WANITA-Wanita Belia Sehari Layani 3 Tamu: Tarifnya Segini, Bisa Order Via Aplikasi, Begini Kisahnya
TRIBUNJAMBI.COM -Sejumlah fakta baru terkuak seusai pemberitaan Bangka Pos Group mengenai jaringan
TRIBUNJAMBI.COM -Sejumlah fakta baru terkuak seusai pemberitaan Bangka Pos Group mengenai jaringan prostitusi online melalui media sosial diterbitkan.
Ternyata ada beberapa kasus serupa yang pernah terjadi di tahun 2018.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat dalam dua tahun terakhir sudah ada enam anak dibawah umur yang terlibat dalam prostitusi online.
Rata-rata usia mereka masih sangat belia.
Bangkapos.com merangkum sejumlah fakta terkait kasus prostitusi online ini :
1. Teman Sendiri
Terduga pelaku baik itu mucikari dan penjaja jasanya ternyata bukan orang lain.
Mereka memiliki hubungan dekat seperti teman sendiri.
Kepala DP3ACSKB Babel Susanti membeberkan tahun 2018 silam ada tiga anak yang terjerat prostitusi online dengan usia 16,17 dan 18 tahun.
Sedangkan, tahun 2019 ini pihaknya juga telah menangani tiga kasus prostitusi online yang melibatkan anak dibawah umur.
Tak tanggung-tanggung diceritakan Susanti, anak-anak yang masih duduk di bangku SMP dan SMA ini dapat terjerat prostitusi online yang mucikarinya pun masih dibawah umur.
"2018 ini kalau prostitusi ada tiga orang, ada usia 16 dan 17 pelakunya, mucikarinya umur 18 tahun. Di 2019 kami terima kasus pelakunya 13 dan 14 tahun, mucikarinya usia 16 tahun. Itu temennya sendiri mereka saling menawarkan," kata Susanti, Kamis (28/3/2019).
2. Demi Uang Jajan
Faktor ekonomi kata Susanti menjadi alasan paling utama pada anak-anak di bawah umur ini nekat melakukan perbuatan yang tidak senonoh tersebut.
Satu contoh yang paling jelas terdeteksi adalah seperti uang jajan.
Keinginan mereka untuk mendapatkan uang jajan lebih mendorong mereka untuk berbuat hal tersebut.
Walaupun mereka tidak tahu jelas efek dari perbuatan itu terhadap tubuh sendiri dan kehidupannya di kemudian hari.
"Itu tadi karena uang jajannya, hal sederhana hanya karena orang susah dikasih uang jajan hanya Rp 1500 dia panas lihat teman-teman jajan dengan bebas dikasih Rp 20 ribu kepada anak-anaknya. Sehingga anak ini mudah terpengaruh biar bisa jajan puas dia lakukan hal semacam itu," jelas Susanti.
3. Tarif dan Sehari 3-4 Tamu
Apa yang dilakukan anak-anak di bawah umur ini menurut Susanti patut menjadi perhatian serius berbagai pihak.
Pasalnya, dalam satu hari ada pengakuan yang menyebutkan bukan satu orang yang harus dilayani melainkan lebih dari dua orang.
Aktivitas itu diawali melalui komunikasi aplikasi kencan di media sosial.
"Online mereka ini, karena pas kami gali mereka belum pernah ketemu dengan orang sebelumnya. Pas mau 'main' di hotel itu baru mereka tau tamunya. Mereka ini 'main' di hotel dengan tarif Rp 300-500 ribu, miris bukan. Ketika kami tanya, mereka dalam sehari bisa melayani 3-4 tamu. Mereka ini belum paham dampak bagi tubuh, kesehatan, mental akibat dari ini," terang Susanti.
4. Peran Orang Tua
Orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap pergaulan anak-anak.
Apa yang terjadi dan diberikan di rumah menjadi awal yang sangat penting bagi anak-anak sebelum masuk ke dunia pergaulan mereka.
Hal ini menurut Susanti sangat penting.
Maka dari itu, orang tua dan semua pihak berperan mengawasi jangan sampai hal ini terus berulang. Perlu kerjasama semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Sekarang mereka kami bina dan dalam pengawasan, jangan sampai mereka kembali terjerat. Saya juga minta orangtua jangan terlalu banyak kasih uang ke anak-anak, dikhawatirkan akan menimbulkan ke irian, enggak usah pamer. Sekolah juga harus bikin aturan enggak boleh bawa barang-barang berlebihan ke sekolah," harapnya.
Susanti meyakini, ini hanya segelintir kasus yang terkuak. Masih ada yang bahkan belum terlaporkan dan belum mendapatkan pembinaan.
"Ini baru yang kita ketahui dan kita tangani, pasti ada lagi yang belum terlihat kita dan belum ditangani. Butuh peran dan kerjasama semua pihak," tambahnya.
5. Awasi Penggunaan Gadget Anak
Susanti menyebutkan, prostitusi online saat sedang viral, dengan kecanggihan teknologi orang dapat dengan mudah dan gamblang untuk melakukan pemesanan hal-hal yang diindikasikan sebagai transaksi seksual.
Pihaknya, bekerjasama dengan semua pihak gencar mengkampanyekan pemanfaatkan gadget untuk hal-hal yang positif.
"Ini selalu kami sampaikan manfaatkan teknologi dengan baik, jaga diri kita, jaga keluarga kita, bagaimana caranya orang tua memonitor gadget yang dimiliki anak-anak. Jangan sampai anak yang harus belum memiliki itu, tapi dikasihnya," katanya.
6. Hindari Bullying
Menurut Susanti pada era teknologi lagi saat ini tak ada lagi sekat dan menjadi lebih mudah melakukan hal negatif. Oleh karena itu, perlu penanganan dan pengawasan khusus.
"Faktor pergaulan karena dia di-bully karena miskin, atau pergaulan merasa panas lihat teman HP baru, jam baru, sepatu baru, dia mikir gimana punya maka cara yang instan ya dengan begitu, ditambah lagi kurangnya pengawasan orang tua," ulasnya.
7. Semua Pihak Harus Berperan Aktif
Susanti menyebutkan antisipasi yang paling baik adalah melibatkan semua elemen masyarakat.
Remaja, menjadi kelompok yang paling rentan dimanfaatkan untuk prostitusi karena mudah terpengaruh, cara berpikir masih pendek dan labil.
Maka dari itu, sudah sewajarnya jika semua pihak ambil peran sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Sehingga, hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi di masyarakat khususnya Pangkalpinang.
"Jelas semua pihak harus terlibat, pertama dari sisi advokasi para pengambil kebijakan kita di kabupaten/kota, ada sosialisasi, pengawasan dilakukan semua pihak baik dari situs maupun aplikasi yang berpotensi menjadi wadah ini. Kontrol dari keluarga, upayakan ada penguatan keluarga baik dari tingkat provinsi hingga ke desa bahkan sampai ke dasawisma dan PKK. Lingkungan juga harus peka, kalau lihat dari lingkungan ada remaja yang begitu langsung dibina," tutupnya. (Bangkapos.com/Edy Yusmanto/Krisyanidayati)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul PROSTITUSI ONLINE:Sehari Layani 3 Pria Hidung Belang, Tarifnya Cuma Segini dan Pesan Lewat Aplikasi,