Pembunuhan Melinda Zidemi

Akun FB Siboru Nadango Di-bully Setelah Pembunuhan Pendeta Melinda Zidemi, Posting Tanpa Empati

Akun Facebook Siboru Nadangol mendadak jadi viral setelah pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi. Dia mengungkapkan reaksi tanpa empati.

Editor: Duanto AS
Postingan di Siboru Nadangol (FACEBOOK)
Postingan di Siboru Nadangol (FACEBOOK) 

Akun Facebook Siboru Nadangol mendadak jadi viral setelah pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi. Dia mengungkapkan reaksi tanpa empati atas kematian calon pendeta Melinda Zidemi.

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah akun Facebook Siboru Nadangol mendapat bully dari netizen terkait kasus pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi.

Akun Facebook Siboru Nadangol mendadak jadi viral setelah pembunuhan calon pendeta Melinda Zidemi.

Akun facebook ini pasalnya mengungkapkan reaksi tanpa empati atas kematian calon pendeta Melinda Zidemi.

Bukan cuma itu, akun ini bahkan menyinggung Suku Nias, asal dari almarhumah Melinda Zidemi.

Baca Juga

 Video Gisella Anastasia Pakai Baju Ketat Minim Bocor ke Publik, Berjoget di Klub Malam

 Pengakuan Pembunuh Pendeta Melinda Zidemi, Niat Awal Cuma Memperkosa dan Panik Korban Melawan

 Kisah Pamela Safitri, Mulai Disawer Pria di Bagian Dadanya hingga Pernah ditawari ngamar sepaket

 Inilah Wajah Dua Orang Pembunuh Calon Pendeta Melinda Zidemi, Didor Polisi

Kalimat yang ditulis dalam postingannya memancing amarah.

Banyak postingannya yang benar-benar tanpa simpati dan empati atas peristiwa ini.

Ini misalnya

http://cdn2.tstatic.net/sumsel/foto/bank/images/postingan-siboru-nadangol.jpg

Postingan Siboru Nadangol (FACEBOOK) 

Bukan cuma itu, iya juga memposting kalimat-kalimat lainnya.

http://cdn2.tstatic.net/sumsel/foto/bank/images/postingan-siboru-nadangol-2.jpg
Postingan Siboru Nadangol. (FACEBOOK)

Alhasil, akun ini pun diserang begitu banyak pengguna facebook. Banyak yang menyumpahinya di kolom komentar.

Belakangan di postingan terbarunya, ia meminta maaf.

Netizen pun tak berhenti, pasalnya kalimat permintaan maafnya terkesan tak tulus dan keras kepala.

Dua pelaku pembunuh calon Pendeta Melinda Zidemi ditembak kakinya oleh polisi karena berusaha kabur.

Nang dan Han kedua tersangka ini dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dirawat, Kamis (28/3) malam.

Video saat keduanya dibawa ke RS Bhayangkara dan diintrogasi polisi dipublish akun instagram @palembang_bedesau.

Dari tayangan video itu terdengar seorang tersangka Han menangis meraung karena kesakitan sementara temannya Nang saat itu sedang diintrogasi. "Tahan-tahan kata seorang pria pada tersangka yang saat itu menangis,".

"Untung kau masih hidup," kata pria itu lagi. Terdengar lagi tersangka menangis meraung.

Sementara itu, Nang memberikan keterangan yang plintat-plintut alias berubah-ubah.

Semula bilang tak kenal Melinda lalu berubah kenal. Ia juga mengaku tak memerkosa.

"Sudah setengah bulan (kenal dengan Melinda Zidemi," kata pemuda gondrong kurus yang badannya dipenuhi tato ini. Sebelumnya ia bilang tak kenal.

"Karena senang (suka) tadi," katanya saat menjawab pertanyaan kenapa mengadang dan membunuh korban.

Ia mengaku membunuh karena penutup wajahnya terbuka.

Nang mengaku tak memerkosa korban. Pasalnya, Nang mengaku saat itu Melinda Zidemi sedang haid.

Keterangan Nang ini masih diselidiki lebih lanjut. Apalagi ditemukan sperma di tubuh korban.

Siang ini rencananya Kapolda Sumsel akan merilis hasil penyidikan dan tangkapan pemnbunuhan calon pendeta Melinda Zidemi.

Sebelumnya, aparat gabungan dari Polres OKI, Polda Sumsel dan Polsek Air Sugihan menangkap dua pria Nang dan Han alias M dan H tersangka pembunuh calon pendeta Melinda Zidemi alias Melindawati Zidoni.

Berikut Fakta-fakta yang dikumpulkan Tribunsumsel.com

1. Cinta Ditolak

Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, motif awal memang karena pelaku menaruh sakit hati terhadap korban yang berlatar asmara. Diduga cinta salah seorang pelaku ditolak.

2. Foto Tersebar, Gondrong dan Kurus

Foto dua tersangka ini sudah tersebar luas di media sosial. Hanya saja polisi belum mau mengungkapkan secara resmi dan detil penangkapan ini. Polda Sumsel tetap akan merilisnya bersama Kapolda pada Jumat (29/3) besok.

Keduanya berambut gondrong dan berperawakan kurus.

Namun sejumlah sumber Tribunsumsel.com di kepolisian memastikan itu memang foto dua pelaku yang ditangkap Rabu (27/3) malam.

Untuk memastikannya lagi, Tribunsumsel.com menghubungi D, pekerja PT PSM yang menetap di Sungai Baung, Kamis (28/3).

Sebelumnya memang, Tribunsumsel.com sempat mendatangi lokasi tempat tinggal dari Melinda Zidemi di Divisi 4. Butuh waktu 2 jam menuju lokasi melewati perairan Sungai Musi menggunakan Speed Boat.

3. Tetangga Korban

D memastikan kedua pria yang fotonya tersebar itu memang pelaku yang ditangkap polisi.

"Dua anak itu tetangga korban. Saya sering ketemu dengan mereka berdua itu," kata D.

D mengatakan, kabar penangkapan dua pemuda itu sudah tersebar luas di sana.

4. Ada Barang Bukti Karet Pengikat

Ceritanya polisi memang sejak awal curiga dengan dua pemuda ini. "Kabarnya sisa karet ban untuk mengikat Melinda di TKP juga ditemukan di kamar dua pemuda itu. Tetangga dekat, sama-sama tinggal di Divisi 4," katanya.

D mengatakan dua pemuda itu merupakan pekerja di PT PSM. Keduanya bertugas sebagai tenaga pemanen di sana.

5. Orang Sumsel

D mengenal dua pemuda itu bukan berasal dari luar Sumsel. Keduanya merupakan warga asal Kecamatan Rambutan Banyuasin Sumatera Selatan.

"Kalau di Divisi 4 itu banyak warga campuran. Tidak semuanya berasal dari Nias," kata D.

Seperti diberitakan sebelumnya, calon Pendeta Melinda Zidemi dibunuh dan diperkosa.

Mayatnya ditemukan di areal perkebunan PT PSM tepatnya di Divisi 3, Desa Bukit Baru Dusun Sungai Baung Kecamatan Air Sugihan OKI, Selasa (26/3).

Melinda bersama seorang anak berusia 11 tahun NP dicegat dua orang saat pulang dari Pasar Jeti, Senin (25/3) pukul 17.00 antara Divisi 3 dan Divisi 4.

Kedua pelaku memerkosa Melinda lalu membunuhnya. Mayatnya ditingal begitu saja.

Sementara NP semula dikira sudah meninggal dunia oleh dua pelaku. NP ternyata berhasil bangun dan berlari menuju tempat tinggal mereka di Divisi 4 sekitar pukul 23.00.

Sebelum NP pulang ke divisi 4, sejak sore hari warga sudah cemas karena keduanya tak kunjung pulang. Warga kemudian sempat mencari.

Malam itu juga, warga beramai-ramai mencari ke seluruh penjuru areal perkebunan itu. Baru pada keesokan harinya mayat Melinda ditemukan ditutupi semak dan batang kayu yang sebelumnya dipakai untuk memblokade jalan.

Tewasnya Melindawati Zidemi alias Melinda Zidemi, calon pendeta muda cantik yang dibunuh di Sungai Baung Sumsel meninggalkan kesedihan mendalam bagi rekan korban.

Dewistina Finowa'a, rekan satu angkatan korban di STTIP (Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang) mengungkapkan sahabatnya itu sangat berkomitmen untuk menjadi hamba Tuhan yang sejati.

"Itu sudah dia (Melindawati) buktikan. Sampai akhir hayatnya, dia tetap menjadi hamba Tuhan," ucapnya saat ditemui di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) jalan Urip Sumoharjo Palembang, Rabu (27/3/2019).

Dewistina mengungkapkan terakhir kali bertemu dengan Melinda sekitar dua minggu lalu di kota Palembang.

"Saya tugasnya di Palembang, sedangkan dia di sungai Baung. Terakhir kali ketemu, waktu dia ngajak saya ke pasar 16. Karena memang dia suka sekali belanja disana," ucapnya.

Sudah satu tahun Melinda menjalani ikatan dinasnya di Sungai Baung Sumsel.

Selama itu, korban tidak pernah mengeluhkan hal-hal buruk yang pernah dialaminya disana.

"Nggak ada sama sekali. Keluhan atau curhat-curhat mengeluh juga nggak ada. Dia nyaman-nyaman saja disana," ujar Dewistina.

Namun, Melindawati tetap seperti perempuan muda lainnya. Dia juga sering bercerita tentang tunangannya yang kini sedang berada di Nias Sumatera Utara.

"Ya paling ceritanya, minta di doakan yang terbaik saja. Semoga dipermudah Tuhan, niat baiknya untuk ingin segera menikah. Tapi tanggal dan waktu pernikahan, belum ditentukan,"ujarnya.

Sementara itu, jenazah Melinda telah dibawa dari GKII jalan Urip Sumoharjo Palembang.

Setelah dilakukan ibadah penghiburan dan ibadah pemberangkatan, kini jenazah tengah dalam menuju kampung halamannya di pulau Hibala kepulauan Nias Sumatera Utara.

"Jenazah dibawa dengan ambulance ke Padang. Selanjutnya, perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan Speed boat ke kampung halamannya di Nias. Tapi berapa lama waktunya saya nggak tahu. Tapi, dugaan saya bisa sampai 20 jam perjalanannya," ujar dia.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menuturkan, kasus ini menjadi atensi yang langsung diperintahkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kepada Reskrim Polres OKI dan Polda Sumsel.

"Dari hasil visum yang dilakukan, korban tewas karena dicekik. Sebab di leher korban terdapat luka memar bekas cekikan. Selain itu, lidah korban patah, hingga korban susah untuk bernafas," ujarnya, Rabu (27/3/2019).

Selain itu, ditemukan bukti adanya bekas sperma di sekitar area kewanitaan korban. Hal ini memastikan, bila sebelum dibunuh korban terlebih dahulu diperkosa para pelaku.

"Di tubuh korban terdapat sperma laki-laki (pelaku, red). Ini diduga kuat, bila korban memang diperkosa para pelaku," jelasnya.(tribunsumsel)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Akun Facebook Siboru Nadangol Viral Usai Pembunuhan Pendeta Melinda Zidemi, Postingan Tanpa Empati

Subscribe Youtube

 Denny Darko Ramal Rumah Tangga Syahrini & Reino Barack Bisa Hancur Jika Reino Tak Tahan pada Haters

 Luna Maya dan Reino Barack Pernah 2 Tahun Tinggal Serumah, Warga Hingga Satpam Bongkar Prilaku Aneh!

 Video Viral Keluarnya Air dengan Deras dari Puncak Gunung Galunggung, Ini Deretan Faktanya

 Video Detik-detik Ibu Negara Iriana Jokowi Jatuh Terguling di Panggung, Paspampres Langsung Lari

 Video Gisella Anastasia Pakai Baju Ketat Minim Bocor ke Publik, Berjoget di Klub Malam

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved