Pertanda 24 Jam Sebelum Meninggal, Tubuh Akan Keluarkan Bunyi Berderak, Ini 7 Tanda Lainnya
Tanda pasti seseorang akan meninggalkan dunia ini dalam waktu 23 jam ke depan.
Pertanda Sebelum Meninggal, Tubuh Akan Keluarkan Bunyi Berderak, Ini 7 Tanda Lainnya
TRIBUNJAMBI.COM-Kematian merupakan sesuatu hal yang tak dapat dihindari.
Namun bisakah kita mengetahui kapan momen itu akan segera datang?
Tentunya hanya sang ilahi yang mengetahui kapan persisnya ajal kita akan menjemput.
Namun bukan berarti tanda-tanda kematian tidak bisa kita ketahui.
Seorang ahli mengatakan, suara 'geletuk kematian' merupakan tanda pasti seseorang akan meninggalkan dunia ini dalam waktu 23 jam ke depan.
Fenomena ini terjadi ketika seseorang tidak lagi mampu untuk menelan, batuk, atau membersihkan ludah dan lendir dari tenggorokannya.
Menurut dr. Daniel Murrell, dari University of Alabama, seseorang yang akan mendekati ajal, napasnya mulai berbeda. Dan suara berderik adalah salah satunya.
Baca: Sinopsis Film X-Men: First Class, Malam ini Pukul 21.00 WIB di GTV
Baca: Ustaz Abdul Somad Dapat Hadiah Mobil Fortuner dan Segepok Uang, Uang Itu Tak Saya makan
Baca: Jual Beli Jabatan di UIN Antasari, Rektor Beri Penyataan yang Bikin Mahfud MD Minta Maaf
Suara geletuk kematian ini berbeda-beda. Bisa seperti suara berderak atau merintih. Meskipun sepertinya menyeramkan, namun seseorang yang mengeluarkan suara tersebut, tidak merasakan sakit sama sekali.
“Setelah suara geletuk terdengar, kemungkinan ia hanya bisa bertahan selama 23 jam ke depan,” ujar Murell.
Perawat biasanya akan mengarahkan pasien sekarat ke arah samping lalu membasahi dan menyeka mulut mereka. Selanjutnya, perawat mengangkat kepala pasien untuk melancarkan sekresi.
Tanda-tanda seseorang akan menemui ajalnya
Selain suara gemeletuk tadi, tanda seseorang mendekati kematian, meliputi hal berikut:
- Kebingungan
- Sering menguap – untuk mengambil oksigen
- Mudah mengantuk
- Beberapa kali tak sadarkan diri
- Memiliki bau yang berbeda
- Gelisah
- Memar berwarna kegelapan
Tahun lalu, dr. Cameron Shaw, ahli saraf ternama, menunjukkan apa yang dilihatnya 30 detik sebelum pasien meninggal.
Dr. Shaw mengatakan, kita akan kehilangan diri sendiri, humor, dan kemampuan berpikir jernih. Itu semua terjadi selama 10 hingga 20 detik. Dr. Shaw mendapat kesimpulan ini setelah membedah otak pasien wanita. (*)
3 Fase Kematian Dialami Manusia Sebelum Ajal Sesungguhnya Menjemput, Ini Pertandanya
TRIBUNJAMBI.COM - Ada pertemuan, pasti ada perpisahan.
Maka ada kehidupan tentu ada kematian.
Setidaknya manusia yang pernah hidup pasti takut akan yang namanya kematian.
Bagi yang percaya, kematian justru adalah awal dari kehidupan abadi di Akhirat kelak.
Namun jarang diketahui khalayak jika seorang manusia bisa mengalami 3 fase kematian sebelum dinyatakan benar-benar meninggal.
Mengutip dari suar.grid.id dan Kompas.com Selasa (19/2) tiga fase itu adalah mati klinis, mati otak dan mati biologis.
1. Mati klinis
Mati klinis atau yang dikenal dengan mati suri ini ditandai dengan berhenti beroperasinya sistem pernapasan dan jantung manusia.
Pada fase ini impuls di otak memudat dan panca indera lumpuh alias tidak bereaksi.
Namun pada fase ini seseorang masih bisa hidup lagi atau yang dikenal dengan istilah near-death experience (NDE) atau mati suri.
Caranya dengan memberikan nafas buatan, pengunaan defibrilator dan tindakan medis lainnya.
Akan tetapi semua itu belum tentu bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang sudah dinyatakan mati klinis.
2. Mati Otak
Di fase kedua ialah Mati Otak.
Pada fase ini semua fungsi otak berhenti total.
Akan tetapi organ lain macam jantung dan pernapasan masih hidup.
Biasanya pada fase mati otak, pasien masih bisa bertahan hidup dengan perlatan medis.
Mirisnya, orang yang mengalami fase mati otak biasanya organ-organ tubuh mereka bakal diambil untuk keperluan cangkok bagi yang masih hidup.
Karena jika sudah fase mati otak seseorang tak akan bisa hidup lagi.
3. Mati Biologis
Ini yang biasanya kita temui sehari-hari.
Kematian biologis ialah kematian dari milyaran sel-sel tubuh manusia.
Jasad akan menunjukkan bercak-bercak ditubuhnya karena tak ada proses regenarasi sel, kaku dan mulai proses pembusukan.
Pada fase ini sudah tidak diragukan lagi bahwa makhluk hidup sudah mati.
Nah, jika seseorang tidak sadarkan diri maka dokter akan memeriksanya untuk menentukan apakah pasien mengalami mati klinis, mati otak atau mati biologis. (*)
TONTON VIDEO: Detik-Detik Longsor Gunung Kapur Puger Terekam Kamera Ponsel dan Ada Korban Jiwa
IKUTI INSTAGRAM KAMI: TER-UPDATE TENTANG JAMBI