterchef Indonesia season lima tahun 2019 ini, dia adalah Chef Juna atau memiliki nama lengkap Junior Rorimpandey.
Bagi Anda penggemar kompetisi memasak itu, Chef Juna merupakan salah satu juri Masterchef Indonesia yang dikenal memiliki karakter khas.
Baca Juga:
Besok Penutupan Pendaftarannya! Kamu Wajib Ketahui 5 Hal Tentang UTBK SBMPTN 2019 Gelombang II
Pria Ini Tega Jual Bayi Kembarnya Rp 132 Juta, Uangnya Dipakai Minum-minum, Dibekuk Setelah. . .
Adu Mulut Kontestan Masterchef Indonesia 2019, Daniar & Lita: Masak Gak Bisa, Modal Tampang Doang
BLAK-Blakan Ungkap Hubungan Spesialnya, Hotman Paris Hadiahi Cewek Cantik Ini Mercedes Benz
Namun, siapa sangka, di balik sosoknya yang dikenal galak, Chef Juna punya kemampuan memasak yang luar biasa.
Teknik-teknik yang ditunjukkan Chef Juna saat memasak jelas dikuasai bukan dengan proses yang mudah dan sebentar.
Chef Juna yang merupakan kelahiran Manado, 20 Juli 1975 ini adalah seorang koki spesialis makanan Jepang dan Perancis yang telah menghabiskan waktu selama kurang lebih 12 tahun di luar negeri.
Perjalanan Chef Juna menjadi seorang koki tidaklah mudah.
Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (31/3/2019), pada saat berusia 17 tahun, Juna dikenal sebagai anak yang berandalan.
Di umur yang masih tergolong sangat muda itu, Juna bahkan membuat geng bernama Bad Bones.

Lulus dari SMA, Juna memutuskan untuk berkuliah di jurusan perminyakan.
Namun, setelah 3,5 tahun, Juna tak menyelesaikan kuliahnya karena terlalu nakal.
Bahkan, Juna sempat menjalani kehidupan yang luar biasa keras, dia pernah diculik, disiksa, hampir ditembak, dan overdosis.
Hingga suatu saat, Juna berubah pikiran dan berniat memperbaiki diri.
Pria bertato ini lalu memutuskan hijrah ke Amerika Serikat agar kenalakannya tak bertambah.
Sebagai bekal, Juna menjual motor Harley Davidson kesayangannya seharga Rp 40 juta di tahun 1998 dan hasilnya dipakai untuk biaya sekolah penerbangan di negeri Paman Sam.
Baca Juga:
Jadwal Penyaluran Rastra Tanjabbar, Kepala Bulog Stok Daging dan Beras Aman Hingga Empat Bulan
VIDEO: Gerimis, Ribuan Peserta Antusias Ikuti Jalan Sehat Tribun Jambi Bersama Luwak White Koffie
Lagu Baru Westlife Better Man Lihat Liriknya di Sini, Jelang Rangkaian Tur Asia & Jakarta
VIDEO: Live Streaming Final India Open 2019, 3 Wakil Indonesia Main Mulai Siang Ini Pukul 14.30 WIB
Juna akhirnya pindah ke Brownsville, Texas, Amerika Serikat pada tahun 1997 untuk memperbaiki kehidupannya.
Di Negeri Paman Sam, Juna masuk sekolah penerbangan.
Dia pun berhasil lulus dan mendapat lisensi pilot.
Namun, sekolah penerbangannya ternyata bangkrut saat Juna sedang mengambil lisensi komersial.
Terpaksa, Juna pindah ke Houston untuk melanjutkan pelatihan.
Kesulitannya tak sampai di situ.
Terpaksa, Juna harus mencari uang sendiri untuk biaya hidupnya.
Di sinilah secara tidak sengaja Juna mulai berkenalan dengan dunia masak.
Juna yang rela bekerja apa saja demi mempertahankan hidupnya di Amerika Serikat, akhirnya mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran tradisional Jepang, bernama Miyako.
Baca Juga:
Seberang Kota Belum Nikmati Listrik, Safrial: Catat, Kasih Tahu Bappeda Provinsi Jambi, Perhatikan!
Sita Perhatian! Disindir Saat Tangannya Nyosor ke Tubuh Reino Barack, Syahrini Beri Balasan Menohok
Nonton Live Streaming Laga SUPER BIG MATCH, Liverpool vs Tottenham Hotspur Malam Ini di Liga Inggris
Ini Keuntungan Investasi di Surat Berharga Negara (SBN), Return Hingga 7,95 Persen Setahun

Gaji pertama yang diterima Juna adalah sebesar 1.000 Dollar AS per bulan.
Angka tersebut relatif kecil untuk tinggal di AS karena ia harus membayar sewa apartemen dan biaya makan.
"Saya cuma bisa simpan 150 atau 200 dollar untuk makan sebulan. Pertama jadi pelayan sebagai pekerja ilegal, kan saya tidak punya izin kerja, izin tinggal juga sudah habis setelah 6 bulan," ujar Chef Juna dari Kompas.com.
Hingga setelah beberapa lama Juna bekerja di restoran itu, master sushi di sana menawarinya untuk menjadi murid.
Juna akhirnya menerima tawaran master sushi itu.
Oleh master sushi tersebut, Juna dilatih dari awal dengan metode yang sangat keras.
Pemilik restoran bahkan sampai kagum melihat kemampuan Juna.
Juna lantas disponsori oleh restoran tempatnya bekerja untuk menjadi US Resident Green Card Holder dan diberikan kesempatan bekerja selama 5 tahun di restoran tersebut.
"Green Card Holder itu saya peroleh dari pekerjaan karena dinilai oleh pemerintah Amerika saya memiliki skill yang tidak dimiliki warga Amerika pada umumnya seperti sushi chef," ucapnya.
Singkat cerita, pada tahun 2001, Juna berhasil menjadi head chef atau kepala koki di restoran tersebut.
Baca Juga:
Kisah Terbentuknya Duo Semangka, Clara: Alasan Awalnya Sama-Sama Punya Bagian Dada Seperti Semangka
O2SN Tingkat SD Kerinci, Jambi, Kadis Pendidikan: Upaya Berjenjang Mencari Bibit Atlet Berprestasi
Debat Tadi Malam, Prabowo Bandingkan Kapal Selam Indonesia dengan Singapura, Cek Faktanya!
Kocak, Wali Kota Jambi Minta Peserta Jalan Sehat yang Gigi Ompong ke Panggung, Mamat, Saya Pak
Setelah hampir lima tahun Juna menjadi koki di restoran tersebut, dia memutuskan pindah restoran.
Chef Juna pindah ke restoran sushi nomor 1 di Houston yang bernama Uptown Sushi.
Di sana, Chef Juna menjadi Executive Chef.
Gaji yang didapatkan pun meningkat menjadi 4.000 Dollar AS per bulan.
"Tempatnya tidak jauh, sekitar 2 atau 3 blok dari tempat lama," kenangnya.
Jenuh dengan masakan Jepang, Chef Juna akhirnya memutuskan pindah restoran.
Di sana, Chef Juna pindah ke sebuah restoran bernama French Laundry.
French Laundry dikenal sebagai restoran yang menerapkan standar tinggi.
Belajar lagi dari awal, Chef Juna dididik dengan sangat keras agar makanan yang dihasilkan terlihat cantik, namun tetap enak dan bergizi.
Setelah hampir 12 tahun tak pulang ke Indonesia, Juna kemudian memutuskan cuti ke Indonesia selama 3,5 bulan untuk mengamati kuliner tanah air.
Saat kembali lagi ke AS, Juna mendapatkan kabar bahwa teman-temannya akan membuat restoran yang menurutnya memiliki konsep yang benar. Ia pun tertarik.
"Konsep restoran yang benar itu dalam artian kalau kamu makan bisa melihat atau bertemu dengan chefnya. Restoran menengah ke atas yang selalu dipegang oleh bule, mau komplain makanan chef-nya tidak ada," kata Juna.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Chef Juna, dari Berandalan Geng Motor, Pindah ke AS Perbaiki Diri, Lalu Sempat Sekolah Pilot
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: