Dirudapaksa Ditinggal Tewas Tanpa Ditutupi, Ini Kronologi Pembunuhan Pendeta Melindawati Zidemi
Polres Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan, masih berupaya mengejar dua orang yang menjadi pelaku pembunuhan serta pemerkosaan
Dr. Shaw mengatakan, kita akan kehilangan diri sendiri, humor, dan kemampuan berpikir jernih. Itu semua terjadi selama 10 hingga 20 detik. Dr. Shaw mendapat kesimpulan ini setelah membedah otak pasien wanita. (*)
3 Fase Kematian Dialami Manusia Sebelum Ajal Sesungguhnya Menjemput, Ini Pertandanya
TRIBUNJAMBI.COM - Ada pertemuan, pasti ada perpisahan.
Maka ada kehidupan tentu ada kematian.
Setidaknya manusia yang pernah hidup pasti takut akan yang namanya kematian.
Bagi yang percaya, kematian justru adalah awal dari kehidupan abadi di Akhirat kelak.
Namun jarang diketahui khalayak jika seorang manusia bisa mengalami 3 fase kematian sebelum dinyatakan benar-benar meninggal.
Mengutip dari suar.grid.id dan Kompas.com Selasa (19/2) tiga fase itu adalah mati klinis, mati otak dan mati biologis.
1. Mati klinis
Mati klinis atau yang dikenal dengan mati suri ini ditandai dengan berhenti beroperasinya sistem pernapasan dan jantung manusia.
Pada fase ini impuls di otak memudat dan panca indera lumpuh alias tidak bereaksi.
Baca: Kabar Cut Tari Mantan Ariel NOAH Kini, Tinggal di Sydney, Lihat Rumah Mungilnya
Baca: Pertanda 24 Jam Sebelum Meninggal, Tubuh Akan Keluarkan Bunyi Berderak, Ini 7 Tanda Lainnya
Baca: Jual Beli Jabatan di UIN Antasari, Rektor Beri Penyataan yang Bikin Mahfud MD Minta Maaf
Namun pada fase ini seseorang masih bisa hidup lagi atau yang dikenal dengan istilah near-death experience (NDE) atau mati suri.
Caranya dengan memberikan nafas buatan, pengunaan defibrilator dan tindakan medis lainnya.
Akan tetapi semua itu belum tentu bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang sudah dinyatakan mati klinis.
2. Mati Otak