Akibat Ditantang & Terlalu Barbar, Kapal Perang Indonesia Seruduk Kapal Malaysia Sampai Rusak Parah

Salah satu insiden militer yang sangat mendebarkan dalam sengketa Ambalat ialah aksi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tedong Naga 819 dalam

Editor: Tommy Kurniawan
TNI AL
Akibat Ditantang & Terlalu Barbar, Kapal Perang Indonesia Seruduk Kapal Malaysia Sampai Rusak Parah 

Akibat Ditantang & Terlalu Barbar, Kapal Perang Indonesia Seruduk Kapal Malaysia Sampai Rusak Parah

TRIBUNJAMBI.COM - Memiliki lautan yang banyak menghasilkan memang menjadi kebanggan tersendiri.

Di Indonesia sudah cukup sering kapal asing masuk.

Hal inilah membuat TNI AL harus bekerja ekstra dalam melakukan pengawasan.

Untung sekarang penegakan kedaulatan Indonesia di lautan amat tegas, ada kapal asing nyelonong masuk tanpa izin, tenggelamkan!

Namun ketegasan pihak berwenang Indonesia di lautan tak terlepas dari adanya Konflik Ambalat.

Baca: Dihujat Karena Pilih Ashanty, Balasan Aurel - Azriel Bikin Krisdayanti Banjir Air Mata: Terima Kasih

Baca: Rela Gonta-ganti Baju Agar Kelihatan Sering Naik Jet Pribadi, Fakta Istri Reino Barack Terbongkar!

Baca: Ramai-ramai Doakan Rujuk dengan Gading Marten, Tanggapan Gisel Malah Begini, Ramalan Mbah Mijan?

Baca: Prilaku Aneh Terlihat Jelang Ammar Zoni-Irish Bella Nikah, Wanita Ini Nilai Ranty Maria Kayak Stres

Mengutip The King of Artillery : TNI Angkatan Laut, konflik Ambalat sendiri ada karena kengototan negeri Malaysia yang punya hobi 'asal klaim' wilayah negara-negara tetangganya.

Salah satu insiden militer yang sangat mendebarkan dalam sengketa Ambalat ialah aksi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tedong Naga 819 dalam melawan kecongkakan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).

Saat itu Jumat, 8 April 2005, TNI AL mengerahkan unsur-unsur tempurnya bersiaga di blok Ambalat.

Hal ini dilakukan karena provokasi dari kapal-kapal perang TLDM yang menantang keberadaan KRI di sana.

Apalagi di Karang Unarang sekitar blok Ambalat pihak Indonesia sedang membangun mercusuar sebagai tanda kedaulatan negara.

Baca: Tak Ada Larangan Truk Batubara Melintas di Waktu Tertentu, Dishub Batanghari tak Bisa Berbuat Banyak

Baca: MAHASISWI Dirudapaksa Secara Bergiliran, Pelaku Ketiga Gigit Jari: Keburu Datang Polisi

Baca: Soimah Tirukan Gaya Ala Manja Inces, Luna Maya Hanya Tersenyum Datar, Zaskia Gotik: Dulu Sahabat Ye?

Nah, pembangungan mercusuar itu mendapat perhatian khusus dari TLDM, mereka lantas mengerahkan kapal perang KD Rencong untuk menganggu proses pengerjaan itu.

Ketika berada di sana, KD Rencong langsung tancap gas melakukan berbagai manuver provokatif, bahkan ombak hasil sapuan dari haluan kapal itu membahayakan para pekerja konstruksi mercusuar.

KRI Tedong Naga 819, meski berukuran kecil tak berarti boleh diremehkan
Wikipedia
KRI Tedong Naga 819, meski berukuran kecil tak berarti boleh diremehkan

Peringatan pertama, KRI Tedong Naga menyerukan agar KD Rencong menyingkir dari wilayah Karang Unarang namun tak digubris.

Peringatan lisan itu tak diindahkan, KD Rencong malah melaju masuk ke wilayah Indonesia sejauh 9,5 mil laut dari Pulau Sebatik.

Hal ini membuat awak KRI Tedong Naga geram, tanpa pikir panjang mereka langsung menghadang laju KD Rencong untuk mengusirnya keluar.

KRI Tedong Naga berbuat nekat, mereka menyerempet dan menyeruduk tiga kali KD Rencong.

Awak KD Rencong tentu panik bukan kepalang melihat aksi barbar KRITedong Naga demi mengawal kedaulatan negara Indonesia.

Awak kapal KD Rencong tambah panik lagi saat mereka tahu jika lambung kanan kapal rusak parah.

Sedangkan KRI Tedong Naga hanya mengalami cat tergores di lambung kirinya.

Tahu jika lawannya berani mati dalam menjaga kedaulatan negara, KD Rencong memilih mundur, cabut ke pangkalannya di Tawau, Malaysia.

Sehari setelah kejadian, tak ada kapal perang Malaysia terlihat di perairan Karang Unarang.

Namun meski begitu KRI Tedong Naga bersama KRI Hiu tetap melaksanakan patroli tempur di Ambalat saat itu, siap bermain barbar lagi jika diprovokasi lebih lanjut oleh Malaysia.

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved