Tarif MRT Ditetapkan Rp 8.500, Pemprov DKI Usulkan Rp 1.000 per Kilometer

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menetapkan, tarif MRT Rp 8.500 dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI.

Editor: Suci Rahayu PK
(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (25/3/2019). MRT Jakarta resmi beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/3/2019). Layanan pada fase operasi tidak berbayar dari Stasiun Lebak Bulus hingga ke Stasiun Bundaran HI akan dimulai pada pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB. 

Tarif MRT Ditetapkan Rp 8.500, Pemprov DKI Usulkan Rp 1.000 per Kilometer

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menetapkan, tarif MRT Rp 8.500 dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI.

Tarif yang ditetapkan ini mendapat sambutan dari warga.

Eric, seorang penumpang MRT misalnya, mengaku setuju akan tarif Rp 8.500 dari Lebak Bulus ke Bundaran HI dan sebaliknya tersebut.

Baca: Hasil Kualifikasi EURO 2020, Inggris dan Perancis Menang Lagi, Portugal Tertahan di Peringkat Ketiga

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini - Aries Sensitif, Gemini Sangat Emosional dan Romantis

Baca: Pria di Mojokerto yang Suka Pamer Kelamin Terancam Rp 5 Miliar, Kenali Ciri Pengidap Eksibionis

Menurut dia, tarif Rp 8.500 tergolong murah untuk moda transportasi bertaraf internasional.

"Setuju dong, saya kira akan sampai Rp 12.000, ternyata lebih murah," ucap Eric saat ditemui Kompas.com di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Senin (25/3/2019).

Eric mengatakan, dengan tarif Rp 8.500, MRT mudah dijangkau, baik oleh kalangan menengah maupun kalangan bawah.

Warga mengantri untuk menaiki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi Minggu (24/3/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga mengantri untuk menaiki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi Minggu (24/3/2019). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (tribunnews)

"Jadi semua orang bisa ngerasain naik MRT. Takutnya kalau kemahalan, kasihan yang berpenghasilan enggak terlalu besar," kata dia.

Senada dengan Eric, Yohana mengatakan bahwa tarif Rp 8.500 termasuk standar untuk transportasi yang nyaman dan cepat.

Menurut Yohana yang bekerja sebagai karyawan swasta, tarif MRT masih terjangkau selama di bawah Rp 10.000.

"Yang terpenting itu kan dia nyaman, terus fasilitasnya bagus kan. Apalagi dia menjangkau wilayah-wilayah sibuk yang kalau naik transportasi pun pasti lama atau mahal," ucap dia.

Lain halnya dengan Yohana, Hasanah mengatakan, tarif itu sebenarnya masih cukup mahal.

Ia membandingkan tarif MRT dan dengan transjakarta.

Baca: Kisah Ustad Abdul Somad Diajak Pramugari Berfoto, Buat 20 Ribu Warga Jambi Terpingkal-Pingkal

Baca: Pesan Damai Pilpres, Ustad Abdul Somad di Jambi Beri Tausiyah ke 20 Ribu Jamaah

"Agak mahal sebenarnya. Kalau transjakarta kan hanya Rp 3.500 walaupun lama ya harus transit-transit," ujar Hasanah.

Menurut dia, tarif Rp 8.500 hanya untuk kalangan pekerja, atau bukan untuk siswa.

Dalam rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) DPRD DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin (25/3/2019), DPRD memutuskan tarif MRT Rp 8.500 dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI dan tarif LRT Rp 5.000 dari Velodrome sampai Kelapa Gading.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, angka itu merupakan titik tengah antara tarif yang diusulkan Pemprov DKI dengan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

"Kajian dari DTKJ tadi dan saya padukan dengan BUMD, nanti tabel dari eksekutif, dari halte ke halte kan nanti berubah kalau kemarin Rp 1.000, kemarin mungkin berubah. Nanti kami rapat lagi dengan MRT, untuk per tabelnya," ujar Prasetio.

Selebihnya mengenai tarif MRT, masih akan dibahas lagi

Baca: BPN Prabowo-Sandi Klaim Hasil Survei Internal Lebih Unggul Dari Pada Pasangan Capres Jokowi-Maruf

,

Skema Tarif MRT yang Diusulkan Pemprov DKI

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih berupaya berkomunikasi dengan DPRD DKI terkait besaran tarif moda raya terpadu ( MRT).

Sekretaris DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan tarif Rp 1.000 per kilometer atau rata-rata Rp 10.000 sesuai kajian dan survei.

"Yang didiskusikan tadi rata-rata, ini rata-rata Rp 10.000, ada rumusnya tuh," ujar Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

Dalam tabel yang disiapkan Pemprov DKI, tarif dimulai Rp 3.000 untuk tap in dan tap out di stasiun yang sama.

Tarif ini kemudian akan bertambah Rp 1.000 untuk stasiun berikutnya.

"Misalnya dia naik dari (stasiun) Lebak Bulus kalau keluar di (stasiun) Fatmawati Rp 4.000, kalau keluar Blok M Rp 8.000," katanya.

Dengan besaran tarif Rp 1.000 kilometer, maka tarif stasiun terjauh yakni dari Lebak Bulus ke Bundaran HI atau sebaliknya sebesar Rp 14.000.

Penumpang MRT Jakarta
Penumpang MRT Jakarta (Twitter)

Tarif untuk penumpang ini berdasarkan rumus boarding fee ditambah tarif per kilometer dikalikan jarak.

Adapun, dalam rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) DPRD DKI dengan Pemprov DKI membahas tarif MRT dan light rail transit (LRT) yang digelar Senin siang, diputuskan tarif MRT Rp 8.500 dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI dan tarif LRT Rp 5.000 dari Velodrome sampai Kelapa Gading.

Pemprov DKI masih berusaha melobi DPRD untuk menyetujui usulan ini.

(Kompas)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved