Lowongan Kerja

LOWONGAN Kerja Perawat Indonesia yang Mau Kerja di Belanda, Gaji Minimum Rp 25 Juta/Bulan

Peluang kerja terbuka luas dengan gaji besar. Perawat di Belanda bergaji minimum Rp 25 juta-Rp 30 juta.

Editor: Duanto AS
Net/Tribun Jambi
Ilustrasi perawat. 

Peluang kerja terbuka luas dengan gaji besar. Perawat di Belanda bergaji minimum Rp 25 juta-Rp 30 juta.

TRIBUNJAMBI.COM - Ini kabar baik bagi perawat di Indonesia yang ingin berkarier di luar negeri. Ada lowongan kerja perawat di Belanda.

Di Belanda, pekerjaan dihargai dengan gaji paling rendah 1500 euro atau Rp 25 juta-Rp 30 juta per bulan.

Kini terbuka luas, kesempatan bekerja sebagai perawat atau care giver bagi pekerja migran Indonesia di Belanda.

Saat ini, Negeri Kincir Angin itu dilaporkan sedang membutuhkan perawat dalam jumlah besar karena meningkatnya penduduk usia tua.

"Ini tentu menjadi peluang kerja baru bagi pekerja Indonesia untuk menjadi perawat di Belanda. Selama ini perawat kita lebih banyak bekerja ke Jepang dan Korea Selatan," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat menerima Presiden Indonesia Diaspora Network, Ebed Litay, di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Sebagai langkah awal untuk menindaklanjuti tawaran tersebut, Hanif mengatakan pemerintah terus menyiapkan kompetensi calon perawat melalui pelatihan di balai-balai latihan kerja milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Baca Juga

 Jawaban Mengejutkan Wijaya Saputra ke Ria Ricis, Sindiran untuk Mantan Gisella Anastasia?

 Gisella Anastasia Bebaju Ketat Tampil di Klub Malam, Acara Privat Tapi Video Bocor di Instagram

 Mengapa Hampir 33 Tahun Agnez Mo Belum Menikah? Akankah Pria Ini Jadi Pelabuhan Terakhir

 Benarkah Resepsi Syahrini dan Reino Barack Akan Digelar Bulan Depan? Hotman Paris Bocorkan Lokasinya

"Kami akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk menjadi perawat di sana melalui pelatihan di balai-balai latihan kerja yang kami miliki. Kita ingin terus meningkatkan jumlah pekerja formal di luar negeri," ujar Hanif.

Sementara itu, Ebed Litaay mengatakan pada Mei 2019 akan mengirimkan 12 orang perawat asal Indonesia.

Namun, jumlah itu masih sangat sedikit. Mengingat saat ini Belanda membutuhkan ribuan perawat untuk bekerja di panti jompo.

“Untuk tahap pertama akan berangkat 12 orang ke Belanda pada bulan Mei. Kita bicara dengan Bapak Menteri untuk menambah lagi karena 12 orang masih terlalu sedikit," ungkap Ebed.

Sebagaimana negara-negara Eropa pada umumnya, Belanda sangat membutuhkan perawat karena di sana sedang mengalami penurunan populasi usia produktif.

Kebutuhan perawat di Belanda diprediksi sekitar 110 ribu orang.

"Kita sudah menghubungi rumah sakit, asuransi, dan kementerian terkait di Belanda untuk mengetahui jumlah pasti kebutuhan akan perawat lansia di sana," tutur Ebed.

18092017_perawatan gigi
18092017_perawatan gigi ()

Menurut Ebed, bekerja menjadi perawat di Belanda sangat menjanjikan dari sisi penghasilan.

Pekerja di Belanda paling rendah dibayar sekitar 25-30 juta per bulan.

"Gaji perawat saya tidak tahu pasti tapi minimum gaji di Belanda itu 1500 euro atau sekitar Rp 25-30 juta. Kalau perawat pasti lebih tinggi," ucap Ebed.

Di luar perawat

Di luar perawat, Kemnaker telah melatih 588.069 calon pekerja tahun 2019

Hanif Dhakiri mengatakan setelah fokus membangun infrastruktur, pemerintah fokus meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2019 ini.

Untuk mengimplementasikan program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan melatih sebanyak 588.069 orang dan sebanyak 526.189 orang disertifikasi.

"Kebutuhan kita adalah SDM berkualitas dalam jumlah relatif memadai dan tersebar merata di berbagai daerah. Itu tantangan kita pada tahun 2019, " kata Menteri Hanif mengutip Kemnaker.go.id.

Hanif Dhakiri mengatakan pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun 2019 tahap I tersebut sekaligus menandai dimulainya pelatihan-pelatihan kerja dari berbagai kejuruan di seluruh BLK Indonesia.

PBK ini bisa menjadi media dalam rangka meningkatkan kualitas karakter maupun menambah kompetensi sesuai dengan kejuruan yang diminati

"Hal ini merupakan bentuk komitmen Kemnaker dan concern pemerintah di tahun 2019 untuk menggenjot pembangunan SDM dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja,"ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hanif mengajak peserta PBK tampil sebagai pribadi yang unggul atau di atas standar dalam menghadapi persaingan. Karena kalau tampil di atas standar pasti menang. Namun kalau tampil standar-standar saja, bisa menang bisa kalah dan kalau tampil di bawah standar sudah pasti kalah.

"Semua wajib hukumnya tampil sebagai pribadi di atas standar agar bisa menang dalam persaingan. Caranya anda harus belajar dan bekerja dibatas standar juga, " katanya.

Kegiatan PBK tahap I tahun 2019 diikuti 752 orang yang terdiri dari NonBoarding 25 paket (400 orang) dan Boarding 22 paket (352 orang). (*)

Subscribe Youtube

 Cantiknya Istri Haji Isam Diunggah Nikita Mirzani & Beri #Restu, Apa Hubungannya dengan Syahrini?

 Jawaban Mengejutkan Wijaya Saputra ke Ria Ricis, Sindiran untuk Mantan Gisella Anastasia?

 Rocky Gerung Oh Anda Lulusan Manipulasi? Siapa Profesor UI Yang Dimaksudnya?

 Video Vanessa Angel Pakai Singlet Terbanyak Ditonton, 4,3 Juta Views di Postingan IG Ini

 Gisella Anastasia Bebaju Ketat Tampil di Klub Malam, Acara Privat Tapi Video Bocor di Instagram

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved