Tokoh Indonesia Masuk Dalam 5 Tokoh Militer Ahli Perang Gerilya di Dunia, Ini Sosoknya
5 Tokoh Militer Ahli Perang Gerilya di Dunia menjadi acuan militer di dunia dalam memenangi Perang Gerilya.
Lahir dari keluarga petani miskin, Mao terbiasa bekerja keras sedari dirinya masih kecil.
Tumbuh di lingkungan kaum Proletar membuat Mao muda ikut dalam Revolusi Xinhai untuk menggulingkan Dinasti Qing yang ia anggap selalu menyusahkan rakyat.
Mao kemudian masuk kemiliteran China untuk ikut perang gerilya sejak tahun 1937 melawan tentara Jepang yang menduduki beberapa wilayah di Tiongkok.
Usai Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, Mao kemudian memerangi kaum Nasionalis China pimpinan Chiang Kai-shek yang menyebabkan perang saudara di sana.
Dengan taktik gerilyanya, Mao berhasil menendang kaum nasionalis China yang dibekingi Amerika ke Formosa hingga akhirnya Chiang Kai-shek mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut.
Baca: The Crabbys Jambi Siapkan Kepiting dan Lobster dari Tarakan dan Papua, Mau Coba? di Sini Alamatnya
Baca: Fasha Tanggapi Kritikan Fraksi pada LKPJ 2018, Dari Kenaikan Tarif PDAM Hingga Aset Kota Jambi
Baca: Dua Wakil Bupati di Jambi Diperiksa Penyidk KPK Sebagai Saksi Suap Ketok Palu RAPBD Provinsi Jambi
Baca: Facial Wajah di Rumah Spa Beauty, Dapat Masker LED Gratis, Ini Manfaat Masker LED Buat Kecantikan
Baca: Diperiksa KPK Soal Uang Ketok Palu, Bupati Masnah Dapat Dua Pertanyaan
3. Che Guevara
Sahabat seperjuangan pemimpin Kuba Fidel Castro dan seorang sastrawan, El Che alias Che Guevara amat dikenal akan kiprahnya dalam perang Gerilya menggulingkan diktator Kuba Fulgencio Batista pada tahun 1958.
Ia bersama Fidel Castro sempat harus bersusah payah bergerilya di hutan Sierra Maestra karena kalah ketika menyerbu Barak Moncada tempat pasukan pemerintah bercokol.
Usai menghimpun kekuatan kembali di Sierra Maestra, maka pada tahun 1958 El Che bersama Fidel Castro dan para Revolusioner turun gunung menyerbu Santiago de Cuba.
Pertempuran tak terelakkan antara kaum revolusioner melawan tentara pemerintah Batista.
Batista kalah, ia kabur ke Republik Dominika dan sejak saat itulah Castro memimpin Kuba berkat bantuan El Che.
Perwira tinggi TNI yang mendapat lima bintang di pundaknya alias Panglima Besar Abdul Haris Nasution, ialah tokoh militer yang hafal luar dalam taktik gerilya.
Mulai berkarir militer saat Belanda membentuk korps perwira cadangan tahun 1940, Nasution tahu bahwa hidupnya kelak memang tak jauh-jauh dari bau mesiu.
Benar saja, ketika Agresi Militer Belanda merongrong kemerdekaan Indonesia, Nasution menyarankan agar dilancarkan perang gerilyamenghadapi serdadu Kompeni.
Saran Nasution itu disetujui oleh Jenderal Soedirman yang lantas mereka berdua bergerilya menghadapi Belanda.